7 Penyebab Mimisan dan Cara Mengatasinya
Mimisan dapat disebabkan karena udara kering, sering mengorek hidung, hingga gangguan pembekuan darah.

DAFTAR ISI
- Penyebab Mimisan yang Perlu Diketahui
- Apa Kata Studi tentang Mimisan?
- Pertolongan Pertama pada Mimisan
- Cara Mengatasi Mimisan
- Penanganan Medis untuk Mimisan
Mimisan atau dalam istilah medis dikenal sebagai epistaksis adalah kondisi di mana terjadi perdarahan dari hidung. Kondisi ini umum terjadi dan umumnya tidak berbahaya.
Mimisan terjadi ketika pembuluh darah kecil di dalam hidung, yang dikenal sebagai kapiler, pecah dan menyebabkan keluarnya darah.
Pembuluh darah di hidung terletak sangat dekat dengan permukaan, sehingga rentan terhadap kerusakan dan perdarahan.
Mimisan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari iritasi ringan hingga kondisi medis yang lebih serius.
Penting untuk memahami apa penyebab mimisan dan cara mengatasinya agar dapat memberikan penanganan yang tepat saat mimisan terjadi.
Penyebab Mimisan yang Perlu Diketahui
Berikut penyebab umum mimisan yang perlu kamu ketahui:
1. Udara kering
Udara kering dapat menyebabkan lapisan dalam hidung mengering dan retak, membuat pembuluh darah lebih rentan pecah.
Kondisi ini sering terjadi di lingkungan dengan kelembapan rendah atau selama musim dingin ketika pemanas ruangan digunakan.
2. Mengorek hidung atau cedera
Mengorek hidung atau mengalami cedera langsung pada hidung, dapat merusak pembuluh darah di dalamnya, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perdarahan. Hal ini juga menjadi salah satu penyebab mimisan pada anak.
3. Infeksi saluran pernapasan atas
Infeksi seperti flu atau sinusitis dapat menyebabkan peradangan dan iritasi pada lapisan hidung, meningkatkan risiko mimisan.
Umumnya, infeksi saluran pernapasan atas menjadi penyebab mimisan tiba tiba yang dialami seseorang.
Kamu perlu tahu juga, ini Risiko yang Timbul Akibat Sering Mimisan.
4. Penggunaan obat-obatan tertentu
Obat pengencer darah seperti aspirin atau warfarin dapat mengganggu proses pembekuan darah, meningkatkan risiko mimisan.
Selain itu, penggunaan semprotan hidung yang berlebihan dapat mengiritasi dan mengeringkan lapisan hidung.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Meskipun hubungan langsung antara hipertensi dan mimisan masih diperdebatkan, tekanan darah tinggi dapat membuat pembuluh darah lebih rentan pecah, terutama jika tidak terkontrol dengan baik.
Kamu alami Mimisan Disertai Sakit Kepala, Ketahui Penyebabnya.
6. Paparan bahan kimia
Menghirup bahan kimia iritan, seperti yang ditemukan dalam produk pembersih atau asap, dapat mengiritasi lapisan hidung dan menyebabkan mimisan.
Selama ini, paparan asap terutama rokok dan kendaraan kerap dikaitkan sebagai penyebab mimisan pada anak secara tiba-tiba.
7. Kelainan pembekuan darah
Penyebab sering mimisan berikutnya yaitu, seseorang mengalami kelainan pembekuan darah.
Gangguan seperti hemofilia atau penyakit Von Willebrand mempengaruhi kemampuan darah untuk membeku, meningkatkan risiko perdarahan spontan, termasuk mimisan.

Apa Kata Studi tentang Mimisan?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Spartan Medical Research Journal (2022) meneliti penyebab dan penanganan mimisan pada pasien dewasa yang dirawat di rumah sakit karena penyakit lain, tetapi mengalami mimisan selama perawatan.
Dari 143 pasien yang diteliti, sebagian besar menggunakan obat pengencer darah (antikoagulan) dan memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi).
Menariknya, pasien yang menggunakan oksigen melalui hidung atau masker wajah, justru lebih jarang memerlukan tindakan medis khusus untuk mengatasi mimisan.
Sebagian besar kasus dapat ditangani dengan menghentikan sementara obat pengencer darah atau menggunakan pelembap hidung, seperti semprotan saline dan emolien.
Penelitian ini menunjukkan bahwa, pasien yang berisiko mengalami mimisan perlu dikenali lebih awal saat masuk rumah sakit agar dapat diberikan langkah pencegahan yang tepat.
Tips Mencegah Mimisan
1. Gunakan pelembap udara dan oleskan petroleum jelly tipis di dalam hidung.
2. Hindari mengorek hidung agar tidak melukai pembuluh darah di hidung.
3. Jauhkan diri dari asap rokok dan bahan kimia yang bisa mengiritasi hidung.
4. Gunakan obat dengan bijak. Ikuti petunjuk dokter saat menggunakan semprotan hidung atau obat pengencer darah.
Pertolongan Pertama pada Mimisan
Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan saat mimisan:
- Tetap tenang: Panik dapat meningkatkan tekanan darah dan memperparah pendarahan.
- Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan: Posisi ini membantu mencegah darah mengalir ke belakang tenggorokan.
- Pencet hidung: Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memencet bagian lunak hidung (di bawah tulang hidung) selama 10-15 menit. Bernapaslah melalui mulut.
- Kompres dingin: Letakkan kompres dingin di pangkal hidung untuk membantu mempersempit pembuluh darah.
- Periksa pendarahan: Setelah 10-15 menit, periksa apakah pendarahan sudah berhenti. Jika belum, ulangi langkah-langkah di atas.
Cara Mengatasi Mimisan
Jika mengalami mimisan, langkah-langkah berikut dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:
1. Tetap tenang dan duduk tegak
Panik dapat meningkatkan tekanan darah dan memperparah perdarahan. Duduk tegak membantu mengurangi tekanan pada pembuluh darah hidung dan mencegah darah mengalir ke tenggorokan.
2. Condongkan tubuh ke depan
Membungkukkan badan ke depan mencegah darah masuk ke saluran pernapasan atau tertelan, yang dapat menyebabkan iritasi lambung.
3. Tekan hidung
Gunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menekan bagian lunak hidung, tepat di atas lubang hidung selama 10–15 menit. Bernapaslah melalui mulut selama periode ini.
4. Kompres dingin
Letakkan kompres dingin atau es yang dibungkus kain pada pangkal hidung. Suhu dingin membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi perdarahan.
Jika mimisan tidak berhenti setelah 20 menit atau disertai gejala lain seperti pusing, lemas, atau perdarahan di tempat lain, segera cari bantuan medis.
Ibu jangan panik dulu, Ini Tindakan Mudah Mengatasi Anak Mimisan.
Penanganan Medis untuk Mimisan
Dalam kasus mimisan yang berat atau berulang, dokter mungkin akan melakukan prosedur berikut:
1. Kauterisasi
Prosedur ini melibatkan penutupan pembuluh darah yang pecah, menggunakan bahan kimia atau energi panas untuk menghentikan perdarahan dan mencegah mimisan berulang.
2. Penyumbatan rongga hidung
Dokter dapat memasukkan tampon atau kain kasa khusus ke dalam rongga hidung, untuk memberikan tekanan pada area yang berdarah. Hal ini bisa membantu menghentikan perdarahan yang terjadi.
Mimisan juga bisa terjadi saat tidur. Yuk, ketahui Penyebab Mimisan saat Tidur dan Cara Mengatasinya.
Pencegahan Mimisan
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah mimisan:
- Jaga kelembapan hidung: Gunakan humidifier di rumah, terutama saat cuaca kering.
- Oleskan pelembap hidung: Petroleum jelly atau salep hidung dapat membantu menjaga kelembapan lapisan hidung.
- Hindari mengorek hidung: Jaga kuku tetap pendek dan hindari mengorek hidung terlalu keras.
- Hentikan kebiasaan merokok: Asap rokok dapat mengiritasi lapisan hidung.
- Gunakan semprotan hidung saline: Semprotan hidung saline dapat membantu membersihkan dan melembapkan hidung.
- Hindari penggunaan dekongestan berlebihan: Penggunaan dekongestan yang berlebihan dapat menyebabkan hidung kering dan meningkatkan risiko mimisan.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu perlu mencari pertolongan medis jika:
- Mimisan berlangsung lebih dari 30 menit.
- Mimisan terjadi setelah cedera kepala.
- Mimisan sangat deras dan sulit dihentikan.
- Kamu mengalami mimisan berulang dalam waktu singkat.
- Kamu memiliki kondisi medis yang mendasari seperti gangguan pembekuan darah.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, penting untuk segera mencari pertolongan medis jika mimisan disertai dengan pusing, lemas, atau kesulitan bernapas.
Itulah informasi mengenai penyebab mimisan dan cara mengatasinya. Apabila kamu mengalami mimisan atau memiliki pertanyaan lain seputar hal tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis THT di Halodoc.

Selain itu, kamu bisa juga membeli obat semprot hidung untuk melembapkan area hidung di Toko Kesehatan Halodoc.
Referensi:
Nationwide Children’s. Diakses pada 2025. Nosebleeds.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Nosebleeds (Epistaxis).
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Nosebleeds: First Aid.
Mount Sinai. Diakses pada 2025.Severe Nosebleed.
Spartan Medical Research Journal. Diakses pada 2025. Risk Factors and Management for Epistaxis in a Hospitalized Adult Sample.
FAQ
1. Apa penyebab mimisan tiba-tiba pada remaja?
Mimisan pada remaja bisa terjadi karena udara kering, alergi, infeksi saluran pernapasan, cedera hidung, stres, atau penggunaan obat-obatan tertentu seperti semprotan hidung yang berlebihan.
Dalam beberapa kasus, tekanan darah tinggi atau gangguan pembekuan darah juga dapat berkontribusi.
2. Apa penyebab mimisan pada anak?
Mimisan pada anak umumnya disebabkan oleh udara kering, kebiasaan mengorek hidung, infeksi saluran pernapasan, alergi, atau paparan bahan iritan seperti asap rokok.
Cedera ringan akibat aktivitas fisik juga bisa menjadi pemicu.
3. Apa penyebab mimisan sebelah kiri?
Mimisan yang hanya terjadi di satu sisi hidung bisa disebabkan oleh iritasi lokal, trauma ringan, polip hidung, atau kelainan pembuluh darah di sisi tersebut.
Jika terjadi berulang kali, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
4. Apakah mimisan berbahaya?
Umumnya tidak berbahaya, tetapi mimisan yang sering atau sulit berhenti perlu diperiksakan ke dokter.
5. Apakah tekanan darah tinggi menyebabkan mimisan?
Tekanan darah tinggi dapat memperparah mimisan, tetapi jarang menjadi penyebab utama.
6. Bagaimana cara menghentikan mimisan dengan cepat?
Duduk tegak, condongkan tubuh ke depan, pencet hidung selama 10-15 menit, dan kompres dingin.
7. Apakah mimisan bisa dicegah?
Ya, dengan menjaga kelembapan hidung, menghindari mengorek hidung, dan menghindari paparan iritan


