Benarkah Donor Darah Dapat Membuat Berat Badan Mudah Naik?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   05 Februari 2021
 Benarkah Donor Darah Dapat Membuat Berat Badan Mudah Naik? Benarkah Donor Darah Dapat Membuat Berat Badan Mudah Naik?

Halodoc, Jakarta – Selain bermanfaat untuk orang yang menerima donor darah tersebut, donor darah juga baik untuk kesehatan si pendonor. Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Mental Health Foundation, donor darah bermanfaat bagi kesehatan emosional dan fisik. 

Aktivitas donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan kesejahteraan emosional, menunjang kesehatan fisik, membantu menyingkirkan emosi negatif, serta meningkatkan rasa kemanusiaan. Namun, di balik manfaatnya untuk kesehatan mental, benarkah donor darah membuat berat badan mudah naik?

Donor Darah Memengaruhi Sistem Metabolisme Tubuh

Ada banyak mitos-mitos terkait donor darah dan salah satunya adalah berat badan yang mudah naik. Faktanya, donor darah tidak akan menyebabkan penambahan berat badan. Proses yang dialami tubuh untuk mengganti darah atau plasma yang didonorkan sebenarnya membakar kalori tambahan. Selain itu, pembakaran kalori ini tidak signifikan untuk benar-benar menyebabkan baik itu penurunan maupun penambahan berat badan.

Baca juga: Orang dengan 7 Penyakit Ini Dilarang Donor Darah

Ketika kamu mendonorkan 1 liter darah, itu akan segera tergantikan dengan cairan yang diinstruksikan untuk kamu minum setelah donor, berikut juga makanan untuk meningkatkan gula darah dengan cepat.

Segala sesuatu yang terjadi di dalam tubuh, yang berhubungan dengan metabolisme, disertai dengan pembakaran kalori. Setiap tindakan membutuhkan energi, termasuk juga produksi sel darah merah baru. 

Sel-sel darah baru lebih baik dalam menahan dan mengangkut oksigen daripada sel-sel darah lama yang melemah, sehingga produksi sel-sel darah baru dapat meningkatkan kerja otot dan metabolismemu. 

Baca juga: Ingin Jadi Pendonor Darah? Cek Syaratnya di Sini

Ketika tubuh lebih teroksigenasi, tingkat energi meningkat, dan tubuh secara alami membakar lebih banyak kalori selama aktivitas hariannya. Mendonorkan darah tidak memberikan pengaruh pada berat tubuh, tetapi membantu sistem metabolisme tubuh bekerja lebih efisien.

Selain peningkatan metabolisme donor darah juga dapat membantu melindungi diri dari penyakit kardiovaskular dan kanker. Soalnya dengan mendonorkan darah, kamu mengurangi kelebihan zat besi dalam darah. 

Kadar zat besi tidak boleh terlalu rendah, juga tidak boleh terlalu tinggi, dan mendonorkan darah membantu menjaga keseimbangan itu. Sebagai mineral, zat besi dapat bereaksi dengan oksigen dan mengoksidasi, yang dapat meningkatkan viskositas darah yang memicu peningkatan risiko menempel pada dinding arteri dan pembuluh darah.

Baca juga: Bolehkah Pengidap Diabetes Lakukan Donor Darah?

"Stres oksidatif" pada jantung dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, atau penumpukan plak di pembuluh darah utama, yang membuat kamu lebih rentan terhadap serangan jantung dan stroke.

Dalam hal pencegahan kanker, stres oksidatif sangat erat kaitannya dengan pembentukan radikal bebas, dan mutasi sel sehat menjadi sel kanker dan tumor. Dengan mengurangi kadar zat besi berlebih yang kamu miliki dalam darah, kamu dapat menurunkan risiko kemungkinan bahaya oksidatif ini.

Tidak Sembarang Orang Bisa Donor Darah

Setelah membaca manfaat donor darah bisa jadi kamu tertarik untuk melakukannya. Namun, tidak semua orang bisa melakukan donor darah. Sebelum darah diberikan kepada orang yang membutuhkannya, darah akan dites secara menyeluruh, dan jika pada darah pendonor ditemukan patogen berbahaya, atau menimbulkan tanda bahaya, secara medis, darah tidak dapat digunakan. 

Apakah donor darah memiliki efek samping? Beberapa orang mungkin merasa mual, pusing, atau pusing setelah mendonorkan darah. Jika terjadi, ini hanya akan berlangsung beberapa menit. Kamu bisa berbaring dengan kaki di atas sampai merasa lebih baik.

Kamu mungkin juga mengalami pendarahan di lokasi jarum. Memberikan tekanan dan mengangkat lengan selama beberapa menit biasanya akan menghentikannya. Kamu juga mungkin mengalami memar di area tersebut.

Hubungi petugas medis jika kamu mengalami: 

1. Pusing, atau mual setelah minum, makan, dan istirahat.

2. Mengembangkan benjolan atau pendarahan pada bekas tusukan jarum.

3. Mengalami nyeri lengan, mati rasa, atau kesemutan.

Kalau kamu punya pertanyaan terkait aturan donor darah, tanyakan saja ke dokter melalui Halodoc. Kamu bisa mendapatkan informasi kesehatan apa saja dengan referensi kesehatan tepat dan akurat. Jangan lupa tetap jaga kesehatan ya!

Referensi:
Science abc.com. Diakses pada 2021. Does Giving Blood Help You Lose Weight?
Healthline. Diakses pada 2021. The Benefits of Donating Blood.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan