Bahaya yang Ditimbulkan dari Varian Baru NeoCov

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   31 Januari 2022

“Dunia dihebohkan kembali dengan penemuan varian baru dari virus corona, yaitu NeoCov. Varian ini ditemukan di Afrika Selatan dan dipercaya mampu menimbulkan dampak buruk jika tertular pada manusia. Varian ini juga memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi.”

Bahaya yang Ditimbulkan dari Varian Baru NeoCovBahaya yang Ditimbulkan dari Varian Baru NeoCov

Halodoc, Jakarta – Terdeteksi varian baru lagi dari virus corona yang bernama varian NeoCov. Disebutkan jika varian baru ini ditemukan di Afrika Selatan pada tubuh kelelawar. Beberapa sumber bahkan menyatakan jika varian baru ini berbahaya dan juga mematikan pada orang yang terpapar. Namun, bahaya apa saja sih yang dapat ditimbulkannya?

Berbagai Bahaya yang Ditimbulkan Varian NeoCov

NeoCov adalah jenis baru atau jenis lainnya dari coronavirus, layaknya SARS-CoV-2. Varian baru ini pertama kali dilaporkan berasal dari Afrika Selatan dan disebut-sebut memiliki tingkat kematian dan penularan yang tinggi. Disebutkan jika NeoCov merupakan kerabat terdekat dengan coronavirus yang pernah mewabah di Timur Tengah, yaitu MERS-CoV.

Meski begitu, sejauh ini NeoCov hanya ditemukan mampu menginfeksi hewan. Namun, beberapa penelitian telah memberikan peringatan jika virus ini dapat menimbulkan kekhawatiran tersendiri karena NeoCov mampu menembus sel manusia dengan cara yang sama layaknya virus SARS-CoV-2.

Dari sebuah penelitian yang tercantum pada bioRxiv, disebutkan varian NeoCov mampu membahayakan manusia jika mengalami satu mutasi lagi. Menurut penelitian tersebut, jika MERS-CoV dan beberapa virus corona dari kelelawar menggunakan ‘DPP4’ sebagai reseptor fungsional. Namun, pada reseptor untuk NeoCov, sangat mirip dengan MERS-CoV yang pernah menjadi endemi tersebut.

Lalu, apa saja bahaya yang dapat timbul diakibatkan oleh varian NeoCov? Varian ini hanya tinggal melakukan satu mutasi lagi, sehingga mampu membahayakan manusia. Saat manusia terserang virus ini, satu dari tiga orang yang terinfeksi dapat meninggal karena komplikasi. NeoCov memiliki potensi kombinasi tingkat penularan COVID-19 yang tinggi dan tingkat kematian yang lebih tinggi dari MERS-CoV. Disebutkan jika tingkat kematiannya sekitar 33%, berarti satu dari tiga orang yang terinfeksi akan meninggal.

Dapatkah Vaksin COVID-19 Melindungi dari NeoCov? 

Ilmuwan dari China “tidak sengaja” menemukan bahwa NeoCov dapat secara efisien menggunakan beberapa jenis enzim pengubah Angiotensin 2 (ACE2) yang ada pada kelelawar. Hal ini juga dapat terjadi pada enzim ACE2 manusia yang dapat digunakan virus tersebut untuk masuk ke tubuh.

Dari studi tersebut dapat ditunjukkan jika kasus pertama pada penggunaan ACE2 pada virus terkait MERS dapat menimbulkan ancaman yang besar. Virus yang mampu menyamai ACE2 pada manusia dapat menimbulkan tingkat kematian dan penularan yang tinggi. Infeksi ini juga tidak dapat dinetralisir silang oleh antibodi yang menargetkan SARS-CoV-2 atau MERS-CoV.

WHO sendiri berpendapat jika potensi bahayanya masih perlu mendapatkan penjelasan lebih lanjut. Terlebih tentang potensi yang dapat menimbulkan ancaman bagi manusia. WHO pun telah bekerja sama dengan berbagai organisasi, seperti World Organization for Animal Health (OIE), Food and Agriculture Organization (FAO), dan UN Environment Program (UNEP) untuk memantau dan menanggapi ancaman dari mutasi virus dari hewan.

Nah, itulah penjelasan tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh varian NeoCov, yang sejauh ini belum bermutasi. Tentu saja semua orang berharap virus ini tidak bermutasi hingga mampu menyerang manusia, karena dapat menimbulkan bahaya dan potensi kematian yang sangat tinggi.

Jika kamu ingin tahu lebih jauh tentang varian NeoCov atau varian baru lainnya, dokter dari Halodoc siap membantu untuk memberikan penjelasan. Untuk melakukannya, kamu bisa download aplikasi Halodoc melalui smartphone yang kamu gunakan.

Referensi:
The Health Site. Diakses pada 2022. New Coronavirus Strain NeoCov: How Dangerous Is It, What Are The New Symptoms? All You Need To Know.
The Health Site. Diakses pada 2022. New Coronavirus Strain NeoCov Is Only 1 Mutation Away From Infecting Humans: Wuhan Scientists Warn.