Cara Mengatasi Radang Kelenjar Susu pada Ibu Menyusui

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   16 Maret 2021
Cara Mengatasi Radang Kelenjar Susu pada Ibu MenyusuiCara Mengatasi Radang Kelenjar Susu pada Ibu Menyusui

Halodoc, Jakarta - Selama menikmati peran sebagai ibu, selalu ada tantangannya. Setelah sang buah hati lahir, banyak ibu yang berjuang untuk menyusui, dan kondisi seperti radang kelenjar susu bisa jadi hambatan. Di dunia medis, radang kelenjar susu dikenal dengan istilah mastitis. 

Radang kelenjar susu sebenarnya cukup umum terjadi pada ibu menyusui. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri dan hangat pada payudara, bahkan gejala mirip flu hingga infeksi, jika tidak segera ditangani. Adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya?

Baca juga: Lakukan Ini Agar Terhindar dari Mastitis

Perawatan Rumahan untuk Mengatasi Radang Kelenjar Susu

Jika mengalami gejala radang kelenjar susu, penting untuk segera menghubungi dokter dan membicarakannya. Agar lebih mudah, ibu juga bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara dengan dokter, kapan dan di mana saja. 

Sebagai perawatan rumahan, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, untuk membantu mencegah kondisi radang kelenjar susu menjadi serius. Berikut ini di antaranya:

1.Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup penting saat mengalami radang kelenjar susu. Meski sulit untuk bisa banyak istirahat sambil merawat bayi yang baru lahir, cobalah untuk sebisa mungkin mengurangi aktivitas. 

Pertimbangkan juga untuk meminta bantuan pasangan atau keluarga selama beberapa hari, untuk membantu merawat Si Kecil, agar ibu bisa istirahat yang cukup. Hindari stres dan rasa bersalah saat meminta bantuan, karena istirahat yang cukup sangat penting agar bisa sembuh.

2.Susui Bayi Sesering Mungkin

Meski rasanya sakit dan tidak nyaman, ibu perlu menyusui bayi sesering mungkin saat mengalami radang kelenjar susu. Isapan bayi pada payudara membantu mengurangi penyumbatan dan pembengkakan pada payudara.

3.Ubah Posisi Menyusui

Cobalah ubah posisi menyusui saat mengalami radang kelenjar susu. Hal ini dapat mengubah sudut isap saat bayi menyusu dan dapat membantu melepaskan saluran yang tersumbat.

4.Daun Kubis

Ibu mungkin pernah mendengar bahwa daun kubis dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan saat menyusui, bukan? Ya, sayuran ini membantu meredakan nyeri dan pembengkakan pada payudara ibu menyusui. 

Bahkan, penelitian yang diterbitkan di Nursing and Midwifery Research Journal pada 2015 mengungkapkan bahwa daun kubis dingin sama efektifnya dengan kompres panas untuk ketidaknyamanan dan pembengkakan payudara.

Cara menggunakannya pun mudah. Dinginkan daun kubis hijau yang bersih di lemari es. Pilih lembaran daun kubis yang paling sesuai dengan ukuran payudara. Lalu, tutup seluruh payudara dengan daun kubis, kecuali puting. Ibu juga bisa memasukkan daun ke dalam bra yang longgar jika itu lebih mudah.

Buang daun kubis setelah 20 menit atau saat sudah terasa hangat. Cuci payudara dan keringkan dengan lembut. Kemudian buang daun bekas dan gunakan yang segar jika ingin mengulangi proses ini. Lakukan perawatan ini hingga 3 kali sehari selama 20 menit setiap sesinya. 

Baca juga: Apa Bedanya Gejala Kanker Payudara dengan Mastitis?

5.Pijat Payudara

Agar teknik ini efektif, lakukan saat menyusui bayi dan searah dengan puting. Mulailah dengan menempatkan ibu jari di atas area payudara yang tidak nyaman dan berikan tekanan sambil menggerakkan jari menuju puting. Jika tidak tahu persis di mana harus memijat, cari area yang terasa keras atau tidak rata.

Jika pijatan terasa enak, ibu juga bisa memijat payudara saat berendam air hangat. Gerakkan jari-jari ke arah bawah yang sama menuju puting. Ibu juga dapat mencoba memijat di atas saluran susu yang tersumbat dan kemudian memijatnya untuk mengurangi penyumbatan.

6.Minum Air Putih Lebih Banyak

Kebutuhan hidrasi ibu meningkat secara signifikan saat menyusui, tanpa disadari. Minum lebih banyak air akan membantu menjaga suplai ASI. Lebih banyak suplai ASI berarti lebih banyak sesi menyusui dan lebih banyak kesempatan untuk membersihkan sumbatan dan ketidaknyamanan.

7.Minum Obat Pereda Nyeri

Banyak obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen, yang aman untuk ibu menyusui dan dapat meredakan nyeri akibat radang kelenjar susu. Tanyakan pada dokter atau apoteker jika tidak yakin obat mana yang aman dikonsumsi saat menyusui. Selalu baca labelnya untuk memastikan dosis yang disarankan.

Baca juga: Ada Benjolan di Payudara Saat Menyusui, Apa Artinya?

Itulah beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi radang kelenjar susu atau mastitis. Jika gejala tak kunjung mereda setelah melakukan perawatan rumahan, segera hubungi dokter. Dokter akan memeriksa apakah ada infeksi yang perlu diatasi dengan antibiotik. 

Ibu juga perlu segera menemui dokter jika mengalami gejala parah seperti demam tinggi (lebih dari 38,3 derajat Celcius), terdapat darah atau nanah dalam ASI, ada garis-garis merah dan rasa panas di payudara, puting pecah-pecah, atau gejala mirip flu yang memburuk. 

Tanpa pengobatan yang tepat, infeksi akibat radang kelenjar susu dapat berkembang menjadi abses, yaitu kumpulan nanah di payudara. Abses perlu dikeringkan oleh dokter dan bahkan dapat memengaruhi kemampuan untuk menyusui dari payudara yang terinfeksi.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2021. Breast Infection.
NHS Choices UK. Diakses pada 2021. Mastitis.
Today’s Parents. Diakses pada 2021. 7 Easy Ways To Treat Mastitis.
Healthline Parenthood. Diakses pada 2021. How to Treat Mastitis at Home.
Nursing and Midwifery Research Journal. Diakses pada 2021. Effect Of Chilled Cabbage Leaves Vs. Hot Compression On Breast Engorgement Among Post Natal Mothers Admitted In a Tertiary Care Hospital.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan