Advertisement

Bekas Imunisasi di Paha Mengeras: Ini Penyebabnya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   05 Mei 2025

Bekas imunisasi di paha yang mengeras merupakan reaksi lokal yang umum terjadi dan umumnya tidak berbahaya

Bekas Imunisasi di Paha Mengeras: Ini PenyebabnyaBekas Imunisasi di Paha Mengeras: Ini Penyebabnya

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Bekas Imunisasi di Paha yang Mengeras?
  2. Penyebab Bekas Imunisasi di Paha Mengeras
  3. Gejala yang Menyertai Bekas Imunisasi Mengeras
  4. Cara Menangani Bekas Imunisasi di Paha yang Mengeras
  5. Kapan Harus ke Dokter?
  6. Tips Mencegah Bekas Imunisasi Mengeras
  7. Kesimpulan

Imunisasi adalah cara penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, setelah imunisasi, tak jarang muncul reaksi seperti bekas suntikan di paha yang mengeras.

Kondisi ini seringkali membuat orang tua khawatir. Mari pahami penyebab, cara mengatasi, dan kapan harus mencari pertolongan medis terkait bekas imunisasi di paha yang mengeras.

Apa Itu Bekas Imunisasi di Paha yang Mengeras?

Bekas imunisasi di paha yang mengeras adalah benjolan atau area yang terasa padat di sekitar lokasi suntikan.

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kondisi ini merupakan reaksi lokal yang umum terjadi setelah pemberian vaksin. Reaksi ini menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh anak sedang merespons vaksin yang diberikan.

Penyebab Bekas Imunisasi di Paha Mengeras

Pengerasan pada bekas suntikan imunisasi disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Reaksi Peradangan: Vaksin memicu respons peradangan ringan di area suntikan. Ini adalah bagian dari proses tubuh dalam membangun kekebalan.
  • Jenis Vaksin: Beberapa jenis vaksin, seperti vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), lebih sering menyebabkan reaksi lokal karena kandungan adjuvant yang lebih tinggi. Adjuvant berfungsi meningkatkan respons imun tubuh terhadap vaksin.
  • Cara Pemberian: Teknik penyuntikan yang kurang tepat dapat menyebabkan iritasi pada jaringan otot, yang kemudian memicu pengerasan.
  • Faktor Individu: Setiap anak memiliki respons imun yang berbeda. Beberapa anak lebih rentan mengalami reaksi lokal yang lebih kuat dibandingkan anak lainnya.

Simak informasi lain seputar Imunisasi – Manfaat, Jenis, Jadwal, Prosedur & Efek Sampingnya berikut ini.

Gejala yang Menyertai Bekas Imunisasi Mengeras

Selain pengerasan, gejala lain yang mungkin menyertai bekas imunisasi di paha meliputi:

  • Kemerahan: Area sekitar suntikan bisa tampak kemerahan akibat peradangan.
  • Nyeri: Anak mungkin merasa nyeri atau tidak nyaman saat area tersebut disentuh.
  • Pembengkakan: Pembengkakan ringan seringkali menyertai pengerasan.
  • Hangat: Area yang mengeras mungkin terasa lebih hangat dibandingkan area kulit lainnya.

Apa yang Perlu Diperhatikan setelah Imunisasi? Nah, ini yang perlu orang tua ketahui.

Cara Menangani Bekas Imunisasi di Paha yang Mengeras

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi bekas imunisasi yang mengeras:

  • Kompres Dingin: Kompres area yang mengeras dengan kain bersih yang dibasahi air dingin selama 10-15 menit. Lakukan ini beberapa kali sehari. Kompres dingin membantu mengurangi peradangan dan nyeri.
  • Pijatan Lembut: Setelah 24 jam, pijat lembut area yang mengeras dengan gerakan melingkar. Pijatan dapat membantu memecah gumpalan dan meningkatkan sirkulasi darah.
  • Berikan Cairan yang Cukup: Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang cukup. Dehidrasi dapat memperburuk reaksi tubuh terhadap vaksin.
  • Alihkan Perhatian Anak: Ajak anak bermain atau melakukan aktivitas yang disukai untuk mengalihkan perhatian dari rasa tidak nyaman.
  • Obat Pereda Nyeri: Jika anak merasa sangat tidak nyaman, berikan obat pereda nyeri yang aman untuk anak-anak, seperti paracetamol atau ibuprofen, sesuai dosis yang dianjurkan dokter. Konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan obat apa pun.

Khawatir dengan kondisi Si Kecil usai imunisasi? Catat, Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa ibu hubungi.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun pengerasan setelah imunisasi umumnya tidak berbahaya. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan kamu untuk segera berkonsultasi dengan dokter:

  • Demam Tinggi: Jika anak mengalami demam dengan suhu di atas 38 derajat Celsius setelah imunisasi.
  • Reaksi Alergi: Tanda-tanda reaksi alergi seperti ruam, gatal-gatal, sesak napas, atau pembengkakan pada wajah dan bibir.
  • Nyeri Hebat: Nyeri yang tidak mereda setelah diberikan obat pereda nyeri.
  • Pengerasan Membesar: Pengerasan semakin membesar dan terasa sangat keras.
  • Infeksi: Tanda-tanda infeksi seperti kemerahan yang meluas, nanah, atau luka terbuka di area suntikan.
  • Anak Sangat Rewel: Anak menjadi sangat rewel dan sulit ditenangkan.

Tips Mencegah Bekas Imunisasi Mengeras

Beberapa langkah berikut dapat membantu mengurangi risiko pengerasan setelah imunisasi:

  • Pilih Lokasi Suntikan yang Tepat: Pastikan petugas kesehatan memilih lokasi suntikan yang tepat dan menggunakan teknik penyuntikan yang benar.
  • Gerakkan Anggota Tubuh yang Disuntik: Setelah imunisasi, gerakkan lengan atau kaki yang disuntik secara aktif. Ini membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko pengerasan.
  • Kompres Dingin Segera Setelah Imunisasi: Lakukan kompres dingin segera setelah imunisasi untuk mengurangi peradangan.

Kesimpulan

Bekas imunisasi di paha yang mengeras adalah reaksi yang umum terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Kondisi ini dapat diatasi dengan perawatan sederhana di rumah seperti kompres dingin dan pijatan lembut.

Namun, penting untuk memantau kondisi anak dan segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul gejala yang mengkhawatirkan seperti demam tinggi, reaksi alergi, atau tanda-tanda infeksi. Imunisasi tetap merupakan langkah penting untuk melindungi kesehatan anak.

Jika kamu memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak di Halodoc.

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses pada 2025. Imunisasi
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Vaccine Side Effects
World Health Organization (WHO). Diakses pada 2025. Vaccine Safety