Berbagai Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemeriksaan Anti-HSV-2 IgM

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   14 Maret 2023

“Pemeriksaan anti-HSV-2 IgM penting untuk memperhatikan aspek waktu infeksi, status infeksi dan kesalahan tenis, sehingga pemeriksaannya tidak selalu akurat dan dapat berpotensi menghasilkan hasil yang keliru.”

Berbagai Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemeriksaan Anti-HSV-2 IgMBerbagai Hal yang Perlu Diketahui tentang Pemeriksaan Anti-HSV-2 IgM

Halodoc, Jakarta – Herpes Simpleks Virus tipe 2 (HSV-2) adalah virus yang menyebar melalui kontak seksual dan dapat menyebabkan infeksi pada daerah kelamin. Infeksi HSV-2 dapat menimbulkan gejala seperti luka pada alat kelamin, rasa gatal atau nyeri di sekitar alat kelamin, serta demam dan sakit kepala. 

Namun, terkadang infeksi HSV-2 dapat tidak menimbulkan gejala sama sekali atau hanya menimbulkan gejala yang sangat ringan. Terdapat beragam jenis penyakit herpes dan umumnya rentan terjadi pada wanita. Untuk mengetahui lebih lanjut, kamu dapat membaca artikel mengenai penyakit herpes.

Untuk mengetahui seseorang terinfeksi HSV-2 atau tidak, dokter dapat melakukan pemeriksaan darah untuk mendeteksi antibodi yang dihasilkan oleh tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus tersebut. Salah satu jenis antibodi yang dapat dideteksi adalah anti-HSV-2 IgM.

Apa itu Anti-HSV-2 IgM?

Anti-HSV-2 IgM adalah antibodi kelas M yang berasal dari tubuh sebagai respons terhadap infeksi virus HSV-2. Antibodi ini dapat mengetahuinya dalam darah beberapa minggu setelah terjadi infeksi dan biasanya akan hilang setelah beberapa bulan. Oleh karena itu, pemeriksaan anti-HSV-2 IgM berguna untuk membantu mendiagnosis infeksi HSV-2 pada orang yang baru saja terinfeksi.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Pemeriksaan Anti-HSV-2 IgM

Pemeriksaan anti-HSV-2 IgM tidak selalu akurat dan dapat menghasilkan hasil yang salah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan ini antara lain:

1. Waktu infeksi

Anti-HSV-2 IgM tidak selalu dapat mengetahuinya dalam darah pada tahap awal infeksi, sehingga hasil pemeriksaan dapat menjadi negatif meskipun seseorang terinfeksi HSV-2.

2. Status infeksi

Orang yang pernah terinfeksi HSV-2 dapat tetap memiliki antibodi anti-HSV-2 IgM dalam darah mereka selama beberapa waktu setelah infeksi sembuh. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan ini tidak dapat membedakan antara orang yang baru terinfeksi dengan orang yang pernah terinfeksi sebelumnya.

3. Kesalahan teknis

Pemeriksaan anti-HSV-2 IgM dapat menghasilkan hasil yang salah jika terjadi kesalahan teknis selama proses pemeriksaan, seperti kontaminasi sampel darah atau kesalahan dalam prosedur pengujian.

Oleh karena itu, hasil pemeriksaan anti-HSV-2 IgM sebaiknya tidak menjadi rujukan satu-satunya cara untuk mendiagnosis infeksi HSV-2. Dokter perlu mempertimbangkan hasil pemeriksaan lainnya, seperti pemeriksaan antibodi kelas G atau tes PCR untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan lebih detail.

Selain itu, pemeriksaan anti-HSV-2 IgM juga tidak dapat memberikan informasi tentang seberapa serius infeksi yang terjadi atau apakah infeksi tersebut akan kambuh di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi orang yang pernah terinfeksi HSV-2 untuk mengikuti pengobatan yang direkomendasikan oleh dokter dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kondisi kesehatan.

Jika kamu ingin melakukan pemeriksaan anti-HSV-2 IgM, alangkah lebih baik sebelumnya kamu mengonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter ahli. Kemudahan berkonsultasi bisa kamu dapatkan melalui Halodoc. Jadi tunggu apalagi, yuk, langsung saja unduh aplikasi Halodoc dari App Store atau Play Store smartphone kamu.

Referensi:

Lab Test Online. Diakses pada 2023. Herpes Testing
NCBI. Diakses pada 2023. Herpes Genitalis: Diagnosis, Treatment and Prevention
Pubmed. Diakses pada 2023. Serological Profile of HSV-2 in STD Patients:Evaluation of Diagnostic Utility of HSV-2 IgM and IgG Detection

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan