7 Penyakit Ini Bisa Diketahui Melalui Cek Darah

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Mei 2022

Cek darah bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit dan mengetahui kondisi tubuh. Penyakit yang bisa diketahui melalui cek darah salah satunya adalah diabetes.

7 Penyakit Ini Bisa Diketahui Melalui Cek Darah7 Penyakit Ini Bisa Diketahui Melalui Cek Darah

Halodoc, Jakarta – Cek darah bisa dijadikan sebagai cara mendeteksi penyakit tertentu. Prosedur ini dilakukan dengan mengambil sampel darah melalui jari atau pembuluh darah di bagian tubuh tertentu.

Selain mengetahui penyakit, cek darah juga bisa membantu mengetahui fungsi organ tubuh, mendeteksi keberadaan racun dan zat berbahaya, dan memeriksa kondisi kesehatan secara menyeluruh.

Darah yang diambil akan dimasukkan ke dalam botol untuk kemudian dibawa dan diperiksa di laboratorium. Proses pengambilan darah umumnya hanya memakan waktu sekitar 5 – 10 menit atau lebih cepat jika pembuluh vena mudah ditemukan. Lantas, penyakit apa saja yang bisa dideteksi melalui cek darah?

Ketahui Riwayat Penyakit dengan Cek Darah 

Pemeriksaan darah umumnya dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari dokter. Biasanya, prosedur ini akan dianjurkan pada saat berobat ke rumah sakit atau melakukan medical check up.

Tes darah bertujuan untuk mengetahui penyakit. Berikut beberapa jenis penyakit yang bisa dideteksi melalui tes darah, yaitu:

1. Penyakit Kardiovaskular

Tingginya kadar kolesterol sering menjadi pemicu utama penyakit kardiovaskular. Nah, pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mencari tahu kadar kolesterol di dalam tubuh. Apabila tes menunjukan kadar kolesterol tinggi dalam darah, tandanya seseorang berisiko tinggi mengalami penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.

2. Penyakit Paru-paru

Analisis gas darah sering kali dilakukan untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam basa tubuh, fungsi paru dan respons terapi oksigen pada paru-paru.

Melalui analisis gas darah, dokter dapat mengevaluasi tingkat keasaman (pH) darah dan kadar gas dalam darah (seperti oksigen dan karbondioksida). 

Penyakit yang bisa teridentifikasi melalui ketidakseimbangan pH umumnya adalah penyakit yang memengaruhi paru-paru, seperti pneumonia dan penyakit paru obstruktif kronis. Namun, analisis gas darah juga kerap dilakukan untuk mendeteksi penyakit diabetes dan gangguan ginjal.

3. Diabetes

Pemeriksaan darah juga dapat dilakukan untuk menilai kadar glukosa darah (glukosa). Sama seperti tes kolesterol, tes glukosa bisa dilakukan di fasilitas kesehatan atau di rumah dengan alat khusus. Jika hasil tes darah menunjukan kadar glukosa yang tinggi, artinya seseorang berpeluang mengidap diabetes.

4. Penyakit Pembekuan Darah

Tes koagulasi adalah jenis tes darah untuk mendeteksi penyakit pembekuan darah, seperti von Willebrand dan hemofilia. Tes ini dilakukan untuk mengukur kecepatan darah menggumpal.

5. Gangguan Elektrolit

Elektrolit, seperti sodium, potasium dan klorida adalah mineral yang ditemukan dalam tubuh. Mineral ini berfungsi menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, sehingga organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Ketika kadarnya terganggu, maka seseorang berisiko mengalami dehidrasi atau kondisi yang lebih serius seperti, diabetes, gagal ginjal, penyakit hati, dan gangguan jantung. 

Nah, tes darah juga bisa dilakukan untuk mendeteksi gangguan elektrolit. Biasanya, masalah elektrolit ini rentan dialami oleh orang yang sedang menjalani pengobatan.

6. Penyakit Autoimun

Tes protein C-reaktif (CRP) adalah jenis tes darah yang sering dilakukan untuk mendeteksi adanya penyakit autoimun. Protein C-reaktif adalah zat diproduksi oleh hati. Tes protein jenis ini dilakukan untuk mengetahui adanya peradangan seperti lupus dan artritis reumatoid.

7. Peradangan Tubuh

Tes sedimentasi eritrosit atau disebut juga laju endap darah adalah tes darah untuk mengetahui tingkat keparahan peradangan dalam tubuh. Peradangan ini bisa disebabkan oleh infeksi, tumor, atau penyakit autoimun.

Semakin cepat sel darah mengendap, semakin tinggi tingkat peradangan yang terjadi. Melalui tes ini, dokter dapat mendiagnosis penyakit, seperti radang sendi, polymyalgia rheumatica, radang pembuluh darah (vaskulitis), dan penyakit Crohn.

Kalau kamu berencana melakukan cek darah untuk mendeteksi penyakit, manfaatkan layanan HomeCare di aplikasi Halodoc. Layanan Halodoc Home Care bisa dimanfaatkan untuk tes lab, seperti cek demam, cek darah (hematology), cek kolesterol, cek diabetes, medical check up, hingga imunisasi yang bisa dipanggil ke rumah atau ke tempat kamu berada, di mana saja! 

Saat ini, layanan Halodoc Home Care bisa di-booking untuk area Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi sesuai ketersediaan. Setiap pemesanan di Halodoc Home Care akan mendapatkan gratis konsultasi hasil dengan dokter dan tanpa biaya tambahan lainnya. Tunggu apalagi? Yuk, tes sekarang juga!

Referensi:
National Heart, Lung and Blood Institute. Diakses pada 2022. Blood Tests.
National Health Services. Diakses pada 2022. Blood tests.