Benarkah Vaksin Berbasis mRNA Memicu Kanker?

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   18 Mei 2021
Benarkah Vaksin Berbasis mRNA Memicu Kanker? Benarkah Vaksin Berbasis mRNA Memicu Kanker?

Halodoc, Jakarta – Sampai saat ini, sudah ada berbagai jenis vaksin yang digunakan untuk mencegah penularan virus COVID-19. Beberapa di antaranya vaksin vektor, vaksin subunit protein, vaksin yang mengandung virus yang sudah tidak aktif, dan vaksin mRNA. Baru-baru ini beredar kabar bahwa vaksin mRNA dapat memicu kanker dalam tubuh manusia. 

Vaksin mRNA memang jenis vaksin baru untuk melindungi diri dari penyakit menular. Untuk memicu respons imun, vaksin mRNA bekerja dengan mengajari sel tubuh cara untuk membuat protein, sehingga memicu respons imun di dalam tubuh. Respons kekebalan tersebutlah yang kemudian menghasilkan antibodi. Lantas, benarkah proses tersebut dapat memicu kanker? Sebaiknya simak penjelasan berikut terlebih dahulu!

Baca juga: Update Vaksinasi Corona: Dari Jenis Hingga Dosis

Benarkah Vaksin mRNA Dapat Memicu Kanker?

Berita ini pertama kali terkuak dari sebuah artikel di media daring Natural News. Artikel tersebut menyebutkan bahwa vaksin yang berbasis mRNA dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Artikel bertajuk “MEDICAL SHOCKER: Scientists at Sloan Kettering discover mRNA inactivates tumor-suppressing proteins, meaning it can promote cancer” itu menyebutkan bahwa vaksin berbasis mRNA dapat menginstruksikan sel manusia yang berperan menyebabkan kanker untuk semakin berkembang.

Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa vaksin mRNA mampu menonaktifkan protein yang bekerja untuk menekan tumor alami dalam tubuh. Penulis artikel mengklaim bahwa hasil penelitian tersebut berasal dari laboratorium independen yang tidak terikat pada industri farmasi mana pun yang memproduksi vaksin.

Lantas, Memorial Sloan Kettering Cancer Center, yang tertulis dalam artikel tersebut mengonfirmasi bahwa klaim tersebut salah dalam mengartikan temuan penelitian ini. Ternyata, temuan tersebut dibuat pada 2018, jauh sebelum pandemi COVID-19. Oleh sebab itu, penelitian tersebut tidak berkaitan dengan vaksin COVID-19. 

Baca juga: Penyintas COVID-19 Cukup Terima 1 Dosis Vaksin mRNA

Cara Kerja Vaksin mRNA

Sebagian besar vaksin mengandung sebagian patogen infeksius. Namun, pada vaksin mRNA, vaksin ini bekerja dengan memberikan petunjuk genetik bagi sel tubuh untuk membuat protein virus atau bakteri itu sendiri. Sistem kekebalan tubuh kemudian merespons hal ini dan membangun kekebalan. Messenger RNA (mRNA) adalah molekul beruntai tunggal yang secara alami ada di semua sel tubuh. Molekul ini membawa instruksi untuk membuat protein dari gen yang terletak di inti sel, ke sitoplasma, badan utama sel.

Enzim di dalam sitoplasma kemudian menerjemahkan informasi yang disimpan dalam mRNA dan membuat protein. Vaksin mRNA memberikan instruksi untuk membuat protein bakteri atau virus ke sel. Sistem kekebalan tubuh kemudian merespons protein ini dan mengembangkan alat untuk bereaksi terhadap infeksi patogen di masa mendatang. Teknologi vaksin mRNA bukanlah hal baru dan kini telah disetujui penggunaannya untuk vaksin COVID-19. Kesimpulannya, vaksin COVID-19 yang berbasis mRNA sangat aman dan tidak akan memicu kanker. 

Namun, tentunya ada efek samping tertentu dari pemberian vaksin. Melansir dari Medical News Today, efek samping yang paling sering dilaporkan adalah nyeri di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi, dan demam yang biasanya berlangsung beberapa hari. Efek tersebut umumnya dialami oleh orang yang telah mendapat dosis kedua vaksin.

Baca juga: Vaksin Corona mRNA Bisa Timbulkan Efek Jangka Panjang, Benarkah?

Kalau kamu sudah menerima vaksin dan khawatir terhadap gejala-gejalanya, kamu dapat menghubungi dokter melalui Halodoc. Lewat aplikasi ini, kamu dapat menghubungi dokter kapan dan di mana pun kamu butuhkan. 

Referensi:
Covid19.go.id. Diakses pada 2021. [SALAH] Vaksin Berbasis mRna, Dapat Menyebabkan Kanker.
CDC. Diakses pada 2021. Understanding mRNA COVID-19 Vaccines.
Medical News Today. Diakses pada 2021. How do mRNA vaccines work?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan