Berat Badan Naik Saat Puasa, Mungkin Ini 5 Penyebabnya
“Puasa Ramadan seringkali dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan, tetapi kenyataannya berat badan naik saat puasa. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya, seperti kebiasaan makan yang salah, kurang tidur, serta tidak berolahraga.”

Halodoc, Jakarta – Bulan puasa sering dijadikan ajang untuk menurunkan berat badan oleh sebagian orang. Hal ini muncul karena anggapan tidak makan dan minum mulai dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari bisa membantu mengurangi bobot tubuh. Ditambah lagi dengan keinginan untuk tampil cantik pada hari raya lebaran nanti.
Namun, karena satu dan lain hal, berat badan justru naik saat puasa. Apa yang salah? Mengapa hal ini bisa terjadi? Perubahan pola makan dan minum selama puasa memiliki kemungkinan yang sama untuk membuat berat badan naik ataupun turun. Hal ini berkaitan dengan pola makan, jenis makanan yang dikonsumsi, serta kebiasaan tidur selama bulan Ramadan.
5 Penyebab Berat Badan Naik saat Puasa
Sudah membayangkan akan mengalami penurunan berat badan selama bulan puasa, tetapi yang terjadi justru bobot tubuh terus naik. Sebenarnya, hal ini bisa terjadi karena sejumlah kebiasaan buruk selama Ramadan yang sering diabaikan, seperti:
- Porsi Makan Lebih Banyak
Saat berpuasa, makan besar memang hanya dilakukan dua kali, yakni saat sahur dan berbuka. Namun, rasa lapar dan haus yang sangat terasa bisa membuat porsi makan justru bertambah. Nafsu makan menjadi tidak terkontrol dan keinginan untuk menyantap semua hidangan menjadi lebih tinggi. Kalau sudah begitu, kenaikan berat badan menjadi hal yang sulit untuk dihindari.
- Melewatkan Sahur
Tidak semua orang bisa dengan mudah bangun dini hari untuk menyantap sahur. Hal ini sering menjadi alasan untuk melewatkan sahur. Hati-hati, hal ini bisa menjadi salah satu pemicu berat badan naik saat puasa. Tidak sahur membuat rasa lapar menjadi berlipat ganda, sehingga “kalap” saat berbuka puasa bisa terjadi. Belum lagi, ada kecenderungan untuk mengonsumsi banyak makanan manis untuk mengembalikan energi. Jika dibiasakan, hal ini bisa memicu kenaikan berat badan selama puasa.
- Kurang Tidur
Puasa memang membuat waktu tidur kita jadi berkurang karena terpotong sahur. Namun ada baiknya, kamu menggantinya dengan memajukan waktu tidurmu satu atau dua jam lebih awal. Sebab, banyak penelitian yang menyatakan bahwa orang yang kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan, dibandingkan mereka yang memiliki waktu tidur yang cukup.
Orang yang mengalami gangguan tidur akan dipengaruhi hormon yang mengatur metabolisme tubuh dan kontrol nafsu makan yaitu hormon leptin. Hormon ini sendiri berguna untuk menghasilkan rasa lapar dan membantu mengatur nafsu makan. Apabila hormon leptin ini sedang tinggi, rasa lapar menjadi lebih sering muncul dan memicu makan berlebihan.
- Kurang Bergerak
Puasa memang membuat tubuh menjadi lebih mudah lemas, terutama saat menjalankan aktivitas. Untuk bergerak saja lemas dan mengantuk, apalagi berolahraga. Nah, hal inilah yang harus diwaspadai. Dengan tidak berolahraga, artinya kamu membiarkan lemak menumpuk di tubuh dan bisa berujung pada kenaikan berat badan.
- Langsung Tidur Setelah Sahur
Inilah kebiasaan yang sangat sulit untuk dicegah. Padahal, tidur setelah makan sahur memiliki efek buruk bagi kesehatan tubuh. Kamu harus menghindari tidur 2 jam setelah makan, karena saluran pencernaan belum sempat mencerna makanan sahur. Hal ini bisa meningkatkan risiko gangguan pencernaan serta tubuh tidak mampu menyerap nutrisi. Risiko penumpukan lemak pemicu naiknya berat badan juga menjadi lebih tinggi.
Jika memiliki masalah kesehatan saat berpuasa, sebaiknya jangan diabaikan. Segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit jika gejala yang muncul cukup parah dan mengganggu. Biar lebih cepat, gunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat. Atur lokasi dan temukan rumah sakit yang bisa dikunjungi. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play!