Berbagai Dampak Pola Asuh Tiger Parenting pada Anak
“Tiger parenting adalah pola asuh yang kerap menuai pro dan kontra. Ciri-cirinya adalah penuh aturan ketat, keras dan menaruh harapan tinggi pada anak.”

Halodoc, Jakarta – Selain faktor genetik, sifat dan perilaku anak dibentuk oleh pola asuh orangtua. Beberapa di antaranya memilih metode pengasuhan yang ketat, sementara yang lainnya lebih santai dan suportif.
Tiger parenting merupakan salah satu yang sering menuai pro dan kontra lantaran bersifat otoriter. Metode ini sering diterapkan di negara-negara Asia, terutama China.
Ciri-Ciri Tiger Parenting
Tiger parents atau orang tua yang menerapkan tiger parenting menggunakan metode ketakutan dan otoritas supaya anak-anaknya menuruti tuntutan mereka. Orang tua menaruh harapan tinggi dalam, misalnya, sisi akademis dan mengandalkan metode keras untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Mereka berkeyakinan kuat bahwa tindakan tegas bisa membuat anak-anaknya tangguh, percaya diri, sukses, dan siap menghadapi masa depan. Ciri-ciri lainnya yaitu:
- Tidak mengizinkan anak sering bergaul dengan teman-temannya. Misalnya, anak tidak diizinkan menginap dan tidak boleh pulang larut malam.
- Berharap sang anak mendapatkan nilai memuaskan dalam semua ujian. Orang tua juga kerap memberi hukuman keras ketika anak gagal.
- Lebih peduli dengan standar dan ingin anak menjadi yang terbaik dalam segala hal.
- Pencapaian lebih penting daripada proses yang anak lalui.
- Anak tidak terbuka kepada orang tuanya karena takut ditegur atau dihukum.
- Tidak percaya pada anak sehingga selalu memberi peringatan.
- Lebih mengandalkan aturan daripada membuat anak bahagia. Selalu merasa bahwa aturan tidak boleh dilanggar dengan cara apa pun.
- Anak-anak cenderung punya rutinitas yang kaku.
- Sang anak cenderung lebih banyak belajar daripada bermain.
Mau tahu kenapa anak bisa menjadi materialistis? Baca selengkapnya di artikel ini: “Ini 5 Penyebab Anak Menjadi Materialistis dan Cara Efektif Mencegahnya“.
Dampaknya pada Anak-Anak
Tiger parenting ternyata tidak sama persis dengan pola asuh otoriter. Kendati mirip, metode ini melibatkan serangkaian aturan yang ketat tetapi juga mencakup pola asuh yang positif. Maksudnya, meski cenderung keras dan menaruh harapan tinggi pada anak, tiger parents juga berusaha keras untuk melindungi anak-anaknya dari segala rintangan.
Walaupun metode pengasuhan ini punya tujuan kebaikan, tiger parenting memiliki sejumlah dampak negatif, seperti:
- Anak merasa terbebani karena orang tua menaruh harapan yang tinggi.
- Takut membuat kesalahan karena konsekuensi hukuman.
- Hidup dalam ketakutan terus-menerus sehingga rentan menyebabkan kecemasan dan depresi.
- Anak selalu hidup di bawah bimbingan orang tua sehingga mereka cenderung bergantung pada orang lain.
- Dapat membentuk perkembangan kognitif dan emosional yang negatif.
- Menghambat kreativitas dan pertumbuhan anak karena mereka diperintahkan untuk mengikuti aturan yang ketat.
Sisi Positif Tiger Parenting
Meski tampak ketat dan sedikit keras, para peneliti juga mengungkap sisi positif tiger parenting. Manfaat yang bisa diambil adalah:
- Mendorong keterampilan disiplin pada diri anak. Dengan mengikuti aturan dan perintah secara terus menerus, anak-anak cenderung memahami pentingnya punya kehidupan yang disiplin.
- Meskipun selalu ada ketakutan akan hukuman, hal ini memicu anak untuk mengungkapkan potensi dirinya. Mereka bisa belajar menjadi yang terbaik untuk mencapai kesuksesan,
- Tiger parents membentuk anak-anaknya untuk bertanggung jawab meskipun menggunakan metode yang keras.
- Tujuan tiger parents adalah membentuk sang anak menjadi orang dewasa yang bahagia, sukses, dan mampu menyesuaikan diri dengan baik. Cara ini bisa menghasilkan anak-anak yang fokus dan berorientasi pada tujuan.
Jika ibu punya pertanyaan lain seputar pola asuh anak, hubungi psikolog di aplikasi Halodoc saja! Dokter yang ahli di bidangnya dapat memberikan saran terbaik untuk ibu. Jangan tunda agar perkembangan anak tetap terpantau. Download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Parenting Firstcry. Diakses pada 2022. Should You Choose to Be a Tiger Parent?
American Psychological Association. Diakses pada 2022. What is “tiger” parenting? How does it affect children?
American Psychological Association. Diakses pada 2022. ‘Tiger parenting’ doesn’t create child prodigies, finds new research.
Diperbarui pada 12 Desember 2022