Bagaimana Orgasme Bisa Mencegah Kanker Payudara?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Oktober 2021

“Oksitosin menghambat proliferasi sel kanker payudara in vitro sehingga menurunkan risiko pertumbuhan kanker payudara."

Bagaimana Orgasme Bisa Mencegah Kanker Payudara?Bagaimana Orgasme Bisa Mencegah Kanker Payudara?

Halodoc, Jakarta –  Orgasme dapat memberikan manfaat kesehatan yang bisa bertahan lebih lama dari sekadar perasaan senang secara seksual.

Pengalaman seksual yang menyenangkan dan intens dapat memberikan manfaat kesehatan. Mulai dari menurunkan tekanan darah hingga mengurangi risiko kanker pada perempuan.

Apa itu Orgasme?

Orgasme adalah aktivitas rangkaian kontraksi otot yang menyenangkan, sehingga dapat melepaskan ketegangan yang terpendam dan merangsang pusat kesenangan otak.

Orgasme dapat melepaskan endorfin yang memberikan sensasi rileks dan meningkatkan mood positif.

Hormon oksitosin yang keluar saat orgasme, selain dapat membangun keintiman juga dapat mencegah kanker payudara.

Sebelumnya, baca ulasan lainnya berikut ini: Kata Dokter: Benarkah Wanita Lebih Sulit Orgasme?.

Oksitosin saat Orgasme Menyehatkan Payudara

Menurut jurnal Breast Cancer Research Treatment, oksitosin membantu membersihkan payudara dari sel-sel karsinogenik.

Para peneliti menemukan, oksitosin menghambat proliferasi sel kanker payudara in vitro, sehingga menurunkan risiko pertumbuhan kanker payudara.

Karsinogen di payudara dihasilkan oleh aksi radikal bebas superoksida yang dilepaskan ketika distensi kelenjar acinar, di bawah pengaruh prolaktin yang tidak dilawan.

Hal ini menyebabkan iskemia pembuluh darah mikro. 

Produksi oksitosin secara teratur dari stimulasi puting akan menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel, menghilangkan distensi kelenjar asinar, dan membantu eliminasi aktif cairan karsinogenik dari payudara. 

Stimulasi pada payudara juga menyebabkan peningkatan kadar oksitosin plasma di luteal, tetapi tidak pada fase folikular dari siklus menstruasi.

Produksi oksitosin lewat stimulasi puting susu melalui proses menyusui juga bermanfaat untuk mencegah kanker payudara. 

Sistem oksitosin di otak terkait erat dengan kadar estrogen dan progesteron. Selain itu, ada kemungkinan hormon-hormon ini dapat memodifikasi respons sekretori oksitosin baik secara terpusat maupun melalui efek pada sensitivitas payudara. 

Stimulasi puting baik melalui aktivitas seksual, orgasme, maupun menyusui dapat menjadi faktor pencegahan penting dalam perkembangan kanker payudara baik sebelum dan sesudah menopause.

Hormon yang terdapat pada otak dan aliran darah, memainkan peran kunci dalam menyusui dan perilaku seksual. Stimulasi payudara, baik pada pria maupun wanita, menyebabkan otak mengirimkan sinyal ke kelenjar pituitari untuk melepaskan oksitosin.

Menurut penelitian dari British Medical Journal, mereka yang sering orgasme memiliki risiko kematian 50 persen lebih rendah daripada mereka yang jarang atau tidak pernah orgasme.  

Selain Orgasme, Penerapan Pola Hidup Sehat juga Penting untuk Dilakukan

Selain melalui orgasme, pencegahan kanker payudara juga dengan menerapkan gaya hidup sehat. Hal ini mencakup olahraga dan mengonsumsi makanan sehat.

Hubungan antara obesitas dan kanker payudara tidak sepenuhnya dipahami. Akan tetapi, menjaga berat badan sehat dapat mengurangi risiko segala macam penyakit.

Produksi estrogen pada jaringan lemak perempuan setelah menopause merupakan faktor utama dari kanker payudara.

Pada perempuan yang obesitas, jaringan kanker payudara yang sensitif terhadap estrogen terpapar lebih banyak estrogen daripada perempuan dengan berat badan yang sehat.

Hal ini dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan kanker payudara.

Baca juga: Kapan Seorang Pria Dikatakan Alami Ejakulasi Dini?

Perempuan yang aktif berolahraga memiliki kemungkinan 25 persen lebih kecil terkena kanker payudara daripada perempuan yang tidak banyak bergerak.

Penelitian menunjukkan, olahraga teratur dapat membantu mencegah kanker payudara dengan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menangkal obesitas, dan menurunkan kadar estrogen dan insulin.

Selain membantu mempertahankan berat badan, olahraga juga dapat meningkatkan massa tulang, yang merupakan masalah penting bagi pengidap kanker payudara yang telah menjalani kemoterapi dan terapi endokrin.

Obat-obatan ini terkait dengan kepadatan mineral tulang yang lebih rendah, yang meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.

Itulah penjelasan bagaimana orgasme bisa mencegah kanker payudara. Kalau kamu punya keluhan di payudara dan ini melakukan pemeriksaan medis, segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.

Referensi:
National Library of Medicine. Diakses pada 2021. The potential for oxytocin (OT) to prevent breast cancer: a hypothesis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2021. 5 Ways to Boost Breast Health.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan