COVID-19 Naik Lagi, Ini Rekomendasi Penggunaan Masker
“Virus Omicron varian BA.4 dan BA.5 dikabarkan telah masuk Indonesia. Untuk menghindari infeksi COVID-19, penggunaan masker disarankan untuk lebih diperhatikan kembali.“

Halodoc, Jakarta – Kasus infeksi COVID-19 naik lagi. Kali ini, virus corona varian Omicron kembali bermutasi menjadi BA.4 dan BA.5 yang sudah ditemukan di Indonesia. Melansir pemberitaan di media massa, virus ini memiliki karakter yang tidak jauh berbeda dengan varian Omicron sebelumnya. Namun, kondisi disebut masih terkendali sehingga tidak perlu panik.
Lantas, bagaimana dengan aturan penggunaan masker? Seperti diketahui sebelumnya, pada pertengahan bulan Mei 2022 lalu, Presiden Indonesia, Joko Widodo menyatakan boleh untuk tidak mengenakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Meskipun, tidak semua orang boleh melepas masker.
Aturan Penggunaan Masker Terkait Kasus COVID-19
Faktanya, pandemi COVID-19 masih belum selesai dan kewaspadaan harus terus dijaga. Omicorn BA.4 dan BA.5 yang saat ini merebak disebut memiliki karakter yang tidak berbeda jauh dengan omicron sebelumnya. Kedua jenis virus ini memiliki kemampuan untuk menghindari imunitas yang dibentuk vaksin. Selain itu, penularannya juga cepat, seperti Omicron.
Penggunaan masker menjadi salah satu cara yang disebut efektif dalam mencegah penularan virus corona. Tentu saja hal ini harus dibarengi dengan selalu menjaga kebersihan, mencuci tangan, serta menjaga jarak saat berada di tengah kerumunan. Jika sebelumnya sudah diizinkan untuk melepas makser di luar ruangan, saat ini sebaiknya kewaspadaan perlu kembali ditingkatkan.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, warga masih diperbolehkan untuk melepas masker saat berada di luar ruangan, namun, ada syaratnya. Masker hanya boleh dilepas di area yang tidak padat kerumunan. Selain itu, izin melepas masker hanya berlaku pada orang yang tidak sedang sakit atau tidak memiliki gejala COVID-19.
Sementara itu, penggunaan masker di dalam ruangan harus tetap dilaksanakan. Terutama di dalam ruangan AC, dengan sirkulasi yang tertutup. Penggunaan masker ditujukan untuk mencegah penularan virus, maka dari itu orang yang sedang sakit harus selalu mengenakan masker.
Mengenal Varian Virus BA.4 dan BA.5
Virus ini pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada awal tahun. Hingga kini, virus terus bertransmisi dan menginfeksi negara lain, termasuk Indonesia. Kemenkes memprediksi puncak gelombang Omicron di Indonesia akan terjadi pada pertengahan Juli.
Pada akhir Juni, tren kenaikan kasus Omicron BA.4 dan BA.5 mulai terlihat. Mengutip kanal berita nasional, hingga Rabu (28/06/2022), tercatat total kasus sebanyak 739. Dengan rincian BA.4 71 kasus, dan BA.5 668 kasus.
Gejala dari subvarian BA.4 dan BA.5 lebih cepat muncul jika dibandingkan dengan Omicron. Masa inkubasi dari virus ini disebut hanya satu sampai tiga hari saja.
Namun, pemulihannya juga tergolong cepat dibandingkan varian lain. Gejala yang muncul tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, yaitu batuk, kelelahan, pilek, demam, mual dan muntah, sesak napas, hingga diare.
Kabar buruknya, varian ini disebut bisa memicu reinfeksi pada orang yang sebelumnya sudah terinfeksi COVID-19. Risiko reinfeksi meningkat pada orang yang imunitasnya menurun, misalnya karena faktor usia atau memiliki komorbid. Maka dari itu, orang yang sudah lanjut usia sebaiknya lebih waspada agar tidak mudah mengalami infeksi.
Itulah pembahasan mengenai aturan penggunaan masker di tengah kenaikan kasus COVID-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Jangan lupa untuk selalu waspada akan penularan virus corona, dengan meningkatkan imunitas tubuh.

Salah satunya dengan memenuhi asupan vitamin yang dibutuhkan. Kamu bisa download Halodoc untuk cek kebutuhan vitamin dan suplemen dengan mudah. Beli vitamin dan suplemen di Halodoc bisa hemat hingga 40%, lho.