Cara Tentukan Perasaan Saat LDR, Tunggu atau Putus?
Halodoc, Jakarta – Putus enggak, ya? Hubungan LDR memang rentan dengan pertanyaan, apakah sebaiknya diteruskan atau tidak. Bahkan sebelum LDR, pemikiran mengenai kelanjutan hubungan seperti ini sudah jadi tanda tanya. Menurut data yang dihimpun oleh Long Distance Relationship Statistics, sebesar 14 juta penduduk AS menjalani hubungan LDR.
Pekerjaan, faktor ekonomi dan dating online adalah beberapa faktor utama pasangan menjalani LDR. Ada semacam mitos yang mengatakan kalau hubungan LDR jarang berhasil. Dan setelah dilakukan survei, biasanya penyebab hubungan ataupun perasaan saat LDR gagal karena pasangan tidak bisa memberikan keputusan dan kepastian mengenai status hubungan, sampai kapan menjalani LDR. (Baca juga Tanda Pasangan Masih Setia)
Selain jarak yang jauh, sebenarnya ada beberapa pemicu perasaan saat LDR bimbang ataupun akhirnya benar-benar berubah, berikut beberapa penyebabnya yang perlu kamu tahu:
- LDR yang Dipaksakan
Sebenarnya kamu atau pasangan ada yang tidak suka dengan LDR tapi karena situasi yang memaksakan akhirnya diterima juga. Perasaan tidak rela ini pun terbawa saat menjalani hubungan LDR, sehingga menjadi beban jadi apapun jadi terasa berat. Misalnya saja rasa cemburu atau sedikit masalah saja bisa jadi emosi berlebihan.
- Kehadiran Orang Baru
Tidak bisa dipungkiri kehadiran orang baru yang menggantikan kesepian saat pasangan tidak ada bisa mengubah perasaan saat LDR. Yang tadinya sayang jadinya sudah biasa saja. Perasaan rindu juga mulai berkurang. Sebelum kamu memutuskan untuk mengakhiri, yakinkan perasaan kamu memang sudah benar-benar berubah bukan karena kesepian saja.
- Pasangan yang Berubah
Tidak ada yang pasti di dunia ini selain ketidakpastian itu sendiri. Tidak ada yang bisa memastikan kalau perasaan pasangan akan tetap sama. Sebenarnya selama masih punya tujuan yang sama dan punya sejarah yang panjang, hubungan tetap bisa dipertahankan. Coba masing-masing lakukan introspeksi, apakah putus memang jalan yang terbaik?
- Ternyata Jarak Menunjukkan Karakter yang Sesungguhnya
Tulisan saja kalau tanpa spasi tidak bisa dibaca, demikian juga sebuah hubungan. Jarak dapat memberi makna dalam sebuah hubungan. Dan setelah ada spasi dalam hubungan barulah muncul sifat ataupun karakter pasangan yang sesungguhnya. Kalau kamu dalam situasi yang seperti ini seharusnya bersyukur karena dengan adanya LDR semua jadi terbuka. Memang di awalnya sedih, tapi sedih sebentar untuk kebaikan jangka panjang lebih baik bukan?
- Gampang Menyerah?
Selain karena orang ketiga atau karakter yang baru ketahuan aslinya, penyebab lain kenapa perasaan gampang berubah adalah terlalu gampang menyerah terhadap keadaan. Sedikit muncul masalah langsung menyerah, marah-marah dan gampang mengumbar kata putus. Memang, ketika sedang LDR, apa-apa susah dikomunikasikan. Seharusnya ini tidak menjadi alasan kamu atau pasangan memutuskan hubungan dengan cepat.
- Break Saja dulu Jangan Langsung Putus
Cobalah untuk mengambil jeda sejenak sebelum benar-benar mengutarakan keinginan putus. Masing-masing berpikir, apakah hubungan ini memang sudah sampai pada titik akhirnya atau hanya karena ego saja. Terkadang, butuh salah satu untuk mengalah dan tidak memaksakan kehendak supaya hubungan bisa tetap lanjut.
Kalau memang kamu merasa hubungan ini worth it mengingat sejarah dan kenangan selama ini, tidak ada salahnya kamu langsung mendatangi pasangan untuk membahas masalah tersebut. Supaya sama-sama lega dan apa yang dipermasalahkan jelas. Bisa jadi, kekesalan yang muncul itu karena kamu dan Si Dia sedang sama-sama merindu.
Punya pertanyaan mengenai kesehatan reproduksi ataupun informasi seputar medis lainnya, mau curhat juga boleh, bisa langsung kontak dengan dokter-dokter yang ada di Halodoc. Cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan