Advertisement

Bahaya Vaping Pada Remaja: Fakta Penting dan Dampaknya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   26 Mei 2025

Vaping pada remaja dapat menyebabkan kecanduan nikotin, gangguan pernapasan, dan risiko penyakit kronis jika tidak dicegah sejak dini.

Bahaya Vaping Pada Remaja: Fakta Penting dan DampaknyaBahaya Vaping Pada Remaja: Fakta Penting dan Dampaknya

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Vaping dan Mengapa Populer di Kalangan Remaja?
  2. Bahaya Vaping pada Remaja yang Perlu Diketahui
  3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Vaping
  4. Bagaimana Mencegah Remaja Terjerumus dalam Vaping?
  5. Kapan Harus ke Dokter?

Vaping atau penggunaan rokok elektrik, telah menjadi semakin populer di kalangan remaja. Namun, banyak yang belum menyadari bahaya serius yang terkait dengan kebiasaan ini.

Oleh sebab itu, pahami secara mendalam tentang bahaya vaping pada remaja, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan cara pencegahannya.

Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan remaja dan orang tua dapat membuat keputusan yang lebih bijak tentang vaping.

Apa Itu Vaping dan Mengapa Populer di Kalangan Remaja?

Vaping adalah aktivitas menghisap uap yang dihasilkan oleh rokok elektrik atau vape. Rokok elektrik bekerja dengan memanaskan cairan yang mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya menjadi uap yang kemudian dihirup.

Bentuknya yang modern dan rasa yang beragam membuat vape sangat menarik bagi remaja. Popularitas vaping di kalangan remaja disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk:

  • Pengaruh Teman Sebaya: Tekanan dari teman-teman dapat mendorong remaja untuk mencoba vaping.
  • Pemasaran yang Menarik: Iklan dan promosi vape seringkali menargetkan remaja dengan menampilkan produk yang trendi dan rasa yang menarik.
  • Kurangnya Informasi: Banyak remaja tidak sepenuhnya menyadari risiko kesehatan yang terkait dengan vaping.

Selain vaping, Ini 6 Jenis Gaya Hidup Tidak Sehat yang Harus Dihentikan untuk diketahui.

Bahaya Vaping pada Remaja yang Perlu Diketahui

Vaping memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan remaja, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah beberapa bahaya utama vaping:

  • Kecanduan Nikotin: Nikotin adalah zat adiktif yang sangat kuat dan dapat memengaruhi perkembangan otak remaja. Kecanduan nikotin dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, gangguan suasana hati, dan peningkatan risiko kecanduan zat lain di kemudian hari.
  • Masalah Pernapasan: Vaping dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, batuk kronis, dan peningkatan risiko penyakit paru-paru seperti bronkitis dan asma.
  • Peningkatan Risiko Penyakit Jantung: Bahan kimia dalam vape dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di masa depan.
  • Dampak pada Kesehatan Mental: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaping dapat memperburuk masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan pada remaja.
  • Paparan Bahan Kimia Berbahaya: Uap vape mengandung bahan kimia berbahaya seperti formaldehida dan logam berat yang dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan kanker.

Pahami lebih dalam tentang Kecanduan – Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya agar orang tua lebih waspada terhadap kondisi ini yang rentan menyasar remaja vaping.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Remaja Melakukan Vaping

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seorang remaja untuk mulai melakukan vaping:

  • Kurangnya Pengetahuan: Kurangnya pemahaman tentang bahaya vaping membuat remaja lebih rentan untuk mencobanya.
  • Pengaruh Keluarga: Remaja yang orang tuanya merokok atau melakukan vaping lebih mungkin untuk melakukan hal yang sama.
  • Masalah Kesehatan Mental: Remaja yang mengalami stres, depresi, atau kecemasan mungkin menggunakan vape sebagai cara untuk mengatasi masalah mereka.
  • Akses yang Mudah: Kemudahan dalam mendapatkan vape, baik secara online maupun di toko-toko, juga berkontribusi pada peningkatan prevalensi vaping di kalangan remaja.

Bagaimana Mencegah Remaja Terjerumus dalam Vaping?

Pencegahan adalah kunci untuk melindungi remaja dari bahaya vaping. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Edukasi: Memberikan informasi yang akurat dan komprehensif tentang bahaya vaping kepada remaja adalah langkah pertama yang penting. Edukasi ini harus mencakup risiko kesehatan fisik dan mental, serta potensi kecanduan nikotin.
  • Komunikasi Terbuka: Orang tua, guru, dan tokoh masyarakat harus menciptakan lingkungan di mana remaja merasa nyaman untuk berbicara tentang vaping dan masalah terkait.
  • Peran Orang Tua: Orang tua harus memberikan contoh yang baik dengan tidak merokok atau melakukan vaping. Mereka juga harus memantau aktivitas anak-anak mereka dan terlibat dalam kehidupan mereka.
  • Kebijakan yang Ketat: Pemerintah dan sekolah harus menerapkan kebijakan yang ketat tentang penjualan dan penggunaan vape di kalangan remaja. Ini termasuk larangan iklan yang menargetkan remaja dan penegakan hukum terhadap penjualan vape kepada anak di bawah umur.
  • Dukungan Kesehatan Mental: Menyediakan akses ke layanan kesehatan mental bagi remaja yang mengalami stres, depresi, atau kecemasan dapat membantu mereka mengatasi masalah tanpa harus beralih ke vaping.

Remaja menunjukan tanda-tanda kecanduan? Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika remaja menunjukkan tanda-tanda kecanduan nikotin atau mengalami masalah kesehatan yang terkait dengan vaping, segera konsultasikan dengan dokter. Tanda-tanda kecanduan nikotin meliputi:

  • Keinginan yang kuat untuk menggunakan vape
  • Kesulitan berhenti atau mengurangi penggunaan vape
  • Gejala putus nikotin seperti ,kecemasan, dan kesulitan berkonsentrasi saat tidak menggunakan vape

Masalah kesehatan yang terkait dengan vaping meliputi batuk kronis, sesak napas, nyeri dada, dan infeksi pernapasan.

Jika orang tua khawatir tentang kebiasaan vaping remaja atau ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang cara berhenti vaping, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog di Halodoc.

Jangan khawatir, psikolog di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2025. E-cigarette or Vaping Product Use Associated Lung Injury (EVALI).
Jurnal Kesehatan Perilaku Indonesia, Universitas Muhammadiyah Aceh. Diakses pada 2025. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok elektrik (vaping) pada mahasiswa.