Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 September 2020
Alasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona DitemukanAlasan Pandemi Belum Tentu Usai Meski Vaksin Corona Ditemukan

Halodoc, Jakarta - Masyarakat Indonesia kini mungkin tengah menghadapi kejenuhan dalam menghadapi virus Covid-19 yang entah kapan akan berakhir. Rasa bosan tampak sangat jelas dialami oleh mayoritas warga karena kehilangan pekerjaan, tidak bisa menghabiskan waktu di luar rumah, hingga kesulitan untuk berkumpul kembali bersama keluarga.

Dunia mendadak mengalami perubahan yang begitu signifikan sejak pertama kali muncul berita wabah virus corona yang menginfeksi ribuan warga di Wuhan, China, pada akhir tahun 2019 lalu. Selanjutnya, virus dengan cepat menyebar, menjadi wabah di hampir seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia. 

Virus yang berkembang dari jenis SARS-Cov-2 ini merupakan penyakit baru. Sudah tentu, belum ada obat satu pun yang bisa menjadi penangkalnya. Serentak, para ilmuwan dari seluruh dunia bekerja keras untuk mengembangkan vaksin corona demi menangkal jatuhnya korban jiwa yang lebih banyak lagi, salah satunya adalah vaccine sinochem yang dibuat oleh China.

Baca juga: Bagaimana Kelanjutan Uji Coba Vaksin Corona di Indonesia?

Indonesia pun demikian. Melalui Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME), para peneliti Tanah Air sedang berupaya untuk mengembangkan vaksin sebagai penangkal virus corona, yang dikenal dengan nama vaksin merah putih. Ditargetkan, vaksin ini telah bisa digunakan pada seluruh warga Indonesia pada pertengahan tahun 2021 mendatang. 

Benarkah Vaksin Jadi Akhir Pandemi?

Vaksin memang tengah dikembangkan dan melalui tahap uji coba dari berbagai belahan dunia, baik pada manusia maupun pada hewan. Namun, kini muncul pertanyaan baru: Jika vaksin telah selesai dan diberikan pada semua manusia, benarkah pandemi corona ini akan sepenuhnya berakhir? 

Baca juga: Benarkah Pakaian Anti Virus Dapat Cegah COVID-19?

Memang, semua orang terlebih masyarakat Indonesia, berharap pandemi bisa berakhir sepenuhnya. Tanpa ada lagi korban jiwa, baik dari segi pengidap maupun tenaga medis, dan keadaan kembali menjadi normal lagi. Bisa beraktivitas seperti biasa, bisa berkumpul bersama teman, kolega, dan keluarga, tanpa harus dihantui perasaan takut akan bahaya virus corona. 

Nyatanya, meski nantinya vaksin sepenuhnya selesai diuji coba dan bisa langsung diberikan pada masyarakat, tetap saja aturan protokol kesehatan tidak boleh diabaikan. Vaksin memang membantu mengendalikan penyebaran penyakit Covid-19. Akan tetapi, virusnya bisa jadi tetap tinggal di sekitar kita. Harapannya, semakin banyak orang yang telah melakukan vaksin, maka virus pun lama-kelamaan akan berkurang.

Jadi, jangan pernah abaikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti menjaga jarak, tetap mengenakan masker, dan selalu mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Upaya pencegahan tetap yang paling utama, meski vaksin telah sepenuhnya diberikan pada masyarakat nantinya. Sudah tentu, ini akan membantu menekan tingginya angka penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Baca juga: Ketahui Perkembangan Vaksin Merah Putih Terkini

Anna Durbin, seorang peneliti vaksin sekaligus profesor bidang Kesehatan Internasional di The John Hopkins School of Public Health pun memiliki pendapat yang sama. Ada empat elemen kunci yang akan menentukan bagaimana vaksin akan bekerja, yaitu seberapa efektif vaksin tersebut, kapan akan siap digunakan, berapa banyak yang tersedia, dan apa yang menjadi rencana dunia untuk membatasi penyebaran virus Covid-19.

Dunia memang sedang menunggu vaksin untuk menangkal virus corona. Jadi, sampai vaksin benar-benar siap digunakan, tetap patuhi aturan kesehatan dari pemerintah. Jika memang dibutuhkan, kamu bisa tanya dokter seputar covid-19 dan melakukan rapid test atau swab test melalui aplikasi Halodoc. Lebih mudah dan cepat karena bisa dilakukan di rumah.

Referensi: 
Vox. Diakses pada 2020. Why a Vaccine May Not be Enough to End the Pandemic.
Scientific American. Diakses pada 2020. How the Covid-19 Pandemic Would End.


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan