Benarkah Terapi Reiki Asal Jepang Ampuh Atasi Berbagai Penyakit?
“Reiki adalah terapi yang dilakukan dengan mentransfer energi universal dari telapak tangan praktisi ke tubuh pasiennya. Terapi alternatif asal Jepang ini diyakini mampu melancarkan energi di dalam tubuh sehingga gejala penyakit akan berkurang. Sayangnya, pengobatan ini belum terbukti efektif secara ilmiah.”

Halodoc, Jakarta – Tak hanya perawatan medis, banyak orang yang juga tertarik dengan pengobatan alternatif. Salah satunya adalah pengobatan alternatif reiki yang berasal dari Jepang dan sudah dipelajari sejak 2500 tahun lalu. Reiki adalah bentuk terapi pelengkap yang memanfaatkan aliran energi untuk penyembuhan.
Pengobatan alternatif reiki dilakukan dengan mentransfer energi universal dari telapak tangan praktisi ke tubuh seseorang. Meski begitu, pengobatan ini masih cukup kontroversial sebab belum terbukti secara ilmiah. Namun, tidak sedikit orang yang merasakan perubahan positif setelah melakukan terapi ini.
Baca juga: Pengobatan Alternatif untuk Stroke, Amankah?
Terapi Reiki untuk Atasi Penyakit
Reiki berasal dari bahasa Jepang “rei,” yang berarti universal, dan “ki,” yang berarti energi kehidupan. Reiki memanfaatkan aliran energi untuk mengatasi penyakit, sebab menurut para praktisinya, energi bisa saja mandek di dalam tubuh seseorang akibat terjadi cedera fisik atau bahkan rasa sakit emosional. Jika dibiarkan, maka penyumbatan energi ini dapat menyebabkan penyakit.
Dengan reiki, akan diberikan aliran energi untuk menghilangkan sumbatan dengan cara yang mirip dengan akupuntur atau akupresur. Praktisi Reiki yakin bahwa meningkatkan aliran energi ke seluruh tubuh dapat membuat tubuh lebih rileks, menghilangkan rasa sakit, mempercepat penyembuhan, dan mengurangi gejala penyakit lainnya.
Menurut praktisi, pengobatan alternatif reiki akan menyalurkan energi universal yang dikenal sebagai ki, diucapkan “chi.” Ini adalah energi yang sama yang terlibat dalam latihan tai chi dan energi ini diduga bisa menembus tubuh.
Para ahli memang tidak bisa mengukur aliran energi tersebut melalui teknik ilmiah modern, tetapi mereka banyak mendengar pasiennya bisa merasakannya. Namun, tetap saja tidak ada penelitian yang secara komprehensif menunjukkan kebenarannya.
Namun ada beberapa kondisi kesehatan yang pernah diatasi dengan terapi ini, seperti misalnya:
- Kanker.
- Penyakit jantung.
- Kecemasan.
- Depresi.
- Sakit kronis.
- Kemandulan.
- Gangguan neurodegeneratif.
- Autisme.
- Penyakit Crohn.
- Kelelahan.
Namun penting untuk dicatat bahwa Reiki tidak boleh menggantikan perawatan medis. Jika kamu ingin mencoba terapi ini tetapi masih ragu, kamu bisa diskusikan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai efektivitasnya. Dokter di Halodoc mungkin punya pandangan khusus mengenai terapi reiki yang perlu kamu ketahui.
Baca juga: Manfaat Terapi Bekam Bagi Kesehatan Tubuh
Mitos atau Fakta?
Para kritikus mengatakan bahwa pengobatan ini cukup bertentangan dengan pemahaman saat ini tentang hukum alam. Para ilmuwan mencatat bahwa penelitian berkualitas tinggi tentang efektivitasnya masih kurang. Mengutip U.S. National Center for Complementary and Integrative Health, tidak ada penelitian yang menunjukkan Reiki memiliki manfaat yang berhubungan dengan kesehatan.
Pada tahun 2015, tinjauan studi di Cochrane Library tentang pengobatan alternatif ini dan pengobatan kecemasan dan depresi menyimpulkan bahwa ada mungkin ada sedikit bukti bahwa reiki bisa mengatasi kecemasan atau depresi atau keduanya. Namun penelitian tersebut diduga berkualitas rendah, dengan ukuran sampel yang kecil, tanpa tinjauan sejawat, atau tanpa kelompok kontrol.
Sebaliknya, sebuah artikel ulasan di Journal of Evidence-Based Complementary & Alternative Medicine menemukan “dukungan yang cukup kuat” untuk Reiki lebih efektif daripada plasebo dalam mengurangi rasa sakit dan kecemasan pada orang dengan kondisi kesehatan kronis. Namun, penulis ulasan tersebut adalah anggota Asosiasi Reiki Usui Australia, jadi bias mungkin saja terjadi.
Baca juga: Mulai Dilirik untuk Pengobatan, Apakah Herbal Aman?
Jadi, meski beberapa pasien mengaku bahwa ada perbaikan gejala, akan tetapi reiki tidak terbukti secara ilmiah mampu menyembuhkan berbagai penyakit. Meskipun cukup aman dilakukan, tetapi pengobatan alternatif ini bisa berbahaya jika orang dengan masalah kesehatan yang serius memilih terapi ini dan terapi komplementer lainnya daripada obat modern yang sudah teruji secara ilmiah.



