Advertisement

7 Risiko yang Mengintai Bila Menggunakan Implan Payudara

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   27 September 2023

“Menggunakan implan payudara mungkin akan membuat rasa percaya diri meningkat. Namun di balik itu ada berbagai risiko yang mengintai, seperti munculnya komplikasi hingga penyakit implan payudara.”

7 Risiko yang Mengintai Bila Menggunakan Implan Payudara7 Risiko yang Mengintai Bila Menggunakan Implan Payudara

Halodoc, Jakarta – Beberapa wanita memiliki alasan tersendiri saat memilih melakukan implan payudara. Di antaranya untuk memperbesar ukuran payudara, mengubah bentuknya, meningkatkan rasa percaya diri, atau membuatnya tampak lebih proporsional. 

Melakukan implan payudara bukanlah keputusan yang mudah. Bukan hanya mempertimbangkan biayanya mahal, tapi hasilnya pun tidak bisa dijamin. Selain itu, ada kemungkinan risiko dan komplikasi yang cukup serius. 

Risiko Menggunakan Implan Payudara 

Berikut ini risiko yang harus dipertimbangan secara matang sebelum menggunakan implan payudara:

1. Komplikasi dari prosedur operasi implan payudara

Risiko komplikasi dan hasil yang tidak sesuai dengan harapan dapat terjadi, setidaknya dialami oleh satu persen orang yang menggunakan implan payudara. Beberapa komplikasi tersebut yaitu:

  • Adanya jaringan parut yang mengganggu bentuk implan payudara.
  • Nyeri payudara.
  • Infeksi pasca operasi.
  • Perubahan sensasi pada puting dan payudara.
  • Posisi implan berubah.
  • Implan bocor atau pecah.

Selain risiko, kamu juga bisa cari tahu manfaat implan payudara melalui artikel ini “Ini Risiko dan Manfaat Implan Payudara yang Perlu Diketahui”.

2. Limfoma sel besar anaplastik terkait implan payudara

Badan pengawas obat dan makanan (FDA) di Amerika Serikat mengidentifikasi kemungkinan hubungan antara implan payudara dan perkembangan limfoma sel besar anaplastik (ALCL). 

FDA meyakini bahwa wanita yang memiliki implan payudara berisiko lebih tinggi mengalami limfoma sel besar anaplastik terkait implan payudara (BIA-ALCL). 

Meski begitu, bukan berarti implan payudara yang menyebabkan BIA-ALCL. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan antara kondisi tersebut dan implan payudara. 

3. Penyakit implan payudara

Gejala sistemik, atau juga juga dikenal sebagai penyakit implan payudara, dapat dikaitkan dengan penggunaan implan payudara. Namun, hubungan pasti antara gejala dan implan payudara belum dapat dipahami secara jelas. 

Tanda dan gejala yang dilaporkan yaitu kelelahan, hilang ingatan, ruam kulit, sulit berkonsentrasi dan berpikir jernih, dan nyeri sendi. Namun jika implan payudara diangkat, gejala tersebut dapat hilang. 

Maka itu, jika kamu menggunakan implan payudara, penting untuk bertanya pada dokter jika mengalami gejala yang mengkhawatirkan. 

4. Menghambat proses menyusui

Beberapa wanita yang menggunakan implan payudara mengalami hambatan dan kesulitan selama menyusui. Namun, sebagian sebagian lainnya tetap dapat menyusui. 

Proses menyusui yang terhambat akibat kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak. Untuk itu, pastikan kamu berkonsultasi pada dokter sebelum melakukan implan payudara.

Kamu juga bisa cari tahu lebih banyak kaitan menyusui dan implan payudara melalui artikel ini “Benarkah Implan Payudara Dapat Memengaruhi Produksi ASI?

5. Kontraktur kapsular

Kondisi ini merupakan pengerasan payudara di sekitar implan. Kontraktur kapsular dapat terjadi pada jaringan yang mengelilingi satu atau kedua implan. 

Pengerasan tersebut menyebabkan jaringan jadi mengencang, sehingga terasa menyakitkan. Kontraktur kapsular lebih sering terjadi setelah infeksi, hematoma, dan seroma. Namun, penyebabnya belum diketahui. 

6. Gangguan konsentrasi dan ingatan

Wanita yang menggunakan implan payudara berisiko mengalami gangguan konsentrasi dan ingatan. Hal ini dapat terjadi akibat kandungan platinum yang digunakan untuk membuat implan gel silikon payudara.

Kandungan platinum dapat berpotensi menjadi racun dalam darah dan urine yang menyebabkan gangguan neurologis. Namun, risiko ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

7. Implan pecah dan deflasi

Risiko selanjutnya yang perlu diwaspadai yaitu pecah atau robek pada kulit luar implan payudara. Hal tersebut dapat menyebabkan deflasi, yaitu tampilan payudara yang terlihat turun. 

Beberapa kemungkinan penyebab pecahnya implan payudara antara lain:

  • Kontraktur kapsular.
  • Kompresi selama mammogram.
  • Kerusakan oleh alat bedah.
  • Kerusakan selama prosedur operasi pada payudara, seperti biopsi dan drainase cairan.
  • Penuaan normal pada implan payudara.
  • Stres fisik seperti trauma atau tekanan fisik yang intens.
  • Terlalu banyak penanganan selama operasi.

Penggunaan implan payudara mungkin dapat mengubah ukuran dan bentuk payudara. Selain itu, rasa percaya diri dan citra tubuh pun dapat meningkat. Namun penting diingat, bahwa sebaiknya tetap realistis.

Perlu diingat juga, meskipun menggunakan implan, payudara secara alami akan tetap menua. Penambahan atau penurunan berat badan juga dapat mengubah tampilan payudara. 

Mau tahu proses melepas implan payudara? Baca di artikel ini “Adakah Efek Samping Lepas Implan Payudara?

Sebelum memutuskan, sebaiknya bicarakan dengan dokter spesialis bedah plastik mengenai manfaat dan risikonya. Kamu juga bisa melalui aplikasi Halodoc, agar diskusi lebih leluasa. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
FDA. Diakses pada 2023. Risks and Complications of Breast Implants
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Breast augmentation
Health Harvard Publishing. Diakses pada 2023. FDA wants women to understand the risks and benefits related to breast implants
Medical News Today. Diakses pada 2023. What are the risks of breast implant surgery?
National Center for Health Research. Diakses pada 2023. What You Need to Know About Breast Implants.