Bukan Cuma Mengulang Kata-Kata, Ini Gejala Latah Lainnya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 November 2022

“Latah bisa dikatakan sebagai reaksi yang berlebihan yang ditunjukkan oleh seseorang ketika ia terkejut. Gejala latah yang khas adalah mengulang kata, mengucap kata yang tidak semestinya, dan melakukan gerakan tertentu secara berulang.”

Bukan Cuma Mengulang Kata-Kata, Ini Gejala Latah LainnyaBukan Cuma Mengulang Kata-Kata, Ini Gejala Latah Lainnya

Halodoc, Jakarta – Latah atau dikenal pula dengan sebutan Jumping Frenchmen of Maine adalah kondisi langka yang ditandai dengan reaksi kaget yang parah. Respons kaget sebenarnya merupakan reaksi yang normal dan terjadi secara alami, cepat, dan reflektif terhadap kejadian yang tiba-tiba atau tidak terduga. 

Namun, pada seseorang yang latah, respons yang diberikan bisa dikatakan tidak normal. Latah sendiri bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari anak-anak hingga usia dewasa. Bagi anak yang berusia hingga 3 tahun, menirukan gerakan atau kata tertentu adalah hal yang dianggap wajar.

Sebab, hal tersebut merupakan bagian dari proses anak belajar berbicara. Meski begitu, latah yang terus berlanjut hingga usia anak telah lebih dari 3 tahun perlu ditangani. 

Mengenali Gejala Latah

Mengulang kata menjadi gejala khas dari seseorang dengan kondisi latah. Namun, dilihat dari bagaimana respons atau gejala yang ditunjukkan, latah terbagi menjadi empat jenis, yaitu: 

1. Coprolalia

Tidak jelas apa penyebabnya, kerap kali seseorang dengan sindrom Tourette akan berbicara vulgar atau berteriak di tengah interaksi atau obrolan dengan orang lain. Gejala khas dari jenis latah ini adalah mengucap kata yang memiliki konotasi negatif, tabu, atau jorok yang pastinya tidak baik untuk dibiarkan. 

Bentuk latah ini umumnya akan diikuti dengan suara seperti menggebu-gebu. Selain itu, tak jarang pula salah dikira sebagai perbuatan yang sengaja dilakukan. Khususnya jika terjadi pada anak-anak.

2. Echolalia

Selanjutnya ada echolalia yang merupakan respons mengulangi apa yang dikatakan orang lain secara otomatis. Jenis latah ini umum terjadi pada pengidap autisme. Menariknya, sebanyak 75 persen orang dengan kondisi autisme menunjukkan gejala echolalia sejak kecil. Sementara itu, sebagian anak akan tetap mengalami kondisi ini hingga dewasa. 

3. Echopraxia

Latah jenis echopraxia yang menunjukkan adanya kelainan yang terjadi pada gerakan motorik pengidapnya. Gejala khasnya adalah respons meniru gerakan sederhana secara otomatis yang dilakukan oleh orang lain di sekitarnya. Kondisi latah ini biasanya dijumpai pada seseorang dengan kondisi skizofrenia, katatonia, dan kerap pula terjadi pada pengidap demensia. 

4. Forced obedience

Terakhir adalah latah jenis forced obedience. Kondisi ini menunjukkan seseorang yang latah yang segera melakukan perintah yang diberikan oleh orang lain. 

Dengan demikian, berdasarkan empat jenis latah tadi, gejala latah bisa disebutkan seperti berikut:

  • Meniru-kata-kata.
  • Mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan atau tabu.
  • Menirukan gerakan atau gerak tubuh orang lain.
  • Mengulangi kata seperti burung beo. 

Selain itu, kondisi ini juga lebih berisiko terjadi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Hingga saat ini, apa yang menjadi penyebabnya belum diketahui dengan pasti. Namun, para pakar meyakini latah sebagai gangguan neuropsikiatri atau kondisi neurologis somatik. 

Masalah medis ini terdiri dari gejala yang terutama muncul setelah pubertas atau selama masa remaja. Gangguan ini menyebabkan orang memiliki reaksi kaget yang tidak normal dan berlebihan, yang meliputi melompat, berteriak, memukul, atau melempar benda. 

Setelah reaksi kaget, orang yang terpengaruh dapat mengulangi kata atau frasa dengan gaya seperti burung beo, serta meniru atau menduplikasi gerakan atau isyarat tanpa sadar. 

Gejala masalah kesehatan tersebut bisa dikurangi dengan kombinasi antara terapi bicara dan konsumsi obat. Sesi terapi bisa lebih mudah dilakukan melalui Layanan Janji Medis di Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc di ponselmu, ya!

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
News Medical Life Science. Diakses pada 2022. What is Jumping Frenchmen of Maine Disorder?
National Organization for Rare Disorders. Diakses pada 2022. Jumping Frenchmen of Maine.
Healthline. Diakses pada 2022. Echolalia.
Verywell Health. Diakses pada 2022. Echolalia in Autism.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan