Amankah Sunat pada Anak Perempuan Dilakukan? Ini Faktanya!

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Februari 2023

“Tidak hanya laki-laki, beberapa masyarakat Indonesia juga masih percaya dengan tradisi sunat perempuan. Padahal, tindakan ini tidak bermanfaat, justru memiliki risiko tinggi terjadi infeksi pada sang buah hati.”

Amankah Sunat pada Anak Perempuan Dilakukan? Ini Faktanya!Amankah Sunat pada Anak Perempuan Dilakukan? Ini Faktanya!

Halodoc, Jakarta – Secara medis, sunat atau istilah lainnya sirkumsisi merupakan prosedur membuang sedikit atau semua kulit yang menutupi kelamin bagian depan. Tindakan ini sebenarnya umum untuk laki-laki, tetapi beberapa masyarakat juga masih melakukan sunat perempuan demi mempertahankan tradisi. 

Dokter akan membuang kulit penutup penis yang berada pada bagian depan atau preputium saat melakukan sunat laki-laki. Sementara itu, prosedur sunat perempuan umumnya dengan melukai atau memotong sedikit bagian preputium pada klitoris. 

Sunat untuk perempuan sendiri terbagi menjadi empat jenis, yaitu:

  • Tipe 1. Pengangkatan sebagian atau semua kelenjar klitoris (bagian paling luar yang tampak dari klitoris) atau kulit klitoris (lipatan kulit yang mengelilingi bagian kelenjar klitoris).
  • Tipe 2. Pengangkatan sedikit atau semua kelenjar klitoris serta labia minora atau lipatan yang berada pada bagian dalam vulva, baik dengan maupun tanpa mengangkat labia mayora atau lipatan luar pada kulit vulva.
  • Tipe 3. Memiliki istilah lain infibulasi, prosedur menyempitkan lubang pada vagina dengan membuat segel penutup. Pembentukan segel dengan memotong atau mengatur ulang posisi labia minora dan mayora, bisa dari jahitan, dengan maupun tanpa melepas preputium klitoris serta kelenjar.
  • Tipe 4. Merupakan tindakan yang berbahaya pada organ kelamin perempuan dengan memotong, menggores, menusuk, hingga membakar area intim.

Sunat Perempuan Bukan Merupakan Tindakan yang Aman

Sunat untuk laki-laki memang memberikan banyak efek positif untuk kesehatan tubuh dan reproduksi. Selain membantu menjaga kebersihan alat kelamin, sirkumsisi juga dapat menurunkan risiko munculnya masalah kesehatan pada pria. 

Ini termasuk penyakit menular seksual (sifilis, herpes genital, dan gonore), infeksi saluran kemih, hingga kanker pada penis. Namun, kondisi ini tentunya sama sekali tidak sama untuk sunat perempuan. 

Sebab, prosedur merusak atau menghilangkan jaringan genital yang normal dan sehat tidak menawarkan manfaat apapun untuk perempuan yang melakukannya. Justru, tindakan ini menimbulkan risiko kesehatan, bahkan merupakan prosedur yang terbilang membahayakan.

Sebut saja, komplikasi yang bisa langsung terjadi pada perempuan yang melakukan prosedur ini, yaitu:

  • Infeksi, seperti tetanus.
  • Tubuh demam.
  • Masalah saat berkemih dan penyembuhan luka.
  • Nyeri hebat dan perdarahan berlebihan.
  • Pembengkakan yang terjadi pada jaringan genital.
  • Syok hingga kematian. 

Sementara itu, komplikasi jangka panjang dari prosedur sunat perempuan, antara lain:

  • Nyeri ketika berkemih atau mengalami infeksi pada saluran kemih.
  • Mengalami keputihan, bakterial vaginosis, gatal, hingga bentuk infeksi vagina lainnya. 
  • Gangguan seksual dan menstruasi.
  • Meningkatnya risiko komplikasi saat persalinan. 

Meningkatkan risiko masalah seksual

Melakukan tindakan sunat perempuan bisa membuat perempuan mengalami kesulitan dan rasa nyeri ketika melakukan hubungan intim. Alhasil, gairah seksual juga mengalami penurunan, termasuk berkurangnya sensasi ketika melakukan hal tersebut.

Meski begitu, untuk kondisi tertentu, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan bedah yang bernama deinfibulasi guna membantu memperbaiki sekaligus mengurangi gejala yang muncul.

Oleh karena tidak aman dan cenderung membahayakan, sebaiknya orang tua tidak memaksakan melakukan sunat perempuan kepada sang buah hati. Jika memang perlu, tanyakan lagi pada dokter di Halodoc mengenai risiko yang mungkin terjadi. Cek dan download Halodoc melalui App Store maupun Play Store. 

Referensi:
NHS. Diakses pada 2023. Female genital mutilation (FGM).
WHO. Diakses pada 2023. Female genital mutilation.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan