Catat, Ini 4 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Sindrom Putri Tidur

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Februari 2023

“Sindrom putri tidur cukup sulit untuk didiagnosis. Namun, dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti sleep disorder testing untuk memastikan kondisi kesehatan kamu.”

Catat, Ini 4 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Sindrom Putri TidurCatat, Ini 4 Jenis Pemeriksaan untuk Diagnosis Sindrom Putri Tidur

Halodoc, Jakarta – Sindrom putri tidur atau Kleine-Levin syndrome adalah kelainan tidur yang membuat seseorang mengalami episode tidur yang sangat panjang. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan perilaku hingga gangguan aktivitas dalam sehari-hari jika tidak diatasi dengan baik.

Kelainan tidur ini sangat sulit untuk didiagnosis secara langsung. Namun, kamu bisa melakukan beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan kamu. Yuk, simak berbagai jenis pemeriksaan untuk diagnosis sindrom putri tidur berikut ini!

Waspada Pemicu Sindrom Putri Tidur

Sindrom putri tidur menjadi salah satu kelainan tidur yang cukup langka. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik wanita maupun pria. Namun, 70 persen pengidap sindrom putri tidur adalah pria.

Gejala sindrom putri tidur bisa terlihat dari durasi tidur yang bisa berlangsung selama 16-20 jam setiap episodenya. Setiap episode dari sindrom putri tidur bisa terjadi selama beberapa hari hingga 10 hari, sedangkan gejalanya bisa berlangsung selama dua hari.

Selain rasa kantuk yang berlebihan, pengidap sindrom ini juga akan merasa kesulitan untuk beranjak dari tempat tidur. Bukan hanya itu, pengidap sindrom ini akan mengalami peningkatan nafsu makan dan penurunan gairah seksual.

Bahkan, kondisi ini juga bisa menyebabkan munculnya halusinasi, menjadi lebih mudah marah, gangguan cemas, hingga linglung saat bangun tidur. Tentunya hal ini dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan.

Adanya gangguan atau kerusakan pada bagian otak yang mengatur kebiasaan tidur menjadi salah satu pemicunya. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko ini, seperti:

  • Mengidap infeksi virus, seperti flu.
  • Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang.
  • Mengalami cedera pada kepala.
  • Gangguan kesehatan mental, seperti stres.

Jenis Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Sindrom Putri Tidur

Jangan ragu untuk segera tanyakan langsung pada dokter dan lakukan janji rumah sakit menggunakan Halodoc jika kamu memiliki kebiasaan tidur yang tidak biasa. Kamu bisa download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play untuk memastikan kondisi kesehatan yang kamu alami.

Jika dokter mencurigai kamu mengalami sindrom putri tidur, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan agar kondisi ini bisa ditangani dengan baik. Namun, memang bukan hal yang mudah untuk mendiagnosis sindrom putri tidur.

Tidak ada tes khusus yang bisa langsung mendeteksi sindrom ini. Biasanya, dokter akan bertanya mengenai riwayat kesehatan, riwayat cedera, hingga keluhan kesehatan yang kamu alami. 

Setelah itu, dokter bisa melakukan beberapa pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi kesehatanmu, seperti:

  • Sleep disorder testing. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan aktivitas listrik pada otak saat kamu tertidur.
  • Pemeriksaan darah.
  • Tes pencitraan menggunakan magnetic resonance imaging (MR)I.
  • Pemeriksaan psikologis atau ingatan.

Bukan hanya untuk mendiagnosis sindrom putri tidur, pemeriksaan yang dilakukan juga bisa menjadi cara untuk mendeteksi adanya gangguan tidur lain dalam tubuh.

Meskipun belum ada pengobatan yang bisa mengatasi sindrom ini secara langsung, tetapi kamu bisa melakukan berbagai perawatan untuk meredakan gejala dan episode sindrom putri tidur.

Biasanya, dokter akan memberikan obat-obatan yang bisa membuat kamu menjadi lebih tenang. Obat-obatan ini juga bisa membuat kamu lebih segar dan meredakan rasa kantuk.

Dokter juga bisa memberikan obat-obatan yang membuat pengidap lebih tenang sehingga memiliki kualitas tidur yang optimal. Dengan begitu, kualitas hidup pengidap juga akan menjadi lebih baik.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Kleine-Levin Syndrome.
Healthline. Diakses pada 2023. What Is Kleine-Levin Syndrome (KLS)?
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Diakses pada 2023. Kleine-Levin Syndrome.