Berhenti Merokok Bisa Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   28 Juli 2020
Berhenti Merokok Bisa Mencegah Penyakit Jantung KoronerBerhenti Merokok Bisa Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Halodoc, Jakarta – Aktif merokok diketahui bisa meningkatkan risiko seseorang terserang penyakit. Kabar buruknya, rokok juga bisa memengaruhi kesehatan organ vital tubuh, termasuk jantung. Semakin lama, kandungan nikotin dan zat berbahaya lain dalam rokok disebut bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung koroner. 

Maka dari itu, sebenarnya tidak salah jika dikatakan bahwa berhenti merokok bisa membantu mencegah atau menurunkan risiko penyakit jantung koroner. Secara umum, penyakit jantung koroner terjadi karena ada gangguan atau hambatan pada aliran darah menuju jantung. Hal itu bisa terjadi karena ada penyumbatan di arteri. Biar lebih jelas, simak penjelasannya di artikel berikut! 

Baca juga: Stop Merokok, Penyakit Jantung Koroner Mengintai!

Cara Rokok Merusak Organ Jantung 

Menjaga kesehatan jantung adalah hal yang penting dilakukan. Pasalnya, jantung merupakan organ yang vital dan bekerja tanpa henti. Selain itu, jantung memiliki peran yang sangat penting dan harus dijaga kesehatannya. 

Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan menjaga kelangsungan hidup. Menjaga kesehatan organ ini penting untuk menghindari gangguan yang bisa berbahaya, bahkan berujung pada kematian. 

Aktif merokok menjadi salah satu pemicu rusaknya organ jantung. Hal itu ternyata berkaitan dengan bahan kimia beracun yang ada pada rokok, yaitu nikotin. Zat kimia yang satu ini nyatanya bisa memberi dampak yang lebih berbahaya pada tubuh. Kandungan nikotin di dalam rokok bisa memengaruhi sistem peredaran darah. Zat tersebut bisa membuat arteri menjadi keras dan memicu masalah.

Salah satu penyakit yang bisa muncul karena ada masalah pada arteri adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi karena ada penyumbatan di arteri yang berujung pada terganggunya aliran darah menuju jantung. Kabar buruknya, rokok menjadi salah satu penyebab penyakit ini, bahkan bisa memicu terjadinya kematian mendadak. 

Hal itu berkaitan dengan bahan kimia dalam rokok yang memicu penebalan dan penggumpalan darah di pembuluh darah arteri. Semakin lama, hal ini bisa menjadi lebih parah dan membuat darah kesulitan, bahkan tidak dapat menyalurkan oksigen. 

Tak hanya pada perokok, risiko penyakit ini ternyata juga meningkat pada orang di sekitar atau orang yang terpapar asap rokok. Zat beracun yang ada pada rokok dapat merusak pembuluh darah jantung dan menyebabkan gangguan pada aliran darah.

Jadi, apakah berhenti merokok bisa mencegah penyakit jantung koroner? Jawabannya bisa. 

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Merusak Jantung?

Maka dari itu, sangat penting untuk selalu menjaga kesehatan dan fungsi jantung agar terhindar dari serangan penyakit. Selain berhenti merokok, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung, bahkan sebagian besar caranya sangat sederhana dan mudah dilakukan. Salah satu hal penting untuk menjaga kesehatan organ ini adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan yang baik.

Kamu juga bisa menjaga kesehatan jantung dengan rutin berolahraga, konsumsi makanan sehat, kurangi lemak jenuh, dan cukup istirahat. Jika mengalami gejala penyakit jantung atau memiliki riwayat penyakit ini, pastikan untuk rutin melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya kematian mendadak akibat serangan jantung. 

Atau jika ragu, kamu bisa bertanya pada dokter di aplikasi Halodoc. Lebih mudah bertanya seputar penyakit jantung koroner dan apa saja penyebabnya. Hubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips menjaga jantung lebih sehat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Referensi:
Web MD. Diakses pada 2020. How You Can Exercise to Help Prevent Heart Disease.
Web MD. Diakses pada 2020. Smoking and Heart Disease.
CDC. Diakses pada 2020. SMOKING AND CARDIOVASCULAR DISEASE.


Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan