Apa Risiko Memberi Tulang Mentah pada Anjing?

“Ada beberapa risiko memberi tulang mentah pada anjing yang perlu diketahui. Mulai dari kontaminasi bakteri, gigi patah, obstruksi, hingga sembelit. Namun, memberi tulang yang sudah dimasak juga tak kalah berisiko.”
Halodoc, Jakarta – Saat menonton film kartun, anjing peliharaan sering digambarkan sebagai pemakan tulang. Namun, di dunia nyata, apakah boleh atau justru ada risiko memberi tulang mentah pada anjing?
Anjing dan tulang mentah adalah dua hal yang sering dikaitkan. Di masa lalu, manusia dan anjing berburu bersama. Menguliti hewan hasil buruan, membersihkan dagingnya, lalu menghadiahi teman berburunya dengan beberapa potong daging dan tulang. Namun, di masa sekarang, hal ini tentu jadi pemandangan asing.
Ini Risiko Memberi Tulang Mentah pada Anjing
Memberi tulang mentah sebenarnya boleh saja. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak membahayakan anjing peliharaan. Berikut ini beberapa risiko memberi tulang mentah pada anjing yang perlu diketahui:
- Kontaminasi Bakteri
Sama seperti daging mentah, tulang mentah juga mengandung banyak bakteri, termasuk Salmonella dan Campylobacter. Tulang mentah dapat dengan mudah menyebabkan masalah pencernaan dan keracunan makanan pada anjing.
Tidak hanya itu, bakteri yang menginfeksi anjing juga dapat dikeluarkan dan pada akhirnya mengontaminasi berbagai hal di rumah. Akibatnya, bisa berpotensi menginfeksi anggota keluarga dan menyebabkan penyakit yang mengancam jiwa.
- Gigi Patah
Ini adalah masalah yang sangat umum, tetapi lebih sering terjadi pada tulang yang dimasak. Fraktur pada gigi karnasial (premolar keempat pada rahang atas atau molar pertama rahang bawah) adalah akibat umum dari patah pada gigi saat mengunyah tulang. Jika anjing mengalami gigi patah, pencabutan gigi yang sangat memakan waktu di bawah anestesi diperlukan.
- Obstruksi Benda Asing
sama seperti benda apa pun, jika tulang tertelan dalam potongan yang terlalu besar untuk melewati usus, tulang tersebut dapat tersangkut dan menyebabkan penyumbatan yang mengancam jiwa. Ini dapat terjadi sebagai akibat dari memberi makan tulang dengan ukuran atau bentuk yang tidak tepat untuk anjing.
Hal ini paling sering dialami oleh anjing ‘rakus’ seperti labrador, yang terlalu bersemangat dan menelan seluruh tulang. Namun, hal ini juga bisa terjadi pada anjing yang diberi makan tulang yang cacat, seperti tulang belakang atau tulang sup. Tulang bagian ini bisa patah dengan mudah dan tertelan.
- Serpihan Tajam Melukai berbagai Organ
Ini biasanya terjadi ketika seekor anjing memakan tulang yang dimasak. Tulang mentah memiliki tekstur kenyal dan kenyal yang lentur di bawah tekanan, sedangkan tulang yang dimasak jauh lebih rapuh dan rentan patah atau pecah. Ini dapat melukai mulut dan berbagai organ pencernaan anjing.
- Sembelit
Ini biasanya terlihat jika kamu memberi terlalu banyak tulang pada anjing. Potongan kecil dari tulang yang tertelan dapat membentuk sumbatan kering dan menyulitkan anjing untuk buang air besar.
- Pankreatitis
Risiko memberi tulang mentah pada anjing lainnya adalah pankreatitis. Tepatnya karena tulang mentah dengan banyak jaringan lemak yang menempel atau tulang gergajian dengan sumsum yang terbuka.
Sumsum sangat tinggi lemak, sehingga jika diberikan terlalu banyak, bisa mengganggu fungsi pankreas. Akibatnya, muncullah risiko peradangan pada pankreas atau pankreatitis.
Itulah beberapa risiko memberi tulang mentah pada anjing peliharaan. Dapat diketahui bahwa ada beberapa risiko yang mengintai ketika memberi makan anjing dengan tulang mentah, seperti infeksi bakteri, gigi patah, dan kondisi lainnya.
Namun, memberi tulang yang sudah dimasak juga bisa lebih berisiko. Ini bisa membuat tulang menjadi lunak dan mudah patah menjadi serpihan yang bisa tertelan.
Jika kamu ingin memberi tulang pada anjing, sebaiknya beri tulang mentah yang segar. Pastikan kondisi tulang yang diberikan dalam keadaan utuh, tidak ada retakan atau patahan. Sesuaikan juga besar ukuran tulang dengan anjing, dan awasi secara saksama saat anjing menjilati tulang.
Dengan begitu, jika ada masalah yang terjadi, kamu bisa sigap memberi pertolongan. Lebih jelasnya mengenai hal ini, kamu bisa download Halodoc untuk bertanya pada dokter hewan lewat chat, ya.
