Halodoc, Jakarta – Kencing manis atau yang lebih dikenal dengan diabetes termasuk dalam penyakit kronis. Gangguan ini ditandai dengan tingginya kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh.

Glukosa adalah sumber energi utama yang dipakai oleh jaringan dan sel tubuh untuk melakukan fungsinya. Namun, tubuh pengidap diabetes tidak mampu mengolah glukosa sebagai energi.

Akibatnya, terjadi penumpukan kadar glukosa dalam darah dan muncul gejala diabetes. Kondisi tersebut juga dapat dipicu oleh kebiasaan buruk, seperti mengonsumsi minuman manis dan makan gorengan.

Kebiasaan yang Menjadi Pemicu Kencing Manis

Ada beberapa kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko kencing manis, antara lain:

1. Sering mengonsumsi minuman manis

Sering mengonsumsi minuman seperti es teh manis dapat meningkatkan risiko kencing manis. Jika ingin meminumnya, sebaiknya kurangi jumlah gula guna meminimalisir kadar glukosa dalam darah. 

2. Terlalu banyak mengkonsumsi gorengan

Gorengan menjadi salah satu makanan yang berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Selain dapat memicu diabetes, mengonsumsi gorengan juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

3. Sering mengonsumsi camilan

Camilan biasanya mengandung tinggi garam dan gula. Asupan keduanya berisiko meningkatkan penumpukan lemak tubuh yang berkaitan dengan resistensi insulin. Kondisi tersebut dapat melonjakkan kadar gula darah dan meningkatkan produksi insulin secara konstan. Dampaknya, akan muncul gejala kencing manis.

4. Begadang

Terlalu sering begadang memicu tubuh memproduksi hormon yang meningkatkan nafsu makan. Jika glukosa dari makanan menumpuk, kondisi ini dapat menurunkan kemampuan tubuh dalam mengolahnya. Kondisi ini bisa terjadi jika kamu tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup dalam waktu tiga hari berturut-turut. 

5. Jarang berolahraga

Tidak aktif bergerak atau jarang berolahraga jadi salah satu faktor pemicu penyakit kencing manis atau diabetes. Kondisi tersebut terjadi lantaran kurangnya aktivitas otot dalam mengolah insulin dan memecah glukosa dalam darah.

6. Stres

Dalam keadaan stres, terjadi peningkatan produksi hormon epinephrine dan kortisol dalam tubuh. Melonjaknya kedua hormon tersebut dibarengi dengan kenaikan kadar gula darah dalam tubuh.

Kadarnya akan bertambah tinggi jika seseorang mengalami stres berkepanjangan. Oleh karena itu, sebaiknya kelola stres dengan baik guna menurunkan potensi gejala kencing manis.

7. Kebiasaan merokok

Nikotin yang menjadi salah satu bahan kimia aktif di dalam rokok berisiko meningkatkan gula darah. Selain itu, nikotin juga bisa dapat memicu munculnya gejala kencing manis dalam banyak cara.

Pertama, nikotin menurunkan respon sel dalam tubuh untuk menggunakan gula darah. Padahal, sel tubuh menggunakan gula sebagai energi. Gangguan ini disebut dengan resistensi insulin. 

Selanjutnya, bahan kimia lain yang terkandung di dalam rokok berisiko merusak sel-sel tubuh. Kondisi ini menyebabkan inflamasi atau peradangan. Kerusakan sel ini membuat tubuh sulit menggunakan insulin untuk bekerja.

Merokok juga bisa menyebabkan lonjakan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta menurunkan kandungan kolesterol baik (HDL). Tingginya jumlah kolesterol dan trigliserida meningkatkan risiko kencing manis.

Segera tanya dokter jika mengalami gejala kencing manis, seperti kelaparan dan kelelahan, peningkatan frekuensi buang air kecil, serta penglihatan kabur. Penanganan sedini mungkin dapat menurunkan risiko komplikasi, seperti sakit jantung dan luka yang sulit sembuh.

Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Diabetes.

National Health Service UK. Diakses pada 2023. Diabetes.

Everyday Health. Diakses pada 2023. 10 Bad Habits That Raise Your Diabetes Risk.