Cek Fakta: Hubungan Penyebab Hepatitis Akut dengan COVID-19
“Memang ada kemungkinan hubungan penyebab hepatitis akut misterius ini berkaitan dengan infeksi COVID-19. Namun, hipotesis terkait efek samping vaksin COVID-19 tidaklah benar, karena anak-anak yang terkena hepatitis tidak mendapatkan vaksin COVID-19.”

Halodoc, Jakarta – Kasus hepatitis akut misterius yang terjadi pada anak-anak terus muncul di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri hingga saat ini (19/05/2022) memiliki 14 kasus. Penyebabnya pun masih dipertanyakan dan dalam proses penelitian. Sebagian peneliti mencurigai penyebab hepatitis akut berhubungan dengan COVID-19.
Melansir Reuters, para peneliti menduga rangkaian kasus yang mungkin dipicu oleh infeksi COVID-19 yang tidak diketahui dapat menyebabkan hepatitis akut misterius pada anak-anak. Menurut sebuah laporan di medRxiv, anak-anak yang pernah terinfeksi COVID-19 berada pada peningkatan risiko signifikan untuk disfungsi hati sesudahnya.

Kemungkinan Hubungan COVID-19 sebagai Penyebab Hepatitis Akut
Sebagian anak yang mengidap hepatitis akut, tidak melaporkan infeksi COVID-19 sebelumnya. Sebagian besar anak yang terinfeksi adenovirus-41F, akan mengalami gangguan hati. Ada kemungkinan bahwa anak-anak yang terkena hepatitis akut, mungkin pernah memiliki infeksi COVID-19 ringan atau tanpa gejala yang tidak diketahui.
Apabila hal tersebut benar, maka partikel virus corona yang tertinggal di saluran pencernaan anak, dapat memicu sistem kekebalan. Kemudian bereaksi berlebihan terhadap adenovirus-41F dengan sejumlah besar protein inflamasi, yang pada akhirnya merusak hati.
Para peneliti menyarankan agar anak-anak dengan hepatitis akut perlu mendapatkan penyelidikan mengenai keberadaan virus corona dalam tinja. Hal tersebut untuk mengetahui tanda-tanda lain kemungkinan adanya kerusakan hati. Karena protein lonjakan virus corona merupakan “superantigen” yang membuat sistem kekebalan terlalu peka.
Ada pula, hipotesis yang mengatakan bahwa hepatitis akut pada anak-anak disebabkan oleh vaksin COVID-19. Mengenai dugaan tersebut, WHO di dalam websitenya tidak mendukung hipotesis tersebut. Karena sebagian besar anak-anak yang terserang hepatitis akut misterius ini tidak menerima vaksin COVID-19.
WaspadaI Faktor Risiko Hepatitis Akut yang Menyerang Anak
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan sejumlah faktor risiko bagi anak-anak yang mudah terserang hepatitis akut misterius. Sistem imunitas tubuh dikaitkan sebagai faktor risiko hepatitis yang belum diketahui asa usulnya ini.
Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastrohepatologi IDAI, DR. dr. Muzal Kadim, Sp.A(K) mengatakan, faktor risiko terbesar hepatitis akut misterius ini adalah anak-anak yang memiliki masalah sistem imun. Dalam dunia medis, anak-anak ini kerap disebut dengan pasien atau golongan immunocompromised.
Menurut Dr. Muzal, imunitas lemah ini dapat disebabkan beberapa hal. Di antaranya akibat :
- Kondisi buruk atau kurang pada anak.
- Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu yang menekan sistem imun.
- Anak yang mengidap human immunodeficiency virus (HIV).
Menyikapi situasi hepatitis akut misterius yang masih belum diketahui penyebab pastinya, orangtua dengan anak di usia 6 tahun diimbau untuk waspada dan selalu menjaga kesehatan anak.
Adenovirus juga dikenal mudah menular dan menyebar melalui batuk, bersin, dan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Jadi, kebersihan yang baik dan mencuci tangan yang benar sangat penting dalam mencegah penularan penyakit, terutama yang dapat menyebabkan hepatitis akut.
Untuk langkah pencegahan, pastikan anak untuk:
- Mandi setidaknya dua kali sehari.
- Minta anak untuk selalu mencuci tangan setiap kali sehabis bepergian dan sebelum makan.
- Disinfeksi permukaan yang digunakan anak di rumah.
- Selalu kenakan masker wajah.
Itulah yang perlu diketahui mengenai penyebab hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak. Jika Si Kecil mengalami gejala yang mencurigakan, segera tanya dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!