5 Penyebab Wanita Alami Hiperpigmentasi pada Wajah
“Hiperpigmentasi pada wajah bisa disebabkan akibat paparan sinar matahari. Selain itu, perubahan hormon dan penggunaan obat-obatan tertentu juga memicu munculnya hiperpigmentasi.”

Halodoc, Jakarta – Menggunakan tabir surya adalah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan pada kulit wajah, seperti hiperpigmentasi. Kondisi ini mengacu pada munculnya bagian kulit yang lebih gelap dibandingkan dengan warna kulit normal di sekitarnya. Hiperpigmentasi dapat dialami siapa saja dan pada semua jenis kulit.
Selain menggunakan perawatan medis, kondisi ini juga bisa diatasi dengan berbagai cara secara alami di rumah. Namun, ada baiknya mengetahui berbagai penyebab wanita alami hiperpigmentasi agar kamu bisa menghindari berbagai faktor yang dapat memicu kondisi ini.
Inilah Penyebab Wanita Alami Hiperpigmentasi
Kemunculan bagian kulit yang kehitaman menjadi salah satu tanda hiperpigmentasi. Ukurannya sangat beragam dan bisa terjadi di bagian tubuh mana saja, termasuk pada wajah.
Lalu, apa saja penyebab yang dapat memicu wanita mengalami hiperpigmentasi? Berikut beberapa penyebab yang perlu kamu ketahui:
Paparan Sinar Matahari
Sebaiknya hindari paparan sinar matahari secara langsung pada kulit. Hal ini dapat memicu munculnya hiperpigmentasi pada kulit wajah. Saat wajah terpapar sinar matahari, tubuh akan memproduksi melanin lebih banyak untuk melindungi kulit. Melanin ini kemudian yang menyebabkan terbentuknya bintik hitam atau bercak pada kulit.
Peradangan Kulit
Kulit yang mengalami hiperpigmentasi juga bisa terjadi akibat adanya peradangan pada area tersebut. Kondisi ini termasuk masalah jerawat, penyakit lupus, eczema, hingga infeksi kulit. Hiperpigmentasi pasca-inflamasi lebih sering dialami oleh pemilik kulit yang gelap.
Perubahan Hormon
Hiperpigmentasi juga bisa terjadi akibat adanya perubahan hormon dalam tubuh. Biasanya, kondisi ini rentan dialami oleh wanita yang sedang menjalani kehamilan.
Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Sejumlah obat-obatan, seperti anti malaria dan anti depresan dapat memicu hiperpigmentasi. Penggunaan obat-obatan ini dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi keabuan.
Mengidap Penyakit Tertentu
Penyakit Addison dan hemochromatosis dapat menyebabkan hiperpigmentasi pada kulit, seperti bagian wajah, leher, hingga tangan.
Pengobatan untuk Mengatasi Hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi umumnya tidak berbahaya sehingga tidak membutuhkan pengobatan atau perawatan khusus. Namun, jika kamu tidak percaya diri karenanya, kamu bisa melakukan pengobatan atau perawatan untuk menyamarkannya.
Berikut ini cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hiperpigmentasi:
Menggunakan Krim Topikal
Banyak orang menggunakan krim topikal untuk mengatasi hiperpigmentasi pada wajah. Biasanya, krim topikal mengandung bahan yang dapat mencerahkan kulit, seperti vitamin C, kortikosteroid, dan retinoid.
Namun, pastikan kamu menggunakan krim tersebut sesuai dengan anjuran dan saran dokter. Dengan begitu, kamu dapat terhindar dari risiko efek samping kandungan tersebut, seperti iritasi atau kemerahan.
Perawatan Kulit
Kondisi ini juga bisa diatasi dengan melakukan berbagai perawatan untuk kulit wajah di rumah sakit atau klinik kecantikan. Ada berbagai perawatan yang bisa dilakukan, seperti terapi laser atau chemical peeling.
Kamu juga bisa tanya dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan terkait masalah kesehatan yang kamu alami. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play.
Perawatan di Rumah
Sambil menjalankan perawatan medis, kamu bisa membantu proses pengobatan dengan perawatan di rumah. Kamu bisa menggunakan beberapa bahan alami ini sebagai masker wajah, seperti lidah buaya dan teh hijau.
Itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi hiperpigmentasi. Jangan lupa untuk selalu menggunakan tabir surya setiap hari. Kamu juga menggunakan pakaian atau peralatan lainnya yang bisa menjaga tubuh dari paparan sinar matahari secara langsung.
