Adakah Usia Tepat Menggunakan Makeup?
Halodoc, Jakarta – Banyak anak remaja yang menggunakan makeup tanpa benar-benar membutuhkannya. Penggunaan makeup pada remaja umumnya lebih karena ikut-ikutan teman sebaya serta tren media sosial. Selain itu, industri kecantikan juga mendorong para remaja untuk menggunakan makeup.
Penggunaan makeup menjadi tahap perkembangan kedewasaan yang umumnya dilewati oleh anak remaja. Ada baiknya orangtua tidak terlalu melarang anak menggunakan makeup. Hanya saja pastikan makeup yang digunakan tidak terlalu berlebihan.
Usia yang tepat biasanya ketika peralihan anak dari SMP menuju SMA. Itu pun tetap harus diperhatikan jenis produk makeup yang digunakan. Jangan sampai terlalu “berat” dan malah akan membuat kulit anak teriritasi.
Pengaplikasiannya sebaiknya juga jangan menggunakan warna-warna yang berat, senatural mungkin saja. Walaupun anak boleh saja mengaplikasikan makeup ke wajah, tapi ada makeup tertentu yang sebaiknya ditunda dulu penggunaannya, seperti eyeliner, penerapan foundation, dan kerok alis. Baca juga: Alasan Kenapa Keju Baik untuk yang Sedang Diet
Beberapa bahan dasar dari produk makeup justru tidak aman digunakan oleh anak-anak dan remaja. Bahkan untuk orang dewasa saja penggunaan makeup cocok-cocokkan. Apalagi untuk anak-anak atau pun mereka yang di usia peralihan?
Penggunaan produk makeup yang tidak tepat justru dapat mempercepat perubahan hormon, sehingga membuat kulit wajah seseorang lebih mudah mengalami alergi, iritasi, dan jerawat yang muncul tidak pada waktunya.
Berikut adalah bahan-bahan berbahaya yang bisa ditemukan di produk makeup yang perlu diwaspadai, apalagi untuk digunakan oleh remaja dalam usia peralihan.
- Timbal
Walaupun sudah dilarang, tetap ada saja produk-produk lipstik berbahan dasar timbal. Padahal, timbal ini sangat berbahaya. Meskipun batas penggunaan maksimal dalam produk makeup adalah 10 ppm, tetap saja timbal dapat terakumulasi di dalam tubuh. Dengan kata lain, tidak ada jumlah yang aman penggunaan timbal dalam produk makeup.
- Kadmium
Kadmium juga termasuk logam berbahaya yang ternyata sering ditemukan pada makeup. Penumpukan kadmium bisa menyebabkan kerusakan penyaringan di ginjal sampai ke organ hati juga. Biasanya, paparan kadmium pada tubuh bisa ditemukan dari makanan yang kita konsumsi, seperti ikan atau pun kerang yang sudah terkena polusi.
- Parabens
Parabens adalah bahan pengawet yang banyak ditemukan pada makeup. Parabens biasanya digunakan untuk mengawetkan produk-produk makeup dan melindunginya dari pertumbuhan mikroba. Sayangnya, penggunaan parabens justru membahayakan pengguna. Baca juga: Hati-hati Pakai Pelembap setelah Mandi
Kandungan parabens biasanya terdapat pada pelembab, produk busa cukur, dan deodoran. Dampak parabens yang paling jelas adalah dapat memengaruhi sistem reproduksi serta mengganggu sistem kekebalan tubuh.
- Talc
Talc adalah sejenis mineral yang digunakan dalam kosmetik untuk membuat bahan kosmetik lebih lembut dan semakin mudah menyerap ke dalam kulit. Namun seringkali, talc terkontaminasi dengan bahan lain, yaitu asbestos. Sehingga, penggunaan talc dapat meningkatkan kemungkinan kanker. Kombinasi paparan ini dapat menyebabkan penyakit pernapasan bahkan peradangan.
- Penggunaan Pewangi
Ada banyak produk makeup yang menggunakan wewangian sebagai bahan bakunya. Namun, tidak semua jenis wewangian baik digunakan. Pasalnya, beberapa wewangian ada yang sifatnya karsinogen seperti asetaldehida, benzofenon, stirena, diklorometana, dan bahkan titanium dioksida. Penggunaan bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan iritasi kulit bahkan sampai bisa merusak hati, paru-paru dan ginjal.
Kalau ingin tahu lebih banyak mengenai usia yang tepat menggunakan makeup serta tips memilih makeup yang tepat sesuai dengan kebutuhan, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.