Benarkah Tardive Dyskinesia Terjadi Akibat Obat Antipsikotik?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   07 Desember 2022

“Obat antipsikotik merupakan obat yang digunakan untuk mengurangi gejala halusinasi dan delusi. Namun, penggunaan jangka panjang obat ini dapat menyebabkan tardive dyskinesia.”

Benarkah Tardive Dyskinesia Terjadi Akibat Obat Antipsikotik?Benarkah Tardive Dyskinesia Terjadi Akibat Obat Antipsikotik?

Halodoc, Jakarta – Obat antipsikotik adalah jenis obat untuk mengurangi gejala psikosis, seperti halusinasi dan delusi. Obat ini harus menggunakan resep dokter karena antipsikotik dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti tardive dyskinesia.

Tardive dyskinesia adalah gerakan yang tidak terkendali muncul pada wajah dan beberapa tubuh lain. Penggunaan jangka panjang obat antipsikotik menjadi pemicu utama seseorang mengalami kondisi ini. Simak ulasan mengenai pengobatan yang tepat untuk mengatasi penyakit tersebut berikut ini!

Penyebab Tardive Dyskinesia

Antipsikotik dikonsumsi sebagai pengobatan untuk menurunkan gejala berbagai penyakit, seperti skizofrenia, depresi, bipolar, hingga gangguan cemas. Obat ini bekerja dengan menyeimbangkan kadar penghantar sinyal antar saraf pada neurotransmitter dan menghambat dopamin.

Obat ini haru menggunakan resep dokter karena dapat menimbulkan efek samping, seperti kantuk, mulut kering, sulit berkonsentrasi, hingga gelisah. Bahkan, penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penyakit tardive dyskinesia.

Penyakit ini rentan terjadi pada 1 dari 4 orang yang menggunakan obat antipsikotik. Lalu, mengapa penggunaan obat antipsikotik dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini?

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan obat ini memicu tardive dyskinesia. Namun, obat penghambat reseptor dopamin paling mungkin menyebabkan kondisi ini.

Sel saraf pada sistem saraf berfungsi untuk memproduksi dopamin. Sedangkan, senyawa kimia neurotransmitter membantu mengirimkan pesan ke reseptor dopamin. Keduanya bekerja sama untuk mengirimkan sinyal saraf yang mengontrol gerakan tubuh.

Penggunaan jangka panjang obat antipsikotik membuat beberapa orang lebih sensitif terhadap dopamin. Kondisi inilah yang dapat memicu saraf membuat gerakan tubuh yang tidak sengaja dan berlebihan.

Gejala Tardive Dyskinesia

Umumnya, gejala penyakit ini tidak terlalu buruk. Tanpa pengobatan dan perawatan yang baik, kondisi ini dapat memburuk seiring waktu. Bahkan, gejala dapat memburuk ketika pengidapnya mengalami stres yang tidak dapat dikelola dengan baik.

Namun, gejalanya dapat menghilang saat pengidapnya beristirahat atau tidur. Selain itu, pengidap penyakit ini juga jarang menyadari bahwa dirinya mengidap tardive dyskinesia karena tidak mengetahui gejala penyakit ini.

Gejala penyakit ini berupa gerakan-gerakan yang tidak sengaja dan berulang. Biasanya, gerakan akan terjadi pada wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya.

Gerakan wajah yang tidak sengaja meliputi berbagai gerakan, seperti:

  • Berkedip dengan cepat.
  • Melakukan gerakan mengunyah.
  • Meringis atau cemberut tanpa disadari.
  • Memukul bibir.
  • Membuat gerakan menghisap dengan mulut.
  • Menjulurkan lidah.
  • Memeriksa bagian dalam pipi dengan lidah.

Sedangkan, gerakan pada bagian tubuh lainnya meliputi:

  • Melakukan gerakan jari berulang-ulang.
  • Dorongan atau goyangan panggul.
  • Mengepakkan lengan berulang kali.
  • Mengentakan kaki.

Gejala ini jarang muncul pada seseorang yang menggunakan obat antipsikotik kurang dari 3 bulan. Selain itu, gejala akan mereda atau menurun ketika kamu mengonsumsi obat ini dalam dosis yang rendah atau berhenti menggunakan antipsikotik.

Komplikasi Tardive Dyskinesia

Sebaiknya segera tanyakan langsung pada dokter menggunakan Halodoc ketika kamu mengalami gejala tardive dyskinesia selama mengonsumsi obat antipsikotik. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.

Kondisi yang tidak diatasi dengan baik dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan, seperti:

  • Kesulitan bernapas.
  • Gangguan mulut dan gigi.
  • Kesulitan menelan.
  • Perubahan bentuk wajah.
  • Kesulitan berbicara.

Selain itu, pastikan untuk tidak mengonsumsi obat sembarangan tanpa anjuran dan saran dokter sebagai langkah pencegahan kondisi ini. 

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2022. Tardive Dyskinesia.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Tardive Dyskinesia.
Everyday Health. Diakses pada 2022. What Is Tardive Dyskinesia? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan