6 Kondisi yang Rentan Menyebabkan Abortus Imminens
Abortus imminens adalah kondisi ancaman keguguran yang masih bisa dicegah dengan perawatan tepat.

DAFTAR ISI
Abortus imminens atau yang juga dikenal dengan threatened abortion dan threatened miscarriage, merupakan istilah yang mengacu pada peringatan akan bahaya keguguran.
Kata “abortus” dapat diartikan sebagai keluarnya fetus secara tiba-tiba, sedangkan “imminens” berarti “dalam waktu dekat” atau sebentar lagi.
Ancaman keguguran tersebut ditandai dengan kemunculan flek kecoklatan akibat perdarahan vagina, ketika usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Gejala ini terkadang juga disertai dengan gumpalan darah dan sakit perut atau kram.
Hingga saat ini, sebenarnya belum diketahui secara pasti apa penyebab utama abortus imminens. Namun, ada beberapa kondisi yang diduga dapat memicunya. Penasaran apa saja? Yuk simak infonya di sini!






Berbagai Penyebab Abortus Imminens atau Keguguran
Ada beberapa kondisi yang rentan menyebabkan abortus imminens, antara lain:
1. Kelainan kromosom
Risiko kerusakan pada kromosom dapat meningkat seiring bertambahnya usia wanita, yang kemudian dapat memicu terjadinya abortus imminens.
Pasalnya, masalah atau kelainan pada kromosom dapat menyebabkan fetus menjadi abnormal.
Pada banyak kasus, janin yang abnormal akibat kelainan kromosom, berisiko mengalami keguguran, terutama di tiga bulan pertama kehamilan.
Salah satu cara mencegah keguguran adalah dengan memenuhi asupan nutrisi bumil dan janin di dalam kandungan. Berikut beberapa suplemen yang bisa bumil konsumsi: “Catat, Ini Rekomendasi Vitamin Ibu Hamil yang Bagus”
2. Masalah hormon
Salah satu kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya abortus imminens adalah masalah hormon. Seperti diketahui, saat hamil tubuh ibu mengalami fluktuasi hormon.
Nah, terkadang kondisi ini juga menyebabkan tubuh tidak menghasilkan cukup hormon progesteron. Padahal hormon ini sangat dibutuhkan untuk membantu dinding rahim menopang janin, serta membantu menyangga plasenta. Akibatnya wanita menjadi rentan mengalami keguguran.
3. Faktor eksternal
Ada beberapa faktor eksternal yang menjadi penyebab abortus imminens. Contohnya adanya trauma pada perut atau paparan zat berbahaya. Misalnya seperti asap rokok, zat beracun dari benda-benda di sekitarmu seperti timbal pada besi, atau pestisida.
Di samping itu, gaya hidup yang kurang sehat juga termasuk sebagai faktor eksternal penyebab abortus imminens. Misalnya seperti mengonsumsi minuman beralkohol berlebihan, kebiasaan merokok, asupan kafein yang berlebihan (lebih dari 200 miligram setiap harinya), hingga penggunaan narkoba.
4. Faktor usia
Faktor usia juga menjadi salah satu kondisi yang rentan menyebabkan abortus imminens. Terutama bagi para wanita yang menjalani masa kehamilan saat sudah berusia di atas 35 tahun atau kehamilan tua.
Sebab seiring bertambahnya usia, risiko kelainan pada kromosom janin juga turut meningkat. Dengan kata lain, risiko mengalami keguguran juga semakin besar.
5. Mengidap penyakit kronis atau kelainan tertentu
Beberapa penyakit kronis juga bisa menyebabkan abortus imminens. Misalnya seperti mengidap diabetes, adanya penyakit ginjal, tekanan darah tinggi yang tidak terkendali, lupus, hingga kelenjar tiroid yang kurang atau terlalu aktif.
Di samping itu kelainan tertentu pada organ wanita juga dapat memicu keguguran. Contohnya seperti melemahnya mulut rahim (serviks), kelainan rahim, fibroid, hingga pertumbuhan plasenta yang tidak normal.
Maka dari itu, perawatan pranatal sangatlah penting untuk dilakukan. Tujuannya agar beberapa penyakit dan kelainan tersebut dapat terdeteksi sedari dini.
6. Mengalami infeksi akut
Infeksi akut ketika menjalani masa kehamilan di usia muda, juga bisa menjadi penyebab abortus imminens. Contohnya infeksi akut seperti campak Jerman, infeksi cytomegalovirus (CMV), hingga mikoplasma atau pneumonia atipikal.
Pengobatan Abortus Imminens
Pada banyak kasus, abortus imminens sebenarnya tidak memerlukan pengobatan sama sekali. Apabila pengobatan atau perawatan dibutuhkan, hal berikut ini mungkin akan dianjurkan dokter, antara lain:
- Beristirahat di tempat tidur atau membatasi aktivitas, terutama bagi mereka yang mengalami perdarahan hebat.
- Penggunaan obat-obatan, tergantung pada kondisi penyebab abortus imminens. Contohnya seperti konsumsi hormon progesteron, bila abortus imminens disebabkan oleh masalah hormon.
- Rutin memeriksakan diri ke dokter, agar kondisi kehamilan dapat terus diawasi.
Nah, itulah beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya abortus imminens. Mulai dari adanya kelainan pada kromosom, hingga mengalami infeksi akut selama kehamilan pada usia muda.
Berita baiknya, abortus imminens adalah jenis keguguran yang masih dapat diselamatkan. Salah satu cara untuk mencegahnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan bumil dan janin.
Nah, berikut rekomendasi susu bumil untuk membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral penting selama kehamilan.
Selain itu, pastikan untuk rutin memeriksakan diri dan janin ke dokter kandungan. Terutama bagi ibu yang tengah menjalani masa kehamilan pada usia di atas 35 tahun.
Jika ibu punya pertanyaan lain terkait kehamilan, hubungi dokter spesialis obgyn di Halodoc saja!
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2025. threatened Abortion (Threatened Miscarriage).
Verywell Family. Diakses pada 2025. Signs and Risks of a Threatened Miscarriage.
EMedicine. Diakses pada 2025. Threatened Miscarriage.
WebMD. Diakses pada 2025. Miscarriage Causes.
Science Direct. Diakses pada 2025. Imminent Abortion.
MayoClinic. Diakses pada 2025. Symptoms of pregnancy: What happens first.
FAQ
Apakah abortus imminens selalu berakhir dengan keguguran?
Tidak selalu. Dengan perawatan yang tepat, seperti istirahat cukup dan pengawasan dokter, kehamilan masih bisa dipertahankan.
Bagaimana gejala abortus imminens?
Gejala umumnya berupa flek kecokelatan, perdarahan vagina ringan, kram perut, atau nyeri panggul pada awal kehamilan.
Bagaimana cara mencegah abortus imminens?
Pencegahan bisa dilakukan dengan pola hidup sehat, pemeriksaan kehamilan rutin, cukup istirahat, serta menghindari rokok, alkohol, dan zat berbahaya.
Bagaimana pengobatan abortus imminens?
Tergantung penyebabnya, dokter bisa menyarankan istirahat total, obat progesteron, hingga kontrol ketat untuk memantau kondisi janin dan ibu.


