Halodoc, Jakarta – Kanker pankreas merupakan kanker yang menyerang organ yang melepaskan enzim pencernaan. Selayaknya jenis kanker lainnya, penyakit ini adalah kondisi medis yang tidak dapat disepelekan. Sebab, kanker ini jarang terdeteksi pada tahap awal saat masih dapat disembuhkan. 

Gejala Kanker Pankreas yang Perlu Diketahui 

Tanda atau gejala dari kanker pankreas kerap tidak muncul sampai penyakitnya sudah masuk stadium atau tahap lanjutan. Ketika kanker sudah berkembang lebih parah, berikut adalah gejala yang mungkin muncul: 

• Bagian putih mata atau kulit menjadi kuning (jaundice), dan pengidap kanker ini juga mungkin mengalami kulit gatal, kencing lebih gelap dan kotoran lebih pucat dari biasanya. 
• Kehilangan nafsu makan atau kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas. 
• Merasa lelah atau tidak bertenaga secara berkepanjangan. 
• Merasakan demam dengan suhu tinggi, atau merasa panas atau menggigil. 

Sementara itu, ada beberapa gejala lain yang dapat memengaruhi pencernaan pengidap penyakit ini, seperti:

• Mengalami diare atau sembelit, atau perubahan lain pada kotoran. 
• Rasa sakit di bagian atas perut dan punggung, yang mungkin terasa lebih buruk saat pengidap kondisi ini makan atau berbaring. Namun, rasa sakit tersebut akan terasa lebih baik saat pengidapnya mencondongkan tubuh ke depan. 
• Gejala gangguan pencernaan lainnya seperti merasa kembung berkepanjangan. 
• Jika kamu memiliki kondisi lain seperti sindrom iritasi usus besar, kamu mungkin akan mengalami sejumlah gejala tersebut ini secara teratur.

Ketahui Apa Penyebabnya

Kanker pankreas terjadi ketika sel-sel di pankreas mengalami mutasi pada DNA mereka. DNA sel berisi “instruksi” untuk memberitahu sel yang harus dilakukan sesuai fungsinya. Namun, jika tidak sesuai, sel menjadi tumbuh tak terkendali dan terus hidup setelah sel normal mati. Sel-sel yang terakumulasi ini dapat membentuk tumor. Jika tidak diobati, sel kanker pankreas dapat menyebar ke organ dan pembuluh darah terdekat dan ke bagian tubuh yang jauh.

Sebagian besar kanker pankreas dimulai pada sel yang melapisi saluran pankreas. Jenis kanker ini disebut adenokarsinoma pankreas atau kanker eksokrin pankreas. Pada kasus yang jarang, kanker dapat terbentuk di sel penghasil hormon atau sel neuroendokrin pankreas. Jenis kanker ini disebut tumor neuroendokrin pankreas, tumor sel islet, atau kanker endokrin pankreas.

Hingga saat ini, penyebab utama penyakit ini masih belum diketahui. Namun, para ahli telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker jenis ini, termasuk merokok dan mutasi gen bawaan tertentu.

Faktor Risiko Kondisi ini

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini meliputi:

• Merokok.
• Diabetes.
• Peradangan kronis pada pankreas (pankreatitis).
• Riwayat keluarga dengan sindrom genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker. Misalnya seperti adanya anggota keluarga yang mengidap sindrom Lynch atau sindrom familial atypical mole malignant melanoma (FAMMM).
• Adanya riwayat keluarga yang mengidap kanker pankreas.
• Mengalami obesitas atau kegemukan. 
• Usia yang lebih tua, karena kebanyakan pengidap penyakit ini mendapatkan diagnosisnya saat usianya di atas 65 tahun. 

Itulah penjelasan mengenai apa gejala dan penyebab dari kanker pankreas. Karena kerap tidak terdeteksi di tahap awal, penting untuk senantiasa memeriksakan kondisi kesehatanmu. Hal ini bertujuan agar kanker terdeteksi sedari dini, sehingga perawatan dapat dilakukan sedari awal. Nah, jika saat ini kamu ingin memeriksakan kondisimu, kamu bisa membuat janji temu dokter di rumah sakit melalui aplikasi Halodoc. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga! 

Referensi: 

Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Pancreatic cancer. 

American Cancer Society. Diakses pada 2022. Pancreatic Cancer. 

NHS. Diakses pada 2022. Pancreatic cancer.