6 Penyebab Temporomandibular Joint Syndrome (TMJ)
Menggeretakkan gigi karena kebiasaan dan dalam waktu lama ternyata dapat merusak gigi sedemikian rupa.

Daftar Isi:
- 6 Penyebab Temporomandibular Joint Syndrome (TMJ)
- Gejala TMJ yang Perlu Diwaspadai
- Penanganan TMJ Selain Pembedahan
- Kapan Harus ke Dokter?
Temporomandibular joint syndrome atau TMJ adalah kondisi ketika pengidapnya merasakan nyeri saat sendi rahang dan otot yang mengontrol gerakan rahang bergerak. Sayangnya, sulit menentukan penyebab pasti dari gangguan TMJ.
Rasa sakit mungkin terjadi akibat kombinasi berbagai faktor, seperti genetika, artritis, atau cedera rahang. Beberapa orang yang mengalaminya juga cenderung merasakan rasa sakit ketika mengatupkan gigi.
Informasi selengkapnya mengenai penyebab Temporomandibular joint syndrome bisa kamu baca selengkapnya di sini!
6 Penyebab Temporomandibular Joint Syndrome (TMJ)
Tipe persendian yang terdapat pada rahang adalah sendi Temporomandibular.
Sendi temporomandibular terletak di kedua sisi wajah, tepat di depan telinga. Sendi ini berfungsi menghubungkan tulang rahang bawah ke tengkorak, serta membantu gerakan seperti mengunyah dan berbicara.
Disfungsi TMJ terjadi ketika otot dan ligamen di sekitar sendi rahang meradang atau teriritasi. Kondisinya mungkin akut atau kronis, dan rasa sakit yang diakibatkannya mulai dari ringan sampai berat.
Berikut ini adalah beberapa penyebab dari Temporomandibular joint syndrome (TMJ), yaitu:
1. Bruxism (Menggertakkan Gigi saat Tidur)
Walaupun tidak selalu, namun menggertakkan gigi bisa menyebabkan TMJ. Menggertakkan gigi karena kebiasaan dan dalam waktu lama dapat merusak gigi sedemikian rupa sehingga dapat mengembangkan rahang yang tidak seimbang.
Sebaliknya, stres akibat nyeri TMJ juga dapat menyebabkan pengidapnya menggemeretakkan gigi lebih sering untuk mengimbangi nyeri.
Kamu alami nyeri gigi? Simak selengkapnya Ini Rekomendasi 9 Obat Sakit Gigi yang Paling Ampuh.
2. Dislokasi Rahang
Otot yang menempel dan mengelilingi sendi rahang mengontrol posisi dan pergerakan rahang. Dislokasi rahang bisa menyebabkan terjadinya kondisi TMJ.
Penyebab kondisi ini bisa karena cedera, pukulan berat, ataupun kondisi lainnya.
3. Artritis
TMJ bisa disebabkan karena kondisi artritis, termasuk juga osteoarthritis (penyakit sendi degeneratif). Kondisi ini biasa dialami oleh orang-orang yang berusia di atas 50 tahun.
Para lansia kerap yang mengalami TMJ kerap mengeluhkan kekakuan, suara serak pada gerakan rahang, atau nyeri ringan.
Radang sendi mengganggu aktivitas sehari-hari? Simak selengkapnya,Ini Rekomendasi Terbaik Obat Pereda Nyeri Sendi dan Tulang.
4. Stres
Nyeri TMJ kerap dikaitkan dengan gejala fisik dari depresi dan kecemasan.
Kondisi kesehatan mental yang menyertai dapat menyebabkan peningkatan aktivitas pada otot rahang yang pada gilirannya menyebabkan peradangan dan nyeri otot rahang.
5. Trauma Akut
Trauma akut pada rahang ataupun otot rahang biasanya menjadi penyebab utama cedera TMJ.
Trauma akut ini bisa terjadi karena kecelakaan mobil, jatuh, pukulan, dan lain-lain. Tabrakan memungkinkan terjadinya dislokasi sendi rahang.
6. Gigitan yang Tidak Tepat
Gigitan yang buruk dapat menyebabkan rasa sakit, fungsi mulut yang tidak tepat, dan perubahan bentuk wajah.
Gigitan yang buruk terjadi ketika gigi atas dan bawah tidak menutup dan menyatu dengan cara yang benar seperti yang seharusnya.
Gejala TMJ yang Perlu Diwaspadai
Gejala TMJ dapat bervariasi dari ringan hingga berat dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Beberapa gejala umum TMJ meliputi:
- Nyeri pada rahang, wajah, leher, atau bahu.
- Sakit kepala, terutama di sekitar pelipis.
- Telinga berdenging (tinnitus) atau nyeri telinga.
- Kesulitan membuka atau menutup mulut sepenuhnya.
- Bunyi klik atau berderak saat membuka atau menutup mulut.
- Rahang terasa terkunci atau macet.
- Nyeri saat mengunyah atau berbicara.
- Pembengkakan di sekitar sendi TMJ.
Penanganan TMJ Selain Pembedahan
Dalam kebanyakan kasus, rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terkait dengan gangguan TMJ bersifat sementara dan dapat diatasi dikurangi dengan perawatan mandiri atau perawatan non-bedah, seperti:
- Mengompreskan Es
Kamu bisa mengompreskan es ke sisi wajah dan area pelipis selama sekitar 10 menit untuk membantu meredakan nyeri. Begitu juga dengan latihan peregangan sederhana untuk rahang. Bila rahang masih dalam kondisi nyeri, kamu bisa membantu mengurangi nyeri dengan cara mengonsumsi makanan lunak untuk sementara waktu.
- Makan Makanan Lunak
Ini jelas dapat membantu meringankan kerja rahang. Makanlah makanan lunak seperti yogurt, kentang tumbuk, keju cottage, sup, telur orak-arik, ikan, buah dan sayuran matang, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Hindari makanan keras dan renyah seperti roti gulung keras, pretzel, wortel mentah dan makanan kenyal seperti karamel dan gula-gula, ataupun permen karet.
Pembedahan biasanya merupakan pilihan terakhir setelah tindakan konservatif gagal, tetapi beberapa orang dengan gangguan TMJ mungkin memang langsung dirujuk untuk melakukan perawatan bedah.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala TMJ yang parah atau jika gejala tersebut tidak membaik dengan perawatan rumahan.
Konsultasi dengan dokter spesialis gigi di Halodoc mengenai TMJ dapat membantu menentukan penyebab masalah dan memberikan perawatan yang tepat.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


