Alasan Banyak Orang Cenderung Percaya dengan Hoaks
“Munculnya berita bohong atau hoaks tdapat menimbulkan masalah pada hubungan sosial bahkan merugikan banyak orang. Sayangnya, sebagian besar orang, nyatanya, lebih suka dengan berita hoaks dibandingkan dengan fakta sebenarnya.”

Halodoc, Jakarta – Semakin berkembangnya teknologi, penyebaran berita hoaks semakin marak. Penyebaran berita bohong atau hoaks ini menjadi hal yang cukup memprihatinkan. Pasalnya, hal ini bisa menimbulkan gangguan pada hubungan sosial jika terus dibiarkan. Pada sebagian besar kasus, berita hoaks justru lebih cepat menyebar dibandingkan dengan berita yang informasinya valid dan dipertanggungjawabkan.
Meski fakta telah mencuat, tak sedikit orang yang tetap kukuh dan lebih percaya dengan berita bohong tersebut. Mengapa bisa demikian, ya? Ternyata, ada sejumlah alasan dibalik fenomena ini. Berikut penjelasan mengapa banyak orang justru cenderung lebih percaya dengan berita hoaks.
Alasan Masyarakat Menyukai Berita Hoaks
Sebenarnya wajar jika seseorang merasa senang dan nyaman mendengar berita yang ingin didengar atau sesuai dengan harapannya. Ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang yang lebih menyukai berita hoaks.
Kendati demikian, tidak semua orang menangkap perasaan yang sama dengan yang diinginkan orang lain. Perbedaan ini lah yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari bahkan merugikan orang lain. Bahkan, tak sedikit berita hoaks yang mampu merusak kesehatan mental seseorang. Berikut alasan lain mengapa banyak orang lebih suka mendengar berita hoaks:
1. Lebih Senang Mendengar Berita yang Diinginkan
Alasan seseorang lebih cenderung percaya dengan berita hoaks adalah masyarakat nyaman dengan berita yang tersebar. Jika seseorang sudah menyukai kelompok tertentu dan memiliki opini yang kuat terhadap suatu objek tentunya masyarakat lebih nyaman dengan berita yang mengafirmasi sikap maupun opini yang serupa meskipun kebenarannya belum tentu benar. Kondisi ini menyebabkan masyarakat mudah percaya dengan berita yang muncul.
2. Merasa Memiliki Pandangan yang Paling Kuat
Melansir National Geographic, penyebaran berita hoaks cepat berkembang karena masyarakat berpikir kelompoknya, pikiran, atau sikap yang ia miliki yang paling kuat dan akurat. Kondisi ini dikenal juga sebagai konsep realisme naif. Hal ini menyebabkan ketika tidak setuju dengan sikap orang lain, maka ia merasa yang paling akurat dan mengabaikan pandangan mereka meskipun itu salah.
3. Terbatasnya Pengetahuan
Pengetahuan yang terbatas membuat berita hoaks kian tersebar semakin cepat. Rasa percaya terhadap berita yang muncul meskipun itu merupakan berita hoaks bisa disebabkan karena pengetahuan yang minim terhadap suatu objek yang disukai.
Hindari Penyebaran Berita Hoaks
Penting untuk mencari tahu terlebih dahulu apakah sebuah berita merupakan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan atau berita hoaks yang dibuat oleh beberapa kelompok tertentu. Meskipun beritanya sesuai dengan opini maupun sikap yang dimiliki, jangan sampai kamu menjadi penyebar berita hoaks.
Menurut Tom Stafford, psikolog dari The University of Sheffield, rasa penasaran dan ingin tahu yang kita miliki dapat membuka pikiran seseorang menjadi lebih terbuka. Untuk itu, cari informasi mengenai hal yang disukai sebanyak-banyaknya agar terhindar dari penyebaran berita bohong.
Umumnya, berita hoaks memiliki judul berita yang cenderung provokatif untuk mencari sensasi. Jika menemukan berita dengan kriteria seperti itu, jangan langsung percaya dan sebaiknya kamu mengecek kembali informasi yang dibaca. Selain itu, jangan pernah menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya. Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menangkal berita hoaks.
Berita hoaks ternyata juga bisa memengaruhi emosi dan mental seseorang. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan ragu bicara dengan psikolog. Segera buat janji medis di aplikasi Halodoc agar kesehatan mental kamu tetap terjaga. Jangan tunda sebelum segalanya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!