Berat Badan Turun Drastis: Waspadai Efek Sampingnya
Penurunan berat badan yang terjadi secara tiba-tiba sering kali menjadi pertanda masalah kesehatan.

DAFTAR ISI
- Penyebab Berat Badan Turun Drastis
- Gejala Penurunan Berat Badan Drastis yang Perlu Diwaspadai
- Kapan Harus ke Dokter?
- Efek Samping Penurunan Berat Badan Drastis
- Cara Mengatasi Penurunan Berat Badan yang Tidak Sehat
- Produk Halodoc untuk Menunjang Kesehatan
- Mencegah Penurunan Berat Badan Drastis
Penurunan berat badan drastis adalah penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat, biasanya lebih dari 5% dari berat badan total dalam 6-12 bulan (tergantung referensi medis yang digunakan).
Kondisi ini berbeda dengan penurunan berat badan yang terjadi secara bertahap melalui diet dan olahraga yang sehat.
Penurunan berat badan yang tidak direncanakan dan terjadi secara tiba-tiba sering kali menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Penyebab Berat Badan Turun Drastis
Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan berat badan turun secara drastis, antara lain:
- Hipertiroidisme: Produksi hormon tiroid berlebihan meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga membakar kalori lebih cepat.
- Diabetes: Terutama diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol, menyebabkan tubuh tidak dapat menggunakan glukosa sebagai energi dan mulai membakar lemak serta otot.
- Kanker: Beberapa jenis kanker, seperti kanker pankreas, paru-paru, dan lambung, dapat menyebabkan penurunan berat badan yang signifikan.
- Infeksi: Infeksi kronis seperti tuberkulosis (TBC) atau HIV/AIDS dapat menyebabkan penurunan berat badan.
- Penyakit Celiac: Reaksi autoimun terhadap gluten menyebabkan kerusakan pada usus kecil, menghambat penyerapan nutrisi.
- Penyakit Crohn dan Kolitis Ulserativa: Penyakit radang usus ini dapat menyebabkan peradangan dan gangguan penyerapan nutrisi.
- Gagal Jantung: Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan cairan dan mengurangi nafsu makan.
- Masalah Kesehatan Mental: Depresi dan kecemasan berlebihan dapat memengaruhi nafsu makan dan metabolisme.
- Anoreksia Nervosa: Gangguan makan serius yang ditandai dengan ketakutan ekstrem terhadap kenaikan berat badan.
Beberapa jenis obat, seperti kemoterapi, obat tiroid, dan beberapa antidepresan, juga dapat menyebabkan penurunan berat badan sebagai efek samping.
Gejala Penurunan Berat Badan Drastis yang Perlu Diwaspadai
Selain penurunan berat badan yang signifikan, perhatikan juga gejala-gejala berikut:
- Kelelahan ekstrem
- Kehilangan nafsu makan
- Kelemahan otot
- Perubahan buang air besar
- Demam
- Keringat malam
- Nyeri perut
- Pembesaran kelenjar getah bening
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami penurunan berat badan drastis yang tidak dapat dijelaskan, terutama jika disertai gejala-gejala lain yang mengkhawatirkan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, wawancara medis, dan mungkin pemeriksaan penunjang seperti tes darah, tes urine, atau pencitraan untuk menentukan penyebab penurunan berat badan.
Efek Samping Penurunan Berat Badan Drastis
Penurunan berat badan drastis dapat menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan kesehatan, termasuk:
- Tubuh mulai membakar otot sebagai sumber energi, menyebabkan kelemahan dan penurunan kekuatan.
- Kekurangan vitamin dan mineral penting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, gangguan kekebalan tubuh, dan masalah tulang.
- Ketidakseimbangan elektrolit dapat menyebabkan masalah jantung, kejang, dan bahkan kematian.
- Penurunan berat badan drastis dapat memengaruhi fungsi jantung dan meningkatkan risiko aritmia.
- Kehilangan massa tulang meningkatkan risiko patah tulang.
- Pada wanita, penurunan berat badan drastis dapat menyebabkan gangguan menstruasi atau bahkan amenore (tidak haid).
- Penurunan berat badan drastis dapat memicu atau memperburuk masalah psikologis seperti depresi dan kecemasan.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, menjaga berat badan ideal penting untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Penurunan berat badan yang sehat adalah sekitar 0.5-1 kg per minggu (Kemenkes RI).
Mencegah Penurunan Berat Badan Drastis
Meskipun tidak semua penyebab penurunan berat badan drastis dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko, antara lain:
- Konsumsi makanan yang bergizi seimbang dan kaya akan vitamin, mineral, dan protein.
- Lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
- Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga, atau menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai.
- Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.
Kesimpulan
Penurunan berat badan drastis adalah kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi indikasi masalah kesehatan yang serius.
Jika mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Jangan tunda mencari pertolongan medis, karena penanganan dini dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.


