Awas, 4 Hal Ini Picu Sesak Napas Setelah Makan

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 November 2020
Awas, 4 Hal Ini Picu Sesak Napas Setelah MakanAwas, 4 Hal Ini Picu Sesak Napas Setelah Makan

Halodoc, Jakarta - Pernah mengalami sesak napas setelah makan? Kalau iya, kamu tidak sendirian kok. Sebab tak sedikit orang yang mengalami pengalaman tak mengenakkan ini. Sebenarnya, sesak napas setelah makan yang terjadi sekali atau dua kali tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun, lain lagi ceritanya bila kondisi ini sering kali terjadi.

Nah, bagi kamu yang sering mengalami sesak napas setelah makan, rasanya perlu harap-harap cemas. Alasannya, kondisi ini bisa menandai berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Lantas, apa saja sih penyebab sesak napas setelah makan? 

Baca juga: Sakit Perut Setelah Sarapan, Apa yang Salah?

1.Alergi Makanan

Alergi makanan bukan sebuah kondisi yang langka. Di Amerika Serikat, (AS) contohnya. Menurut data dari American College of Allergy, Asthma & Immunology, sekitar 50 juta warga AS memiliki beberapa jenis alergi.

Nah, dari angka tersebut sekitar 4-6 persen anak-anak dan 4 persen orang dewasa mengidap alergi makanan. Alergi makanan ini yang bisa menyebab penyebab sesak napas setelah makan. Kok bisa?

Alergi makanan ini bisa menimbulkan kondisi yang disebut syok anafilaktik. Syok anafilaktik adalah syok yang disebabkan oleh reaksi alergi yang berat. Seseorang yang mengalami kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera.

Pasalnya, hanya dalam hitungan menit sistem kekebalan tubuh bisa bereaksi dan membuat pembengkakan pada wajah, jantung berdebar, ruam dan gatal, sampai sesak napas.

2.GERD

Penyebab sesak napas setelah makan juga bisa dipicu oleh gastroesophageal reflux disease atau GERD. Kesulitan bernapas merupakan salah satu gejala refluks asam kronis yang umum terjadi.

Menurut ahli, GERD dikaitkan dengan kesulitan bernapas seperti bronkospasme dan aspirasi atau masuknya makanan melalui saluran pernapasan. Hati-hati, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi pernapasan yang mengancam jiwa.

Sesak napas atau dispnea yang dipicu GERD terjadi karena asam lambung yang naik ke kerongkongan, sehingga dapat mencapai saluran pernapasan atau paru-paru. Nah hal ini yang bisa menyebabkan pembengkakan saluran udara.

GERD juga dapat memicu reaksi asma (bagi mereka yang memiliki penyakit ini), atau bahkan pneumonia aspirasi. Masalah pernapasan ini yang menjadi biang keladi dari sesak napas. 

Baca juga: Asam Lambung Naik Setelah Makan? Hati-Hati Sindrom Dispepsia

3.Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Selain dua hal di atas, pengidap PPOK juga sering kali mengalami mengi atau sesak napas setelah makan. Kondisi ini terutama terjadi ketika pengidapnya makan dalam porsi yang besar. PPOK adalah penyakit gangguan pengembangan paru yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. 

Pada kebanyakan kasus, masalah paru yang satu ini disebabkan oleh kebiasaan merokok. Nah, kondisi ini yang membuat pengidapnya mengalami batuk kronis dan sesak pada bagian dada. 

Lantas, apa sih hubungan PPOK dengan sesak napas setelah makan? Jadi, makan dengan porsi besar membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna.

Selain itu, makan dalam porsi besar juga benar-benar memakan lebih banyak ruang di area dada dan perut. Nah, hal ini yang membuat pengidap PPOK mengalami peningkatan tekanan pada paru-paru dan diafragma setelah makan besar, sehingga memicu sesak napas. 

Oleh sebab itu, para ahli menganjurkan orang dengan kondisi ini sebaiknya mengubah pola makannya. Mereka disarankan makan dalam porsi kecil tapi sering, daripada makan dalam porsi besar (dengan frekuensi yang lebih sedikit). Pengidapnya dianjurkan untuk menghindari makanan atau minuman bergas dan memicu perut kembung.

4.Hernia Hiatus

Masih asing dengan penyakit ini? Hiatus hernia terjadi ketika bagian atas perut (lambung) membengkak dan masuk ke rongga dada (diafragma).

Diafragma adalah merupakan otot tipis yang memisahkan dada dari perut. Pada kasus hiatus hernia, lambung yang seharusnya di rongga perut justru menonjol ke atas melalui celah di otot diafragma. 

Menurut National Institutes of Health, pengidap hiatus hernia juga berpotensi mengalami masalah pada asam lambung atau GERD. Nah, GERD ini yang dapat menimbulkan beragam keluhan, salah satunya masalah pernapasan. 

Baca juga: Kenali 7 Penyebab Perut Kembung

Di samping itu, ada pula hernia paraesofageal (jenis hernia hiatus) yang terjadi saat bagian lambung terjepit atau mencuat di samping kerongkongan (esofagus). Andaikan tumbuh terlalu besar, maka bisa mendorong diafragma dan menekan paru-paru.

Kondisi ini yang ujung-ujungnya dapat menyebabkan nyeri dada dan sesak napas. Hati-hati, gejala atau keluhan ini bisa memburuk setelah pengidapnya makan. Pasalnya, perut yang terlalu kenyang atau makan dalam porsi besar dapat meningkatkan tekanan pada diafragma.

Nah, itulah penyebab yang memicu sesak napas setelah makan. Bagi kamu yang mengidap kondisi di atas, atau sering mengalami sesak napas setelah makan, cobalah tanyakan atau temui dokter.

Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan? 



Referensi:
Healthline. Diakses pada 2020 .Acid Reflux and Shortness of Breath
Medical News. Diakses pada 2020. What causes shortness of breath after eating?
Very Well Health. Diakses pada 2020. Causes of Shortness of Breath or Wheezing After Eating
American College of Allergy, Asthma & Immunology. Diakses pada 2020. Food Allergy
National Institutes of Health - MedlinePlus. Diakses pada 2020.
Diakses pada 2020. Hiatal Hernia

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan