Bolehkah Menggunakan Makeup Saat Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   21 November 2017
Bolehkah Menggunakan Makeup Saat HamilBolehkah Menggunakan Makeup Saat Hamil

Halodoc, Jakarta- Hampir semua wanita menginginkan penampilan yang cantik dan sempurna. Tak terkecuali wanita yang tengah hamil. Bagi wanita, makeup alias kosmetik adalah hal yang biasa dan bisa menjadi merupakan kebutuhan. Menggunakan makeup memang dapat memperbaiki dan meningkatkan penampilan seseorang. Tapi, amankah penggunaan makeup bagi ibu hamil?

Seperti yang telah diketahui, sebagaian besar kosmetik terbuat dari bahan dasar kimia yang dapat berbahaya jika digunakan secara berlebihan. Mengutip webMD, seorang ahli kandungan dari Baystate Medical Center di Springfield, Andrew Healy, MD, penggunaan makeup secara berlebihan nyatanya bisa berbahaya, apalagi pada wanita hamil.

“Setiap bahan yang mengenai kulit memiliki potensi untuk  diserap ke dalam aliran darah, termasuk dapat melewati plasenta. Sehingga (makeup pada ibu hamil) butuh kehati-hatian,” katanya seperti dikutip.

Apakah artinya makeup berbahaya dan sebaiknya tidak digunakan wanita selama hamil?

Sebenarnya yang harus ibu perhatikan adalah bahan dasar yang terkandung pada makeup yang digunakan. Sebab tidak semua makeup berbahaya, bahan kimialah yang menyebabkan ibu sebaiknya menghindari satu atau beberapa jenis kosmetik. Karena jika zat kimia yang terkandung sangat keras dan terserap kulit, maka tak menutup  kemungkinan ibu akan mengalami beberapa masalah bahkan kelainan selama kehamilan.

Artinya, ibu sebenarnya diperbolehkan untuk mengenakan makeup sekalipun tengah mengandung. Namun ada baiknya untuk memastikan kandungan  dan bahan dasar kosmetik, sehingga lebih aman. Bagi wanita hamil, berikut beberapa jenis bahan kimia yang sebaiknya dihindari:

  1. Formaldehida

Wanita hamil sebaiknya menghindari  penggunaan kosmetik yang mengadung formaldehida. Pasalnya senyawa kimia ini berpotensi menyebabkan kerusakan sel. Biasanya formaldehida akan ibu temukan dalam maskara, perekat bulu mata dan cat kuku.

  1. Paraben

Bahan kimia yang satu ini biasanya ditemukan dalam produk kecantikan yang memiliki masa kedaluwarsa panjang. Karena paraben merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk menambah daya simpan produk serta mencegah pertumbuhan bakteri. Paraben banyak dijadikan pengawet dalam scrub wajah, masker dan beberapa produk pelembab. Paraben bisa mengacaukan kadar hormon ibu hamil dan meningkatkan risiko kanker jika digunakan secara berlebihan.

  1. Retinol

Banyak produk antiaging termasuk pelembab dan krim wajah yang menggunakan zat kimia retinol. Bahayanya jika ibu terlalu banyak terpapar zat kimia ini adalah dapat menyebabkan kelainan pada tulang belakang bayi.

  1. Asam salisilat

Sejumlah ahli menyerankan ibu hamil menghindari kosmetik yang mengandung asam salisilat. Kosmetik ini biasanya digunakan pada obat jerawat atau luka lainnya. Sebab asam salisilat disebut ampuh meredakan peradangan pada kulit. Untuk itu, selama hamil sebaiknya ibu menghindari menggunakan obat khusus jerawat. Sebagai gantinya, ibu bisa menggunakan cara-cara alami seperti menjaga kebersihan kulit wajah dan menjaga makan.

  1. Phtalates

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa zat kimia yang satu ini memiliki risiko paling tinggi untuk diserap oleh plasenta bayi. Jika hal itu terjadi, bayi mungkin akan lahir dengan cacat dan memiliki berat badan jauh di bawah normal. Phtalates biasanya ditemukan dalam pelembap, bedak, parfum dan cat kuku.

Untuk memastikan produk yang ibu gunakan bebas dari zat-zat kimia di atas, selalu sempatkan untuk membaca label sebelum membeli. Jika nama-nama zat tersebut ditemukan, sebaiknya urungkan niat untuk menggunakannya  selama ibu mengandung. Selain memperhatikan zat, hal lain yang sebaiknya dihindari wanita hamil adalah saling bertukar alat makeup.

Sebab ibu tidak pernah tahu bakteri apa saja yang ada di kuas bedak yang dipinjam dari teman. Kebiasaan ini dapat meningkatkan potensi infeksi dan iritasi pada kulit ibu hamil.

Jika ibu ragu terhadap keamanan produk kecantikan yang akan digunakan, ibu bisa menanyakannya pada dokter lewat aplikasi Halodoc. Berbicara dengan dokter semakin mudah melalui Video/Voica Call dan Chat. Selain itu, sejumlah produk kesehatan dan kecantikan pun dapat dibeli melalui Halodoc. Ayo, download Halodoc segera!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan