Anak Sering Minderan, Benarkah Akibat Pengaruh dari Pola Asuh?
“Minderan menjadi tanda bahwa anak memiliki rasa percaya diri yang rendah. Kondisi ini bisa diatasi dengan pola asuh yang tepat, seperti memberi kebebasan dalam mengambil keputusan, memberikan kesempatan anak untuk berbicara, hingga mengajarkan anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.”

Halodoc, Jakarta – Rasa minder atau kurang percaya diri bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak-anak. Hal ini jika dibiarkan terus menerus dapat menyebabkan perasaan rendah diri, sehingga memengaruhi keyakinan anak terhadap diri sendiri.
Sejauh ini ada banyak penyebab minder pada anak, mulai dari ekspektasi orangtua yang terlalu tinggi, rasa tidak dicintai oleh keluarga, hingga pola asuh orang tua yang terlalu protektif. Kondisi tersebut kerap kali tidak disadari oleh orangtua, hingga membuat anak cenderung menarik diri dari lingkungan sosial.
Berikut ini informasi mengenai pengaruh pola asuh orangtua terhadap sikap anak yang minderan. Cari tahu selengkapnya, ya!
Pengaruh Pola Asuh dan Rasa Minder Anak
Rasa minder pada anak bisa dipengaruhi oleh kecemasan dan keminderan yang dialami orangtua, yang kemudian diproyeksikan kepada anak.
Hal tersebut yang membuat anak mengasumsikannya sebagai satu hal yang wajar. Hingga pada akhirnya, mereka tumbuh sebagai pribadi yang penakut dan sering minder terhadap sesuatu.
Selain itu, ada juga beberapa hal atau kebiasaan yang dilakukan orangtua dalam mendidik, yang bisa membuat anak sering minderan, seperti:
- Sering memarahi anak. Hal ini membuat anak menjadi tertekan dan merasa dirinya tidak pernah melakukan hal yang benar. Akibatnya, anak jadi tidak percaya diri dalam melakukan berbagai hal.
- Sering meremehkan anak. Sebenarnya cara ini banyak dilakukan oleh orangtua, agar anak termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Tapi faktanya, kebiasaan meremehkan justru membuat anak semakin merasa tidak percaya diri atau sering minder.
- Sering melarang anak. Jika terlalu sering dilarang, anak bisa saja merasa tertekan. Padahal mereka perlu mengeksplor banyak hal, untuk mendukung tumbuh kembangnya. Hal ini tanpa disadari juga bisa membuat anak jadi sering minderan di kemudian hari.
Bagaimana agar Anak Tidak Sering Minderan?
Rasa percaya diri perlu diajarkan oleh orangtua sejak kecil. Sebab ini merupakan bekal penting, agar anak bisa menjalani kehidupan dengan baik di masa depan.
Minat dan bakatnya jadi tidak bisa tersalurkan dengan maksimal, jika anak sering minderan. Selain itu, hal tersebut juga membuat anak kerap berpikir negatif tentang hidupnya.
Lalu, bagaimana jika anak terlihat sering minderan? Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba:
1. Jangan langsung memarahinya
Anak-anak dapat dengan mudah menyerap setiap pesan yang diterimanya, terutama dari orangtua. Jika kamu memarahinya karena terlihat minder, hal tersebut justru akan membuat anak merasa lebih buruk. Bahkan tidak menutup kemungkinan, anak akan merasa orangtuanya tidak dapat memahaminya.
2. Ajak anak bicara dengan lembut
Rasa minder biasanya muncul karena ada pencetusnya. Nah, tugas orangtua adalah mencari tahu penyebab anak merasa minder. Caranya, kamu bisa ajak anak bicara dengan lembut.
Mulailah dengan menanyakan apa yang membuatnya tidak percaya diri. Biasanya, rasa percaya diri bisa menurun karena anak kerap diejek oleh teman atau merasa iri dengan teman lainnya. Dengarkan setiap alasan yang diucapkan oleh anak, agar ia bisa lebih terbuka.
3. Ajarkan anak cara menyelesaikan masalah
Setelah mengetahui apa yang jadi penyebab anak sering minderan, ajarkan ia cara mengatasi masalah.
Misalnya, jika anak minder karena ada teman yang membuat prakarya lebih bagus, ajaklah ia untuk berlatih membuat prakarya bersama yang lebih bagus.
Tanamkan nilai-nilai positif pada anak bahwa, tidak masalah jika berbuat kesalahan, tidak apa-apa jika belum bisa mengerjakan tugas sekolah dengan baik. Ingatkan juga kalau setiap keberhasilan membutuhkan proses dan usaha.
4. Fokus pada kelebihan anak
Jika anak minder karena merasa tidak punya kelebihan apapun, bantu mereka untuk menemukan kelebihan yang dimiliki. Misalnya dengan fokus pada hal-hal yang mereka sukai.
Selain itu, sebagai orangtua kita juga perlu mengajak anak mencoba hal baru seperti les musik atau ikut klub olahraga. Ini dapat membantu anak dalam menemukan kelebihan atau bakatnya.
5. Biarkan anak mengambil keputusan
Meski masih kecil, bukan berarti anak harus bergantung sepenuhnya pada orangtua. Orangtua perlu melatih anak untuk mengambil keputusannya sendiri sedini mungkin.
Misalnya, ketika hendak memakaikan baju, minta anak untuk memilih sendiri baju yang akan dikenakan. Jika perlu, tanyakan alasan kenapa ia memilih baju tersebut.
Jika anak tidak diberi kesempatan untuk memilih hal-hal kecil dalam hidupnya, mereka mungkin tidak percaya diri saat mengambil keputusan di kemudian hari.
Itulah beberapa tips untuk melatih rasa percaya diri anak, agar ia tidak sering minderan di kemudian hari. Jika kamu butuh saran dari ahli soal pengasuhan anak, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk berdiskusi dengan psikolog anak, kapan dan di mana saja.


