Benarkah Uang Tunai Jadi Media Penyebaran Virus Corona?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   29 April 2020
Benarkah Uang Tunai Jadi Media Penyebaran Virus Corona?Benarkah Uang Tunai Jadi Media Penyebaran Virus Corona?

Halodoc, Jakarta – Sudah lebih dari 3 juta orang di dunia dilaporkan mengidap COVID-19, yakni penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru SARS-CoV-2. Akibatnya, sebagian besar penduduk dunia harus mempraktikan imbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu physical distancing untuk memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya ini. Selain itu, kamu juga harus mulai menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak dengan orang lain, salah satunya mengenai penggunaan uang tunai. 

Beberapa ahli kesehatan mulai menyarankan agar beralih ke sistem pembayaran non tunai daripada penggunaan uang tunai. Alasannya, uang tunai bisa menjadi media penyebaran kuman dan virus. Di Tiongkok, negara pertama penyakit COVID-19 terjadi, bank-bank turut serta mendisinfeksi uang dengan perawatan ultraviolet atau panas sejak Februari lalu untuk mencegah penyebaran virus.  Lantas, benarkah virus corona bisa dengan mudah menyebar melalui uang? Jika benar, langkah apa yang sebaiknya dilakukan?

Baca juga: Mitos atau Fakta, Berenang Bisa Tularkan Virus Corona?

Uang Tunai Sebagai Media Penyebaran Corona

WHO sudah memperingatkan untuk berhenti menggunakan uang kertas dan melakukan pembayaran dalam bentuk non kontak sebagai gantinya untuk mencegah penyebaran virus corona yang terus meningkat. WHO juga menyarankan orang-orang untuk mencuci tangan setelah memegang uang tunai karena virus corona dapat hidup pada permukaan uang selama beberapa hari. 

Tiongkok dan Korea Selatan sejak Februari sudah mendisinfeksi dan mengisolasi uang kertas terutama yang berasal dari rumah sakit. Petugas menggunakan cahaya ultraviolet atau suhu tinggi untuk mensterilkan tagihan, menyegel dan menyimpan uang tunai selama 14 hari sebelum memungkinkan mereka kembali ke masyarakat. Bank sentral Tiongkok bahkan membuat 'penerbitan darurat' empat miliar yuan dalam bentuk uang kertas baru kepada provinsi Hubei, pusat penyebaran, sebelum liburan Tahun Baru Imlek silam.

Rachel Graham, ahli epidemiologi di University of North Carolina mengatakan bahwa benda dengan permukaan halus dan tidak keropos seperti meja atau gagang pintu dapat lebih cepat membawa virus daripada permukaan uang atau rambut.

Benda-benda dengan permukaan yang tidak halus ini berisi ruang kecil atau lubang yang dapat menjebak mikroba dan mencegahnya agar tidak berpindah ke permukaan lain. Rachel juga mengatakan bahwa uang koin menularkan virus lebih baik daripada uang kertas.

Namun, ia mengira bahwa ini seharusnya tidak menjadi perbedaan yang besar. Pada dasarnya, semua jenis uang tunai adalah benda kotor karena terlalu banyak tangan yang telah menyentuhnya. 

Baca juga: Cegah Corona dengan Cuci Tangan, Perlukah Pakai Sabun Khusus?

Uang Lebih Kotor dari yang Kita Duga

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa uang tunai lebih kotor daripada yang kita kira. Di zaman modern, penyakit menyebar dengan mudah, terutama ketika kamu membandingkan epidemi modern dengan yang ada di masa lalu, seperti kasus Black Death yang membutuhkan delapan tahun untuk menyebar ke seluruh Eropa. Laju percepatan ini mungkin sebagian disebabkan oleh peredaran uang, 

Kombinasi katun sebanyak 75 persen dan linen 25 persen yang membentuk uang kertas dolar AS telah terbukti memiliki pertumbuhan bakteri yang tinggi. Bahkan uang kertas AS bisa mengandung 10 mikroba bakteri per sentimeter persegi, lebih tinggi dari dolar Australia atau Selandia Baru. Sebuah studi pada 2017 pada dolar AS yang beredar di New York menemukan DNA hewan peliharaan, jejak kokain, dan lebih dari seratus jenis bakteri yang berbeda dalam selembar uang kertas.

Sementara itu, Jennifer Horney, epidemiolog dari University of Delaware mengatakan bahwa kartu kredit paling tidak berisiko untuk digunakan, karena mereka dapat dibersihkan. Pulpen, kunci kamar hotel, kartu kredit, dan pembaca kartu dapat dibersihkan untuk menghilangkan patogen virus yang muncul sebagai bagian dari pembersihan rutin untuk mencegah penyebaran. 

Penularan penyakit dari uang hingga kini jarang dilaporkan, bukan berarti kamu mengabaikannya. Jika memungkinkan, lakukan metode pembayaran non tunai. Selain itu, segera mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah menyentuh uang. 

Baca juga: Rentan Tertular, Begini Cara Tenaga Medis Terlindung dari Virus Corona

Itulah yang perlu kamu tahu mengenai risiko penularan virus corona melalui uang tunai. Jika kamu ingin tahu tips lainnya guna mencegah penyebaran COVID-19, kamu bisa diskusikan dengan dokter di aplikasi Halodoc. Dokter akan memberikan semua jenis sarana kesehatan yang kamu butuhkan untuk mencegahmu dari berbagai penyakit.

Referensi:
Business Insider. Diakses pada 2020. Coins Carry Viruses Better Than Paper Money, Experts Say As China Begins Sterilizing Cash.
CNBC. Diakses pada 2020. Can Going Cashless Prevent Coronavirus Spread? Here’s What The WHO Wants You To Know.
Daily Mail UK. Diakses pada 2020. Coronavirus Could Be Spread By Cash.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan