Berapa Takaran ASI yang Dibutuhkan Anak Baru Lahir?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   05 Juni 2023
Berapa Takaran ASI yang Dibutuhkan Anak Baru Lahir?Berapa Takaran ASI yang Dibutuhkan Anak Baru Lahir?

Halodoc, Jakarta – “Berapa banyak takaran ASI yang dibutuhkan bayi baru lahir?” dan “Seberapa sering saya harus menyusui bayi saya?” adalah beberapa pertanyaan paling umum yang sering dikhawatirkan oleh banyak orangtua baru. Bagaimanapun juga, bayi mengalami pertumbuhan lebih banyak di tahun pertama kehidupan mereka. Untuk itu, penting sekali memberikan asupan yang tepat bagi bayi baru lahir.

Bayi baru lahir memiliki perut yang sangat kecil, yaitu hanya seukuran kacang hazel. Jadi, ibu tidak perlu memberikan air susu ibu (ASI) dalam jumlah yang banyak pada bayi yang baru lahir. Meskipun perut bayi masih kecil, sesi menyusu pertamanya mungkin bisa memakan waktu hingga 40 menit atau lebih. Seiring berjalannya waktu, bayi akan mengonsumsi ASI dalam jumlah yang semakin banyak. 

Baca juga: Ibu Wajib Tahu Pentingnya ASI Eksklusif

Takaran ASI yang Dibutuhkan Bayi Baru Lahir

Takaran ASI yang dibutuhkan tiap bayi mungkin bisa berbeda-beda. Berikut ini perkiraan secara umum takaran ASI yang dibutuhkan bayi baru lahir:

  • Bayi berumur 1 hari membutuhkan 7 mililiter ASI (kira-kira satu sendok teh lebih).
  • Bayi berumur 2 hari membutuhkan 14 mililiter ASI (kira-kira 3 sendok teh kurang).
  • Bayi berumur 3 hari membutuhkan 38 mililiter ASI (kira-kira 2 sendok makan lebih).
  • Bayi berumur 4 hari membutuhkan 58 mililiter ASI (kira-kira 3 sendok makan lebih).
  • Bayi berumur 7 hari membutuhkan 65 mililiter ASI (kira-kira 3,5 sendok makan lebih).

Baca juga: Cara Menyimpan ASI yang Benar

Tanda Bayi Menyusu Dengan Baik

Ketika ibu sedang menyusui, ibu mungkin tidak bisa mengetahui dengan tepat berapa banyak ASI yang sudah diminum oleh bayi. Karena itu, ibu dapat mengetahui apakah bayi sudah mendapatkan cukup ASI dengan memperhatikan tanda-tanda berikut:

  • Payudara ibu mungkin terasa lebih lembut setelah menyusui.
  • Ibu bisa melihat rahangnya bekerja dengan gerakan kuat untuk menyusu dari payudara ibu. Telinganya mungkin juga bergerak ke atas dan ke bawah saat ia menyusu.
  • Ibu bisa mendengar bayi menelan susu dengan lembut.
  • Bayi mengeluarkan mulutnya sendiri dari payudara.
  • Bayi tampak puas setelah menyusui.
  • Kotorannya berubah dari mekonium yang gelap dan lengket menjadi berwarna kekuningan dan lunak.
  • Bayi membasahi popoknya tiap beberapa jam.

Si Kecil mungkin dapat menyusu selama beberapa menit atau lebih dari setengah jam di setiap payudara. Biarkanlah ia menyusu selama yang ia mau dari payudara pertama sebelum menawarkan sisi lainnya. Jangan terburu-buru. Setelah selesai menyusui dari kedua payudara, Si Kecil mungkin masih ingin menyusu dari payudara pertama lagi. Ingat bahwa bayi bertumbuh dengan cepat!

Perlu diketahui, bayi yang baru lahir akan mengalami penurunan berat badan setelah ia lahir. Hal itu normal. Si Kecil harus mulai menambah berat badan lagi ketika ia berusia antara lima dan tujuh hari, meskipun beberapa bayi membutuhkan waktu yang lebih lama. Sekitar hari ke-14, sebagian besar bayi sudah mengembalikan berat badan mereka seperti semula atau lebih berat.

Cobalah untuk tidak terlalu khawatir mengenai berapa lama bayi kamu menyusui. Kadang-kadang, Si Kecil bisa menyusu hanya dalam beberapa menit. Namun, di waktu lain, ia mungkin ingin menyusu lebih lama. Kuncinya adalah biarkan Si Kecil menyusu selama ia mau dan nikmati kedekatan ibu dengan Si Kecil saat ibu menyusuinya.

Baca juga: Bayi Terus Menyusu, Kenali Gejala Cluster Feeding

Bila ibu masih ingin bertanya lebih lanjut seputar menyusui bayi baru lahir, gunakan saja aplikasi Halodoc. Ibu bisa menghubungi dokter untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Baby Centre. Diakses pada 2020. How much milk does my baby need in the first few days?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan