Advertisement

Cara Efektif Menghadapi Pengidap Gangguan Kepribadian Narsistik

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   30 Juni 2025

Menghadapi orang dengan gangguan kepribadian narsistik (NPD) perlu kesabaran, komunikasi tegas, dan batasan yang jelas untuk melindungi kesehatan mental diri sendiri.

Cara Efektif Menghadapi Pengidap Gangguan Kepribadian NarsistikCara Efektif Menghadapi Pengidap Gangguan Kepribadian Narsistik

Daftar Isi:

  1. Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)?
  2. Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik
  3. Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik
  4. Cara Menghadapi Orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)
  5. Menghadapi Kasus NPD Ringan
  6. Perawatan untuk Pengidap Gangguan Narsistik
  7. Bagaimana Diagnosis Gangguan Narsistik Dilakukan?
  8. Komplikasi Gangguan Kepribadian Narsistik
  9. Pencegahan Gangguan Kepribadian Narsistik
  10. Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Gangguan kepribadian narsistik (NPD) merupakan kondisi mental yang kompleks dan sering kali memengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain.

Berhadapan dengan pengidap NPD bisa menjadi tantangan tersendiri karena perilaku mereka kerap memicu konflik atau stres emosional.

Oleh karena itu, penting untuk memahami strategi yang tepat agar kesehatan mental tetap terjaga dan hubungan tetap berjalan secara sehat.

Apa Itu Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)?

Gangguan kepribadian narsistik (NPD) adalah kondisi di mana seseorang memiliki rasa kepentingan diri yang berlebihan, kebutuhan mendalam akan perhatian dan kekaguman, serta kurangnya empati terhadap orang lain.

Meski tampak percaya diri, pengidap NPD sebenarnya memiliki harga diri yang rapuh dan rentan terhadap kritik.

Narsisme sendiri adalah sifat kepribadian yang bisa ada pada setiap orang. Namun, NPD adalah kondisi klinis yang memengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berhubungan dengan orang lain, menyebabkan masalah signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.

Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik

Gejala NPD bervariasi dari orang ke orang. Beberapa tanda umum meliputi:

  • Merasa lebih penting dan superior dari orang lain.
  • Berfantasi tentang kesuksesan, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta ideal yang tak terbatas.
  • Percaya bahwa mereka istimewa dan hanya bisa dipahami oleh orang-orang yang sama istimewanya.
  • Membutuhkan kekaguman yang berlebihan.
  • Memiliki rasa berhak.
  • Mengeksploitasi orang lain untuk mencapai tujuan mereka.
  • Kurang memiliki empati.
  • Iri pada orang lain atau percaya bahwa orang lain iri pada mereka.
  • Bersikap arogan dan sombong.

Cari tahu selengkapnya, ini 12 Ciri Pengidap Gangguan Kepribadian Narsistik.

Penyebab Gangguan Kepribadian Narsistik

Penyebab pasti NPD belum diketahui. Namun, kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan perkembangan masa kanak-kanak diduga berperan dalam perkembangan gangguan ini. Beberapa faktor risiko meliputi:

  • Riwayat keluarga dengan NPD atau gangguan kepribadian lainnya.
  • Pelecehan atau pengabaian emosional di masa kanak-kanak.
  • Pujian dan kekaguman berlebihan yang tidak realistis di masa kanak-kanak.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan faktor risiko ini akan mengembangkan NPD.

Cara Menghadapi Orang dengan Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD)

Berinteraksi dengan seseorang yang mengidap NPD bisa sangat melelahkan. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa membantu:

1. Tetapkan batasan yang jelas

Batasan sangat penting dalam hubungan apa pun, terutama dengan seseorang yang mengidap NPD. Tentukan apa yang bisa ditoleransi dan apa yang tidak. Komunikasikan batasan ini dengan jelas dan tegas.

Misalnya, jika orang tersebut sering meremehkan atau mengkritik, beri tahu bahwa perilaku ini tidak dapat diterima dan akan ada konsekuensinya jika terus dilakukan.

Jika batasan dilanggar, terapkan konsekuensi yang telah ditetapkan. Ini bisa berupa mengakhiri percakapan, menjauhkan diri untuk sementara waktu, atau bahkan mengakhiri hubungan jika situasinya tidak sehat.

2. Fokus pada diri sendiri

Interaksi dengan pengidap NPD sering kali membuat merasa tidak berdaya dan tidak berharga. Penting untuk memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan sendiri.

Lakukan aktivitas yang dinikmati, habiskan waktu dengan orang-orang yang suportif, dan jangan ragu untuk mengatakan “tidak” pada permintaan yang memberatkan.

Ingatlah bahwa validasi diri lebih penting daripada mencari validasi dari orang lain, terutama dari seseorang yang mengidap NPD.

Hargai pencapaian, sekecil apa pun, dan jangan biarkan perkataan atau tindakan orang lain meruntuhkan harga diri.

3. Gunakan komunikasi yang efektif

Saat berkomunikasi dengan seseorang yang mengidap NPD, gunakan bahasa yang jelas, langsung, dan tidak emosional.

Hindari konfrontasi langsung atau kritik yang bisa memicu reaksi defensif. Fokus pada fakta dan hindari membuat asumsi atau interpretasi pribadi.

Gunakan teknik “sandwich feedback” yaitu menyampaikan pujian atau apresiasi sebelum dan sesudah menyampaikan kritik yang konstruktif.

Misalnya, “Saya sangat menghargai kerja kerasmu dalam proyek ini. Akan tetapi, saya merasa ada beberapa bagian yang perlu diperbaiki. Secara keseluruhan, hasilnya sangat baik.”

4. Jangan terpancing emosi

Pengidap NPD sering kali memprovokasi orang lain untuk mendapatkan reaksi emosional. Sadari taktik ini dan jangan terpancing. Tetap tenang dan kendalikan emosi.

Jika merasa terlalu emosional, lebih baik mengakhiri percakapan dan menjauhkan diri untuk sementara waktu.

Ingatlah bahwa, reaksi emosional hanya akan memperkuat perilaku narsistik orang tersebut. Dengan tetap tenang dan rasional, akan lebih mudah untuk menetapkan batasan dan menjaga diri sendiri.

5. Cari dukungan dari profesional

Menghadapi seseorang yang mengidap NPD bisa sangat sulit dan berdampak pada kesehatan mental. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari psikolog, psikiater, atau terapis. Profesional kesehatan mental dapat memberikan strategi yang lebih spesifik dan membantu mengatasi emosi yang sulit.

Terapi kelompok juga bisa menjadi pilihan yang baik. Bertemu dengan orang lain yang mengalami situasi serupa dapat memberikan rasa dukungan dan mengurangi perasaan terisolasi.

Faktanya ada 5 Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik yang Tak Disadari.

Menghadapi Kasus NPD Ringan

Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin menunjukkan ciri-ciri narsistik tetapi tidak memenuhi kriteria diagnosis NPD secara penuh. Dalam situasi ini, pendekatan yang lebih fleksibel mungkin diperlukan. Fokus pada penguatan perilaku positif dan abaikan perilaku negatif yang tidak terlalu merugikan.

Namun, tetap penting untuk menetapkan batasan dan melindungi diri sendiri dari perilaku yang manipulatif atau merendahkan. Jika perilaku narsistik orang tersebut menyebabkan masalah yang signifikan, tetap disarankan untuk mencari bantuan profesional.

Selain strategi di atas, penting juga untuk memahami bahwa mengubah perilaku seseorang dengan NPD adalah hal yang sangat sulit, bahkan hampir tidak mungkin. Fokuslah pada hal-hal yang dapat dikendalikan, yaitu reaksi dan batasan diri sendiri.

Dengan begitu, dapat melindungi kesehatan mental dan menjaga hubungan yang sehat, sebisa mungkin.

Perawatan untuk Pengidap Gangguan Narsistik

Mengutip dari Psychology Today, perawatan untuk NPD biasanya melibatkan psikoterapi. Terapi ini bertujuan untuk membantu pengidap:

  • Mengembangkan hubungan yang lebih sehat dan realistis dengan orang lain.
  • Memahami penyebab perilaku mereka dan dampaknya pada orang lain.
  • Mengelola emosi dan meningkatkan harga diri.

Obat-obatan mungkin diresepkan untuk mengatasi kondisi lain yang terkait dengan NPD, seperti depresi atau kecemasan.

Meskipun NPD adalah kondisi yang menantang, perawatan yang tepat dapat membantu pengidap menjalani kehidupan yang lebih memuaskan.

Bagaimana Diagnosis Gangguan Narsistik Dilakukan?

Diagnosis NPD dilakukan oleh profesional kesehatan mental melalui evaluasi komprehensif. Evaluasi ini biasanya melibatkan wawancara klinis, kuesioner psikologis, dan tinjauan riwayat kesehatan mental.

Kriteria diagnostik untuk NPD ditetapkan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association.

Komplikasi Gangguan Kepribadian Narsistik

NPD dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:

  • Masalah dalam hubungan.
  • Depresi dan kecemasan.
  • Penyalahgunaan zat.
  • Pikiran atau perilaku bunuh diri.
  • Masalah di tempat kerja atau sekolah.

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko komplikasi ini.

Pencegahan Gangguan Kepribadian Narsistik

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah NPD, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko, terutama pada anak-anak:

  • Memberikan cinta dan dukungan tanpa syarat.
  • Mengajarkan empati dan menghormati orang lain.
  • Menetapkan batasan yang sehat.
  • Menghindari pujian yang berlebihan dan tidak realistis.
  • Mendorong pengembangan harga diri yang sehat.

Intervensi dini pada anak-anak yang menunjukkan tanda-tanda masalah perilaku juga dapat membantu mencegah perkembangan NPD.

Kamu perlu Kenali Dampak Buruk Kepribadian Narsistik Bagi Kesehatan.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?

Jika mengenali tanda-tanda NPD pada diri sendiri atau orang lain, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional.

Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko komplikasi.

Layanan Halodoc memudahkan konsultasi dengan psikolog atau psikiater terpercaya. Jangan tunda untuk mendapatkan bantuan yang dibutuhkan. Download Halodoc sekarang!

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Good Therapy. Diakses pada 2025. How to Deal with a Narcissist.
Healthline. Diakses pada 2025. Tips for Dealing with a Narcissistic Personality.
Help Guide. Diakses pada 2025. Narcissistic Personality Disorder.