Benarkah Orang Tua yang Overprotektif Memicu Anak Depresi?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   12 Oktober 2022

“Overprotektif adalah salah satu jenis pola asuh yang dapat dilakukan orang tua untuk mendidik anak. Namun, jenis pola asuh ini dapat memicu anak mengalami depresi dan kesulitan membangun hubungan sosial yang baik.”

Benarkah Orang Tua yang Overprotektif Memicu Anak Depresi?Benarkah Orang Tua yang Overprotektif Memicu Anak Depresi?

Halodoc, Jakarta – Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Selain memastikan tumbuh kembang anak sesuai, orang tua juga perlu menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk anak bertumbuh. Namun, jangan sampai orang tua menjadi overprotektif pada anak karena menginginkan anak selalu aman dan terhindar dari berbagai hal negatif.

Pola asuh yang terlalu overprotektif menyebabkan anak mengalami kondisi tidak nyaman hingga kurang mandiri. Bahkan, overprotektif dapat memicu anak mengalami kondisi depresi. 

Pola Asuh Overprotektif dan Depresi pada Anak

Orang tua memiliki tanggung jawab untuk membesarkan dan mendidik anak secara tepat. Selain itu, kesuksesan anak juga bisa ditentukan oleh pola asuh yang dilakukan orang tua. 

Tentunya banyak orang tua yang ingin anaknya tumbuh dan berkembang dengan sempurna sehingga menjadi anak sukses. Hal ini membuat orang tua banyak membantu anak dalam melangkah menjalani kehidupannya.

Namun, jangan sampai bantuan yang diberikan orang tua justru menyebabkan anak merasa terkekang dan tidak nyaman. Protektif pada anak tentunya baik, tetapi jika terlalu overprotektif kondisi ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif pada anak, salah satunya depresi.

Orang tua yang menjalankan pola asuh overprotektif pada anak memiliki rasa waspada yang sangat berlebihan. Selain itu, orang tua kerap mengatur pilihan yang akan dijalankan oleh anak. 

Orang tua juga kerap bereaksi berlebihan terhadap kegagalan yang dialami oleh anak. Hal yang paling terlihat dari tanda pola asuh overprotektif adalah orang tua yang takut anaknya mengalami kegagalan sehingga kerap mengontrol anak.

Bukannya berdampak baik, overprotektif berisiko menyebabkan anak mengalami depresi dan gangguan cemas. Hal ini disebabkan karena bantuan yang selalu diberikan orang tua sehingga anak kurang mampu untuk berdiri sendiri dalam menjalankan peran di kehidupannya. 

Selain itu, tekanan untuk selalu berhasil dan menyenangkan orang tua menjadi hal yang berisiko meningkatkan depresi pada anak. Aturan dan kontrol dari orang tua yang protektif juga membuat anak-anak menjalankan hal-hal yang mungkin tidak disukainya. Jika kondisi ini terus menerus berlangsung tentunya bisa memicu stres yang berujung pada kondisi depresi.

Apakah Pola Asuh Overprotektif Terbilang Efektif?

Bagi orang tua, menjalani pola asuh overprotektif mungkin menjadi hal yang baik agar anak bertumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang sukses dan menyenangkan. Namun, hal ini dapat menyebabkan konsekuensi yang negatif pada anak sehingga dinilai tidak terlalu efektif untuk membesarkan anak.

Bukan hanya depresi, anak-anak yang bertumbuh dengan pola asuh overprotektif dapat memiliki rasa percaya diri yang sangat rendah. Selain itu, perkembangan kemampuan kognitif anak tidak akan berjalan secara optimal.

Selain itu, anak yang menjalankan pola asuh overprotektif juga berisiko mengalami anti sosial karena menganggap orang lain berbahaya selain orang tuanya. Anak-anak juga akan kesulitan untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

Itulah beberapa dampak dari pola asuh overprotektif yang bisa dialami oleh anak. Tidak ada salahnya ibu bertanya langsung pada psikolog mengenai jenis pola asuh yang tepat untuk anak menggunakan Halodoc.

Tentunya, setiap anak membutuhkan pola asuh yang sesuai dengan karakternya agar bisa bertumbuh dan berkembang secara optimal. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.

Referensi:
Choosing Therapy. Diakses pada 2022. Overprotective Parents: Signs, Examples, & Impact on Mental Health.
Health Shots. Diakses pada 2022. Are You an Overprotective Parent? It May Have 5 Negative Effects.
Healthline. Diakses pada 2022. Overprotective Parents: How to Let Go and Raise Independent Kids.