Bumil Perlu Tahu, 4 Gejala Mirror Syndrome Selama Kehamilan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   17 November 2022

“Penting untuk mendeteksi sedini mungkin gejala mirror syndrome saat hamil. Sebab, ini berpotensi mengancam jiwa ibu dan janin.”

Bumil Perlu Tahu, 4 Gejala Mirror Syndrome Selama KehamilanBumil Perlu Tahu, 4 Gejala Mirror Syndrome Selama Kehamilan

Halodoc, Jakarta – Mirror syndrome adalah istilah lain untuk Ballantyne Syndrome. Kondisi ini terjadi pada kehamilan ketika janin memiliki kelebihan cairan yang tidak normal, dan ibu mengalami preeklamsia. Ini adalah kondisi yang langka. Namun, penting untuk mewaspadai gejala mirror syndrome karena ini sangat serius dan berpotensi mengancam jiwa.

Komplikasi kehamilan seperti mirror syndrome bisa membuat stres dan menakutkan. Namun, mengenali gejalanya adalah langkah pertama menuju diagnosis dan pengobatan yang tepat. 

Gejala Mirror Syndrome Selama Kehamilan

Penting untuk memerhatikan gejala sindrom ini sesegera mungkin untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Terkadang gejala ini dapat tumpang tindih dengan kondisi lain, seperti preeklamsia, sehingga pemeriksaan dan diagnosis profesional sangatlah penting. 

Gejala mirror syndrome dapat meliputi:

1. Pembengkakan yang Signifikan dan Parah

Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh saat hamil adalah hal yang wajah. Namun, jika terjadi signifikan dan parah, penting untuk waspada.

2. Tekanan Darah Tinggi

Sama seperti eklamsia, mirror syndrome juga ditandai dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil. 

3. Adanya Protein dalam Urine

Adanya protein dalam urine juga merupakan tanda yang perlu diwaspadai. Namun, ini baru bisa diketahui setelah menjalani tes urine.

4. Kenaikan Berat Badan yang Berlebihan

Gejala lainnya yang perlu diwaspadai adalah kenaikan berat badan yang signifikan dan berlebihan dalam waktu singkat.

Ketahui Penyebabnya

Karena mirror syndrome adalah kondisi langka, hingga saat ini belum diketahui penyebab pastinya. Namun, beberapa hal yang bisa jadi pemicu adalah gangguan imunologi, gangguan kebidanan umum, infeksi, anemia, dan malformasi. 

Selain itu, gejala sindrom ini juga dapat terjadi karena hydrops fetalis. Kondisi ini terjadi ketika cairan meninggalkan aliran darah janin dan menumpuk di rongga atau di bawah jaringan kulit janin. 

Penyebab dari kondisi ini cukup banyak, termasuk:

  • Infeksi. 
  • Masalah jantung. 
  • Sindrom genetik. 
  • Gangguan metabolisme.

Pada beberapa kasus, sindrom ini terjadi jika ada komplikasi dalam pengaturan cairan alami janin. Ketika seorang wanita mengandung anak kembar, hydrops fetalis dapat disebabkan oleh sindrom transfusi twin-to-twin.

Bagaimana Penanganannya?

Karena tergolong sebagai kelainan langka, pengobatannya bervariasi tergantung pada kondisi spesifiknya. Secara umum, perawatannya tergantung pada tingkat keparahan preeklamsia dan penyebab utama hydrops janin. 

Jika dokter dapat mengobati penyebab hydrops fetalis yang terdiagnosis, gejala mirror syndrome dapat dikurangi untuk ibu dan bayi. Saat bayi dirawat karena penyebab hydrops di dalam rahim, gejala mirror syndrome bagi ibu juga dapat hilang, menghasilkan kehamilan dan persalinan normal. 

Dalam kasus di mana preeklampsia serius, persalinan darurat mungkin perlu. Ini dapat mengurangi gejala dalam beberapa hari untuk ibu. Setelah bayi lahir, dokter dan petugas medis biasanya akan memberikan pengobatan yang tepat untuk mengobati hydrops dan penyebab dasarnya. 

Jika dokter dapat mendiagnosis penyebab pasti hydrops fetalis, mereka dapat memberikan pengobatan pada janin tergantung penyebabnya. Perawatan hydrops fetalis mungkin termasuk: 

  • Obat untuk aritmia jantung. 
  • Transfusi untuk memperbaiki anemia.
  • Pengurangan lesi untuk menghambat aliran balik limfatik atau aliran balik vena jantung. 
  • Prosedur yang menghentikan kehilangan darah. 

Pembedahan janin dalam kasus mirror syndrome sangat berisiko, oleh karena itu, dokter jarang melakukannya. Persalinan darurat adalah pilihan terbaik, meski tergantung pada masa kehamilan. Namun, kadang-kadang itu mungkin bukan solusi langsung. 

Dalam beberapa kasus, dokter juga bisa memberikan obat untuk mengatasi gejala mirror syndrome. Selama masa ini, ibu perlu menjalani tirah baring yang ketat untuk mengurangi edema dan hipertensi. 

Karena setiap kasus mirror syndrome unik, rencana perawatan juga bisa berbeda-beda. Namun, yang terbaik adalah deteksi dini untuk mengontrol edema atau pembengkakan, sebelum menimbulkan terlalu banyak kerusakan. 

Itulah pembahasan mengenai gejala mirror syndrome dan hal lain yang perlu kamu waspadai. Jika mengalami gejalanya, segera download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit dengan dokter.

Referensi:
Firstcry Parenting. Diakses pada 2022. Mirror Syndrome During Pregnancy – Causes, Symptoms, and Treatment.
Very Well Family. Diakses pada 2022. An Overview of Mirror Syndrome.