Batuk dan Bersin, Mana yang Lebih Banyak Virusnya?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juli 2018
Batuk dan Bersin, Mana yang Lebih Banyak Virusnya?Batuk dan Bersin, Mana yang Lebih Banyak Virusnya?

Halodoc, Jakarta – Kebanyakan orang akan menutup mulut saat batuk dan bersin di depan umum. Ini adalah refleks alami tubuh untuk mencegah penyebaran virus atau bakteri penyebab penyakit. Sebab tanpa disadari, batuk dan bersin bisa menjadi media penularan penyakit yang ditularkan melalui udara, seperti pilek, flu, tuberkulosis, dan penyakit lainnya. Namun, berapa banyak sih droplet (partikel air kecil) yang dikeluarkan tubuh saat batuk dan bersin? Simak penjelasannya berikut ini, ya.

Baca juga: Serba-Serbi Bersin, Ini yang Perlu Diketahui

Jumlah Droplet yang Keluar saat Batuk dan Bersin

Saat batuk dan bersin, droplet yang mengandung kuman akan menyebar luas. Jika terhirup oleh orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah, kuman tersebut bisa menyebabkan sakit. Lantas, berapa jumlah droplet yang keluar saat seseorang batuk dan bersin? Hal ini disebutkan oleh sebuah studi yang meneliti tentang kecepatan dan luas penyebaran droplet saat batuk dan bersin.

Studi tersebut menemukan bahwa pada saat batuk tunggal, 3.000 droplet akan keluar dan kecepatannya bisa mencapai 80 km per jam. Sedangkan, pada saat bersin, jumlah droplet yang dikeluarkan cenderung lebih banyak, yaitu sekitar 40.000 droplet dengan kecepatan yang lebih besar dibanding saat batuk. Sebuah sumber menyebutkan, kecepatan droplet yang keluar saat bersin bisa mencapai 321 km per jam.

Baca juga: Lagi Musim, ini Alasan Vaksin Influenza Penting

Penyakit yang Ditularkan saat Batuk dan Bersin

Pada saat batuk dan bersin, ada satu fase di mana gas atau droplet yang dikeluarkan tidak dapat dilihat maupun dirasakan. Di fase inilah droplet yang tak terlihat bisa menyebar dengan cepat dan luas. Hal ini disebutkan oleh sebuah studi dari Massachusetts Institute of Technology. Beberapa penyakit yang bisa ditularkan saat batuk dan bersin antara lain:

  • Pilek (common cold). Penyakit ini paling sering disebabkan oleh rhinovirus.
  • Influenza atau flu, yaitu infeksi virus pada saluran pernapasan.
  • Tuberkulosis (TBC), yaitu penyakit saluran napas yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis.
  • SARS (severe acute respiratory syndrome), merupakan salah satu jenis penyakit pneumonia.
  • MERS (middle-east respiratory syndrome), yaitu penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus korona.
  • Cacar air, dan penyakit lain yang ditularkan melalui udara.

Baca juga: Hati-Hati, Ini Bahayanya Flu Australia

Mengingat banyaknya penyakit yang bisa ditularkan, sebaiknya kamu menggunakan masker selama sakit batuk atau bersin. Ini dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan penyakit melalui udara. Sebaiknya, hindari menutup mulut dengan tangan saat batuk dan bersin. Sebab, kebiasaan ini bisa membuat virus atau bakteri masuk kembali ke dalam tubuh. Selama sakit, kamu juga disarankan untuk selalu mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, terutama jika kamu terlanjur menutup mulut dengan tangan.

Itulah fakta tentang batuk dan bersin yang perlu diketahui. Kalau kamu punya keluhan batuk dan bersin, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter Halodoc. Melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa berbicara pada dokter tepercaya kapan saja dan dimana saja melalui Chat, dan Voice/Video Call. Jadi, yuk download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan