Apa Saja Gejala saat Terserang Aspergilosis?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Juli 2020
Apa Saja Gejala saat Terserang Aspergilosis?Apa Saja Gejala saat Terserang Aspergilosis?

Halodoc, Jakarta – Seperti apa gejala saat terserang aspergilosis? Demam dan menggigil, batuk yang mengeluarkan darah (hemoptisis), sesak napas, nyeri dada atau sendi, sakit kepala, gangguan mata, dan lesi kulit adalah gejala yang timbul saat terserang aspergilosis. 

Penyebab aspergilosis adalah paparan jamur aspergillus yang biasa ditemukan pada daun yang membusuk, kompos, pepohonan dan tanaman lain. Ketika spora jamur terhirup, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akan mengalami infeksi sehingga memicu gejala yang dijelaskan di atas. Informasi selengkapnya bisa dibaca di bawah ini!

Apa yang Terjadi saat Terserang Aspergilosis?

Berdasarkan data yang dipublikasikan Centers for Disease Control and Prevention, disebutkan kalau gejala saat terserang aspergilosis bisa berbeda-beda tergantung jenis aspergilosisnya. Gejala-gejala alergi aspergillosis bronkopulmonalis (ABPA) mirip dengan gejala asma, termasuk:

Baca juga: Ini Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Aspergilosis

1. Napas yang berat,

2. Sesak napas,

3. Batuk,

4. Demam (kasus yang jarang terjadi),

Sedangkan gejala alergi aspergillus sinusitis meliputi:

1. Merasa sesak,

2. Pilek,

3. Sakit kepala,

4. Berkurangnya kemampuan penciuman.

Dan gejala aspergilloma mencakup:

1. Batuk,

2. Batuk darah,

3. Sesak napas.

Baca juga: 5 Hal yang Dapat Tingkatkan Risiko Terjadinya Aspergilosis

Ada juga jenis aspergillosis paru kronis, orang yang terserang aspergilosis jenis ini akan mengalami:

1. Penurunan berat badan,

2. Batuk,

3. Batuk berdarah,

4. Kelelahan,

5. Sesak napas.

Selain jenis yang diuraikan tadi, ada juga aspergilosis invasive yang biasanya terjadi pada orang yang sudah sakit karena kondisi medis lain, sehingga bisa sulit untuk mengetahui gejala mana yang berhubungan dengan infeksi aspergillus. Namun, gejala aspergillosis invasif di paru-paru meliputi:

1. Demam,

2. Nyeri dada,

3. Batuk,

4. Batuk darah,

5. Sesak napas.

Gejala lain dapat berkembang jika infeksi menyebar dari paru-paru ke bagian lain dari tubuh. Butuh informasi lebih detail mengenai gejala saat terserang aspergilosis bisa ditanyakan ke aplikasi Halodoc.   

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik. Caranya, cukup download Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah..

Kenapa Gampang Terserang Aspergilosis?

Seseorang bisa jadi gampang terserang aspergilosis biasanya karena memiliki gangguan kesehatan sebelumnya atau kondisi sistem imun tubuh yang lemah. Bisa dikatakan risiko terserang aspergilosis tergantung pada kesehatan secara keseluruhan dan tingkat paparan jamur. Secara umum, faktor-faktor ini bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi:

1. Sistem Kekebalan Tubuh Melemah

Orang yang menggunakan obat penekan kekebalan setelah menjalani operasi transplantasi terutama sumsum tulang atau transplantasi sel induk atau orang yang memiliki kanker darah tertentu memiliki risiko tertinggi aspergilosis invasif. Orang-orang yang berada pada tahap akhir AIDS juga mungkin berisiko lebih tinggi mengalami infeksi ini.

2. Tingkat Sel Darah Putih Rendah

Orang yang telah menjalani kemoterapi, transplantasi organ, atau leukemia memiliki kadar sel darah putih yang lebih rendah, membuat mereka lebih rentan terhadap aspergilosis invasif. Begitu juga dengan penyakit granulomatosa kronis yang merupakan kelainan bawaan dan dapat memengaruhi sel sistem kekebalan.

3. Memiliki Ruang Udara di Paru-parunya 

Orang yang memiliki ruang udara (rongga) di paru-paru mereka berisiko lebih tinggi terkena aspergilloma.

4. Asma atau Fibrosis Kistik

Orang dengan asma dan cystic fibrosis, terutama mereka yang masalah paru-parunya sudah lama atau sulit dikendalikan dan lebih cenderung memiliki respons alergi terhadap jamur aspergillus.

5. Terapi Kortikosteroid Jangka Panjang

Penggunaan kortikosteroid jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko infeksi oportunistik, tergantung pada penyakit sebelumnya dan obat apa yang sedang digunakan.

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2020. Symptoms of Aspergillosis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Aspergillosis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan