Bisakah Ibu Hamil dengan HIV Melakukan Persalinan Normal?

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   08 Desember 2020
Bisakah Ibu Hamil dengan HIV Melakukan Persalinan Normal?Bisakah Ibu Hamil dengan HIV Melakukan Persalinan Normal?

Halodoc, Jakarta – Bumil dengan HIV perlu melakukan perawatan dan persiapan kelahiran sejak dini supaya menghindari penularan HIV pada bayi. HIV dalam darah ibu hamil bisa masuk ke tubuh bayi yang kemungkinan besar terjadi pada beberapa minggu terakhir kehamilan dan selama persalinan. 

Jika ibu hamil melakukan pengobatan dengan benar, ia dapat akan menurunkan jumlah HIV dalam tubuh. Ketika jumlah HIV dalam tubuh dapat diturunkan ke tingkat yang sangat rendah sehingga “tidak terdeteksi”, itu berarti ibu dapat melakukan persalinan normal. Informasi selengkapnya mengenai kehamilan dengan HIV bisa dibaca di sini!

Baca juga: Gejala HIV dan AIDS pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Kehamilan dan Persalinan Sehat Bumil dengan HIV

Bumil dengan HIV direkomendasikan untuk memulai pengobatan antiretroviral sesegera mungkin. Jika selama masa kehamilan atau menyusui bumil merasa terpapar HIV, bumil mungkin dapat menggunakan profilaksis pasca pajanan (PEP). 

Bumil perlu mengonsumsi PEP dalam waktu 72 jam setelah kemungkinan terpapar untuk mencegah HIV berkembang di tubuh dan ditularkan ke bayi. Jika sedang menyusui, ibu harus mendiskusikan apakah akan terus menyusui atau tidak. 

Mengambil pengobatan antiretroviral untuk melindungi bayi dan mengurangi risiko bayi lahir dengan HIV. Setelah persalinan bayi juga akan diberikan perawatan selama empat hingga enam minggu setelah lahir untuk membantu mencegah infeksi HIV berkembang.

Bayi harus segera dites HIV saat lahir, dan empat sampai enam minggu kemudian. Jika hasilnya negatif, bayi harus dites lagi pada usia 18 bulan dan/atau setelah ibu selesai menyusui untuk mengetahui status HIV akhir bayi. 

Sangat penting untuk melakukan tes akhir untuk memastikan bahwa bayi HIV-negatif atau untuk mendapatkan pengobatan jika ternyata positif. Jika salah satu dari tes ini menunjukkan hasil positif, bayi harus segera memulai perawatan. 

Informasi selengkapnya mengenai HIV dan persalinan normal bisa ditanyakan saja langsung ke Halodoc. Ibu bisa menanyakan masalah kesehatan apapun dan dokter yang terbaik di bidangnya akan memberikan solusi. Caranya mudah, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor ibu bahkan bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: Orang dengan HIV dan AIDS Berisiko Terkena Tuberkulosis

Perawatan HIV Selama Kehamilan Punya Efek Samping?

Perawatan HIV selama kehamilan bertujuan untuk melindungi kesehatan bumil dan membantu mencegah penularan HIV ke janin. Banyak kombinasi obat digunakan untuk menangani infeksi HIV yang disebut regimen obat untuk menurunkan jumlah HIV dalam tubuh.

Obat yang digunakan untuk mengobati infeksi HIV dapat menyebabkan efek samping. Biasanya efek sampingnya mencakup mual, diare, sakit kepala, dan nyeri otot. Efek samping yang kurang umum termasuk anemia, kerusakan hati, dan masalah tulang seperti osteoporosis. 

Obat yang digunakan untuk mengobati HIV dapat memengaruhi perkembangan janin. Namun, jika bumil dengan HIV tidak minum obat, kemungkinan penularan virus ke janin akan meningkat. Menjalani persalinan sesar mungkin memiliki risiko tambahan jika bumil HIV positif. 

Wanita dengan jumlah CD4 rendah memiliki sistem kekebalan yang lemah, sehingga berisiko lebih besar terkena infeksi setelah operasi karena bekas operasi mungkin sembuh lebih lambat. Obat untuk mencegah infeksi diberikan selama sesar.

Baca juga: Ini 3 Tes untuk Mendeteksi HIV dan AIDS

Infeksi HIV bisa diobati, tapi tidak bisa disembuhkan. Menggunakan obat anti-HIV dapat membantu bumil dengan infeksi HIV tetap sehat untuk waktu yang lama dan dapat mengurangi kemungkinan penularan virus kepada orang lain. Sejauh ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi HIV.

Referensi:
The American College of Obstetricians and Gynecologists. Diakses pada 2020. HIV and Pregnancy.
Avert.org. Diakses pada 2020. Pregnancy, Childbirth & Breastfeeding and HIV.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan