7 Pertolongan Pertama Demam Berdarah Pada Anak yang Praktis dan Aman
“Pertolongan pertama demam berdarah pada anak salah satunya bisa dilakukan dengan memberikan obat pereda nyeri dan penurun demam.”

DAFTAR ISI
- Apa Itu Demam Berdarah?
- Gejala Demam Berdarah pada Anak
- Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak
- Apa Kata Studi tentang Obat Penurun Panas dan Pereda nyeri untuk Anak?
Demam berdarah (DBD) sering kali menjadi momok menakutkan bagi orang tua, ketika penyakit ini menyerang anak-anak. Virus DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, hingga pendarahan ringan.
Sebagai orang tua, Ibu tak perlu panik jika anak menunjukkan gejala demam berdarah. Sebab, dengan tindakan cepat dan tepat, kondisi anak dapat dikelola sebelum mendapatkan perawatan medis lebih lanjut oleh dokter di rumah sakit.
Mau tahu apa saja pertolongan pertama demam berdarah pada anak? Berikut ulasannya!
Apa Itu Demam Berdarah?
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini menjadi salah satu masalah kesehatan serius di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), jutaan kasus DBD terjadi setiap tahun, dengan prevalensi yang tinggi di Asia Tenggara. Anak-anak sering menjadi kelompok yang paling rentan terhadap penyakit ini, karena sistem imun mereka yang belum sepenuhnya berkembang.
Meski demikian, orang tua diharapkan tidak panik ketika anak mengalami gejala DBD. Memberikan pertolongan pertama demam berdarah pada anak, dapat membantu mencegah kondisi memburuk sebelum mendapatkan perawatan medis profesional.
Ibu, Ini yang Perlu Dilakukan saat Anak Terserang Demam Berdarah!
Gejala Demam Berdarah pada Anak
DBD dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia, tetapi anak-anak memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi. Penyakit ini umumnya menunjukkan gejala sebagai berikut:
- Demam tinggi mendadak, biasanya berlangsung selama 2-7 hari.
- Nyeri tubuh, termasuk nyeri di belakang mata, otot, dan sendi.
- Mual dan muntah yang cukup sering terjadi pada anak-anak.
- Ruam kulit atau bintik-bintik merah yang muncul akibat pendarahan di bawah kulit.
- Terjadi pendarahan ringan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar tanpa sebab yang jelas.
Demam berdarah nyatanya bisa mengakibatkan kondisi yang lebih serius pada anak maupun orang dewasa. Simak selengkapnya mengenai Gejala DBD pada Anak yang Perlu Orangtua Waspadai.
Demam berdarah pada anak memiliki tiga fase utama:
- Fase demam. Ditandai dengan demam tinggi, nyeri tubuh, dan lemas.
- Fase kritis. Biasanya demam akan menurun, tetapi risiko kebocoran plasma darah dan perdarahan meningkat. Pada fase ini, anak memerlukan pengawasan ketat.
- Fase pemulihan. Di fase ini gejala mulai membaik, dan kondisi anak perlahan kembali normal.
Tips Mencegah Demam Berdarah
1. Menguras tempat penampungan air secara rutin guna menghilangkan sarang nyamuk.
2. Menutup tempat penyimpanan air hingga rapat.
3. Mengubur atau memusnahkan barang bekas yang dapat menampung air, seperti botol bekas, kaleng, dan pot bunga.
4. Melakukan vaksin DBD.
Pertolongan Pertama Demam Berdarah pada Anak
Ada beberapa langkah pertolongan pertama demam berdarah pada anak yang bisa ibu lakukan, seperti:
1. Berikan cukup cairan
Pastikan anak mendapatkan cukup cairan untuk mencegah dehidrasi akibat demam tinggi.
Pilihan terbaik untuk membantu hidrasi tubuh adalah air putih, oralit, atau cairan elektrolit. Jus buah alami tanpa gula tambahan juga bisa membantu.
Pemenuhan cairan sangat penting untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang dan menjaga sirkulasi darah tetap baik.
Ibu bisa Kenali Tanda Bayi Alami Dehidrasi dan Cara Menanganinya.
2. Memberikan obat pereda nyeri dan penurun demam
DBD sering menyebabkan gejala seperti nyeri tubuh, sakit kepala, dan demam tinggi yang membuat anak merasa tidak nyaman.
Dalam situasi ini, pemberian obat pereda nyeri dan penurun demam dapat membantu meringankan gejala tersebut.
Berikut ini rekomendasi obat pereda nyeri yang bisa diberikan ke anak:
- Panadol Anak-Anak 1-6 Sirup 60 ml. Obat dengan kandungan paracetamol 160 mg ini akan bekerja sebagai antipiretik pada pusat pengatur suhu di otak, dan analgesik untuk meningkatkan ambang rasa sakit.
- Tempra Sirup Rasa Anggur 60 ml. Obat sediaan sirup ini mengandung paracetamol 160 mg yang bisa membantu menurunkan suhu tubuh dan mengurangi nyeri ringan sampai sedang.
- Fermol Demam Anak Sirup Rasa Stroberi 60 ml. Merupakan obat dengan kandungan paracetamol 160 mg untuk membantu meredakan demam, mengurangi rasa sakit dan nyeri ringan, sakit kepala dan sakit gigi, serta demam pasca imunisasi.
- Paracetamol Sirup 60 ml. Obat generik ini mengandung zat aktif paracetamol 120 mg yang bisa digunakan untuk meredakan sakit kepala, nyeri, dan demam.
- Pamol Sirup 60 ml. Obat sirup yang mengandung paracetamol 120 mg tiap 5 militernya. Bisa digunakan untuk penurun demam dan pereda nyeri pada anak.
Pastikan ibu menggunakan obat-obatan di atas sesuai petunjuk dokter atau cara menggunakan obat yang tertera pada kemasan.
Obat penurun demam dan pereda nyeri anak bisa dibeli dengan mudah di Toko Kesehatan Halodoc.
3. Berikan kompres hangat
Gunakan kompres hangat di dahi dan tubuh anak untuk membantu menurunkan demam dengan aman.
Kompres hangat membantu melebarkan pembuluh darah di permukaan kulit, sehingga panas tubuh dapat lebih cepat keluar melalui kulit.
Caranya, yaitu:
- Basahi kain lembut dengan air hangat suam-suam kuku (tidak panas)
- Peras hingga tidak terlalu basah.
- Tempelkan pada dahi, lipatan ketiak, atau lipatan paha anak.
- Ibu bisa mengganti kain secara berkala agar tetap hangat.
Hindari penggunaan kompres dingin karena dapat menyebabkan tubuh menggigil, yang justru meningkatkan metabolisme dan memperparah kondisi.
4. Pastikan kondisi ruangan nyaman
Pastikan anak berada di kamar atau ruangan yang sejuk dan memiliki sirkulasi udara yang baik. Gunakan kipas angin atau pendingin udara jika diperlukan.
Hindari memberikan selimut tebal, karena dapat membuat anak merasa semakin panas. Ruangan yang nyaman dapat membantu anak beristirahat dengan lebih baik.
5. Pantau tanda-tanda dehidrasi
Perhatikan gejala dehidrasi seperti bibir kering, urine berwarna gelap, mata cekung, atau kulit yang tidak elastis saat dicubit.
Jika tanda-tanda ini muncul, tingkatkan asupan cairan dan segera bawa anak ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan oleh dokter.
Lantas, kapan sebaiknya membawa anak ke dokter? Simak selengkapnya pada artikel berikut: Kapan Dehidrasi Perlu Mendapatkan Pertolongan Dokter?
6. Berikan makanan ringan dan bergizi
Anak yang mengalami DBD sering kehilangan nafsu makan. Oleh karena itu, ibu bisa menyajikan makanan yang ringan tetapi bergizi. Contohnya seperti bubur, sup ayam, atau buah-buahan segar.
Sebaliknya, hindari makanan berlemak atau berminyak yang dapat memicu rasa mual.
Ibu perlu ingat bahwa, nutrisi yang cukup akan membantu mempercepat proses pemulihan.
Cari tahu selengkapnya, 6 Makanan untuk Membantu Penyembuhan Demam Berdarah.
7. Awasi gejala pendarahan
Selalu perhatikan tanda-tanda pendarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, atau munculnya bintik merah di kulit.
Jika gejala ini terlihat atau anak menunjukkan tanda lemas berlebih, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Sebaiknya, jangan menunda karena kondisi dapat memburuk dengan cepat.
Apa Kata Studi tentang Obat Penurun Panas dan Pereda nyeri untuk Anak?
Studi berjudul Comparing the Efficacy of Paracetamol, Ibuprofen, and a Combination of the Two Drugs in Relieving Pain and Fever in the Pediatric Age Group: A Prospective Observational Study yang dipublikasikan oleh Cureus (2023) membandingkan efektivitas paracetamol, ibuprofen, dan kombinasi keduanya dalam mengatasi rasa sakit dan demam pada anak-anak.
Tiga kelompok diberikan pengobatan yang berbeda yaitu paracetamol saja, ibuprofen saja, atau kombinasi keduanya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kombinasi paracetamol dan ibuprofen lebih cepat dalam menurunkan demam dibandingkan dengan paracetamol saja. Selain itu, kombinasi ini memiliki efektivitas yang sebanding dengan ibuprofen dalam mengurangi demam, dengan efek samping yang minimal.
Faktanya, demam berdarah pada anak membutuhkan perhatian dan tindakan cepat dari orang tua. Dengan memberikan pertolongan pertama yang tepat, risiko komplikasi dapat dihidari.
Namun, jika kondisi anak tidak menunjukkan perbaikan setelah penanganan awal atau gejala semakin parah, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Konsultasi dengan dokter bisa dilakukan dengan mudah melalui Halodoc. Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Selalu ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Pastikan lingkungan rumah tetap bersih, bebas genangan air, dan rutin menggunakan anti-nyamuk untuk mencegah penyebaran penyakit ini.