Anak Cengeng ada Penyebabnya, Jangan Dimarahi

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Maret 2018
Anak Cengeng ada Penyebabnya, Jangan DimarahiAnak Cengeng ada Penyebabnya, Jangan Dimarahi

Halodoc, Jakarta – Si Kecil ibu di rumah gampang menangis? Kena tegur sedikit langsung menangis, diganggu temannya mewek, lutut kepentok meja bawaannya langsung berderai air mata, lho kok anak jadi cengeng, ya? Kira-kira apa ya, penyebab anak cengeng?

Jangan langsung “dikerasin”, apalagi dimarahi setiap kali Si Kecil menangis karena ibu takut ini jadi kebiasaan yang tak berhenti. Menurut pakar parenting Dr. Laura Markham, memarahi anak ataupun menjalankan hukuman untuk setiap perilaku yang tidak disetujui orangtua hanya akan membuat anak semakin membangkang. Ketika Si Kecil melakukan sesuatu pasti ada penyebabnya termasuk ketika dia menjadikan menangis sebagai “hobi”.

  1. Anak Cengeng sebagai Bentuk Pertahanan Diri

Bisa jadi anak cengeng karena menganggap menangis dapat membuat sikap orangtua melunak. Coba ibu ingat-ingat, apakah ibu selalu memberikan apa yang anak minta setiap kali menangis untuk mendiamkan teriakannya? Kalau memang begitu, bisa jadi ini alasan anak cengeng karena menangis jadi senjatanya untuk meminta sesuatu. Sebaiknya jangan lagi memberikan anak sesuatu dengan tujuan supaya anak berhenti menangis. (Baca juga Waspadai Hipertensi Pada Anak Sejak Dini)

  1. Melihat dari Televisi atau Youtube

Namanya juga anak kecil, segala sesuatu yang dia lakukan tidak mungkin tanpa alasan dan contoh dari lingkungan terdekatnya. Bisa jadi kebiasaan cengeng ini didapatnya dari tayangan televisi ataupun kartun di Youtube yang biasa anak lihat. Ketika melihat tokoh kartun atau anak lain di televisi menangis atau cengeng bisa jadi Si Kecil menganggap cengeng adalah solusi sehingga menjadikannya kebiasaan. Yang perlu ibu lakukan adalah memberikan pemahaman kepada anak supaya tidak meniru semua yang dilihatnya di siaran elektronik.

  1. Anak Sangat Ekspresif

Bisa jadi Si Kecil termasuk anak yang emosional dan ekspresif sehingga terlihat “cengeng”. Padahal sebenarnya anak bersikap demikian karena belum tahu jenis ekspresi lain yang bisa diutarakannya. Peran ibu sebagai orangtua adalah membimbing dan mengarahkan anak untuk mengekspresikan perasaan dengan cara yang lebih bermanfaat. Ibu bisa membelikan buku gambar, alat musik atau olahraga tertentu sebagai medium untuk meluapkan perasaannya.

  1. Meniru Temannya

Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik tidak hanya berlaku untuk orang dewasa tapi juga anak-anak. Bisa jadi anak menjadi cengeng karena melihat teman-temannya ataupun teman dekatnya melakukan hal yang sama. Sifat cengeng ini bisa menular dan menjadi kebiasaan buat anak. Membatasi pertemanan anak memang perlu dilakukan sejak dini, namun bukan berarti anak pilah-pilih teman. Kalau memang ada teman yang memberikan dampak tidak baik, Si Kecil tidak perlu sering-sering bergaul dengan anak tersebut.

  1. Melihat Orangtuanya

Nah, coba ibu ingat-ingat apakah ibu akhir-akhir ini sering menangis ketika sedang bertengkar dengan pasangan? Bukan tak mungkin anak meniru perilaku dan kebiasaan orangtua menyelesaikan masalah untuk problemnya sendiri. Hubungan yang tak harmonis antara ayah dan ibu juga jadi pencetus anak menjadi cengeng. Makanya, perlu untuk orangtua berkomitmen soal perilaku masing-masing supaya tidak menjadi contoh yang buruk buat anak.

Apakah ibu punya pertanyaan lain seputar tumbuh-kembang anak dan mendidik anak yang baik, tanyakan saja langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang berpengalaman di bidangnya akan memberikan saran dan masukan terbaik kepada ibu. Cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih ngobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan