Begini Prosedur Laringoskopi dalam Pemeriksaan Tenggorokan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   18 Agustus 2022

“Laringoskopi sering dilakukan untuk mencari penyebab sakit tenggorokan dan suara serak. Prosedurnya cenderung sederhana dan tidak memakan waktu lama.”

Begini Prosedur Laringoskopi dalam Pemeriksaan TenggorokanBegini Prosedur Laringoskopi dalam Pemeriksaan Tenggorokan

Halodoc, Jakarta – Laringoskopi adalah prosedur medis untuk memeriksa tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring). Metodenya menggunakan laringoskop yaitu alat berbentuk tabung tipis yang dilengkapi dengan lampu, lensa dan kamera video. 

Dokter merekomendasikan pemeriksaan ini jika ada keluhan disfonia (suara serak) atau peradangan pada kotak suara (laringitis). 

Begini Prosedur Laringoskopi

Disarankan untuk tidak mengonsumsi obat pengencer darah maupun obat-obatan lain beberapa hari sebelum tes . Kamu juga tidak dianjurkan mengonsumsi makanan atau minuman apa pun beberapa jam sebelum prosedur. 

Tergantung dengan jenis tesnya, tetapi, umumnya kamu akan dibaringkan telentang di tempat tidur atau dalam posisi duduk. Kemudian, dokter menyemprotkan obat bius ke arah mulut atau hidung. Bius total jarang digunakan pada prosedur ini. 

Jika laringoskopi dilakukan saat kamu masih tersadar, masuknya alat laringoskop mungkin membuat kamu batuk pada awalnya. Tidak perlu khawatir, batuk akan berhenti saat obat bius mulai bekerja.

Pemeriksaan laringoskopi biasa umumnya memakan waktu 10 menit saja. Namun, semua tergantung masalah yang kamu alami. Pemeriksaan bisa lebih lama jika dokter menemukan masalah lain. 

Mulut dan tenggorokan masih mati rasa selama beberapa jam setelah prosedur selesai. Dalam rentang waktu ini, kamu tidak akan diizinkan untuk makan atau minum sampai mati rasa benar-benar hilang. Setelah mati rasa hilang, kemungkinan kamu akan mengalami sakit tenggorokan, batuk atau suara serak dalam beberapa hari.

Jenis-Jenis Laringoskopi

1. Laringoskopi tidak langsung

Jenis laringoskopi ini dilakukan dengan bantuan cermin kecil dan lampu untuk melihat bagian tenggorokan. Cermin tersebut dilengkapi dengan pegangan panjang, dan diletakkan di langit-langit mulut.

Selama pemeriksaan, dokter menyorotkan cahaya ke mulut untuk melihat bayangan di cermin. Jenis pemeriksaan ini tergolong sederhana dan biasanya hanya memakan waktu 5-10 menit.

2. Laringoskopi serat optik

Jenis yang satu ini lebih sering disebut sebagai laringoskopi fleksibel. Alat laringoskop berbentuk seperti kabel yang dilengkapi dengan teleskop kecil di ujungnya. Sebelum alat dimasukan, dokter menyemprotkan obat bius ke hidung dan dekongestan untuk membuka saluran hidung.

3. Laringoskopi langsung

Tipe laringoskopi yang satu ini biasanya digunakan untuk mengambil sampel jaringan di tenggorokan. Bukan cuma itu, laringoskopi langsung juga bisa membantu seseorang bernapas selama keadaan darurat atau saat operasi.

Prosedurnya memakan waktu yang lumayan lama, sekitar 45 menit. Karena sering digunakan di situasi-situasi yang cukup rumit, dokter perlu membius total pasien sebelum melakukan prosedur ini.

Potensi Komplikasi dari Prosedur Laringoskopi

Laringoskopi jarang menyebabkan komplikasi. Kalau pun ada, kemungkinan efeknya adalah nyeri di bagian mulut, lidah dan tenggorokan. Beberapa orang juga pernah mengeluhkan suara serak, muntah dan sedikit batuk darah. Semua gejala tersebut masih terbilang normal dan bisa membaik dengan sendirinya. 

Kamu perlu waspada ketika mengalami nyeri hebat, demam, batuk atau muntah darah berlebihan, kesulitan bernapas atau menelan dan nyeri dada. Cari bantuan medis segera jika mengalami kondisi-kondisi tersebut.

Itulah penjelasan mengenai laringoskopi. Gunakan aplikasi Halodoc untuk melakukan pemeriksaan ini. Kamu juga bisa gunakan aplikasi ini untuk memeriksakan kondisi kesehatanmu dan keluarga. Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa klik gambar berikut:

homelab
Referensi:
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Laryngoscopy.
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Laryngoscopy?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan