Deformitas: Kenali Arti, Penyebab, dan Jenisnya
Deformitas adalah kelainan bentuk tubuh yang bisa bersifat ringan atau berat, memengaruhi fungsi, dan memerlukan penanganan tepat.

DAFTAR ISI
- Apa Itu Deformitas?
- Jenis-Jenis Deformitas
- Penyebab Deformitas
- Gejala Deformitas
- Diagnosis Deformitas
- Pengobatan Deformitas
- Komplikasi Deformitas
- Pencegahan Deformitas
- Kapan Harus ke Dokter?
Deformitas adalah kelainan bentuk pada bagian tubuh yang dapat memengaruhi penampilan, fungsi, hingga kualitas hidup seseorang.
Kondisi ini bisa muncul sejak lahir (kongenital) atau berkembang kemudian akibat cedera, penyakit, maupun proses penuaan.
Deformitas dapat terjadi di berbagai area, seperti tulang belakang, anggota gerak, wajah, hingga organ dalam, dengan tingkat keparahan yang bervariasi.
Pemahaman yang baik tentang penyebab, gejala, dan metode penanganannya sangat penting agar kondisi ini dapat diidentifikasi sejak dini dan mendapatkan perawatan yang tepat.
Apa Itu Deformitas?
Deformitas adalah istilah yang merujuk pada kelainan atau penyimpangan bentuk dari struktur anatomi normal suatu organ, tulang, atau bagian tubuh lainnya.
Deformitas dapat terjadi pada berbagai bagian tubuh, termasuk tulang belakang, anggota gerak (tangan dan kaki), wajah, dan organ internal.
Tingkat keparahan deformitas bervariasi, mulai dari yang ringan dan tidak memengaruhi fungsi tubuh secara signifikan, hingga yang berat dan menyebabkan disabilitas.
Jenis-Jenis Deformitas
Deformitas dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebab, lokasi, atau jenis kelainan. Berikut adalah beberapa jenis deformitas yang umum:
- Deformitas Kongenital: Kelainan yang sudah ada sejak lahir. Contohnya meliputi bibir sumbing, kaki pengkor (clubfoot), atau dislokasi panggul kongenital.
- Deformitas yang Didapat: Berkembang setelah lahir akibat cedera, infeksi, penyakit, atau proses degeneratif. Contohnya termasuk skoliosis akibat penyakit saraf otot, deformitas pasca fraktur, atau kontraktur sendi akibat luka bakar.
- Skoliosis: Kelengkungan abnormal pada tulang belakang.
- Kifosis: Kelengkungan berlebihan pada tulang belakang bagian atas (punuk).
- Lordosis: Kelengkungan berlebihan pada tulang belakang bagian bawah (pinggang).
- Genu Valgum (Kaki X): Kondisi di mana lutut saling mendekat, sementara pergelangan kaki terpisah.
- Genu Varum (Kaki O): Kondisi di mana lutut terpisah, sementara pergelangan kaki saling mendekat.
- Deformitas Kraniosintosis: Kelainan pada bentuk kepala akibat penutupan dini sutura (sambungan tulang) tengkorak.
Penyebab Deformitas
Penyebab deformitas sangat beragam, tergantung pada jenis dan lokasi kelainan. Beberapa penyebab umum meliputi:
- Faktor Genetik: Beberapa deformitas disebabkan oleh mutasi genetik yang diturunkan dari orang tua ke anak.
- Kelainan Kromosom: Kelainan jumlah atau struktur kromosom dapat menyebabkan berbagai deformitas.
- Faktor Lingkungan: Paparan zat berbahaya selama kehamilan (misalnya alkohol atau obat-obatan tertentu) dapat meningkatkan risiko deformitas pada bayi.
- Cedera: Trauma fisik, seperti patah tulang atau luka bakar, dapat menyebabkan deformitas jika tidak ditangani dengan tepat. Kamu Mengalami Cedera Olahraga? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu pertolongan pertama yang tepat.
- Infeksi: Infeksi tertentu, seperti osteomielitis (infeksi tulang), dapat merusak jaringan dan menyebabkan deformitas.
- Penyakit: Beberapa penyakit, seperti rheumatoid arthritis atau cerebral palsy, dapat menyebabkan deformitas sebagai salah satu gejalanya.
- Proses Degeneratif: Penuaan dan kerusakan jaringan seiring waktu dapat menyebabkan deformitas, seperti osteoartritis.
Gejala Deformitas
Gejala deformitas bervariasi tergantung pada jenis, lokasi, dan tingkat keparahan kelainan. Beberapa gejala umum meliputi:
- Perubahan bentuk atau ukuran bagian tubuh yang terkena.
- Nyeri atau rasa tidak nyaman pada area yang mengalami deformitas.
- Keterbatasan gerakan atau fungsi.
- Kesulitan berjalan, berdiri, atau melakukan aktivitas sehari-hari.
- Perbedaan panjang anggota tubuh.
- Masalah pernapasan atau pencernaan (jika deformitas memengaruhi organ internal).
Diagnosis Deformitas
Diagnosis deformitas melibatkan beberapa langkah, termasuk:
- Pemeriksaan Fisik: Dokter akan memeriksa bagian tubuh yang terkena, mencari tkamu-tkamu kelainan bentuk, pembengkakan, atau keterbatasan gerakan.
- Riwayat Kesehatan: Dokter akan menanyakan tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, termasuk informasi tentang kehamilan, persalinan, cedera, atau penyakit yang mungkin relevan.
- Pencitraan: Sinar-X, MRI, atau CT scan dapat digunakan untuk melihat struktur internal tubuh dan mengidentifikasi kelainan tulang, sendi, atau jaringan lunak.
- Studi Genetik: Jika dicurigai adanya kelainan genetik, dokter dapat merekomendasikan tes genetik untuk mengidentifikasi mutasi atau kelainan kromosom.
Pengobatan Deformitas
Pengobatan deformitas tergantung pada jenis, penyebab, dan tingkat keparahan kelainan. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
- Observasi: Dalam kasus deformitas ringan yang tidak menyebabkan gejala signifikan, dokter mungkin merekomendasikan observasi saja.
- Fisioterapi: Latihan dan terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan otot, rentang gerak, dan fungsi. Pahami lebih dalam tentang Fisioterapi – Jenis, Manfaat, Prosedur, dan Informasi Lengkap di sini.
- Alat Bantu: Penggunaan alat bantu seperti brace, splint, atau sepatu khusus dapat membantu menopang dan memperbaiki posisi bagian tubuh yang terkena.
- Obat-obatan: Obat-obatan dapat digunakan untuk mengurangi nyeri, peradangan, atau gejala lain yang terkait dengan deformitas.
- Pembedahan: Pembedahan mungkin diperlukan untuk memperbaiki deformitas yang parah, seperti skoliosis, kaki pengkor, atau dislokasi panggul.
Komplikasi Deformitas
Deformitas yang tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan berbagai komplikasi, termasuk:
- Nyeri kronis.
- Keterbatasan gerakan atau fungsi.
- Osteoartritis.
- Masalah psikologis, seperti depresi atau kecemasan.
- Kesulitan berpartisipasi dalam aktivitas sosial atau rekreasi.
Pencegahan Deformitas
Tidak semua deformitas dapat dicegah, terutama yang disebabkan oleh faktor genetik. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko deformitas, antara lain:
- Perawatan Prenatal yang Baik: Wanita hamil harus mendapatkan perawatan prenatal yang baik, termasuk mengonsumsi suplemen asam folat, menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, serta mengendalikan penyakit kronis seperti diabetes.
- Vaksinasi: Vaksinasi dapat membantu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan deformitas.
- Keamanan: Mencegah cedera dengan menggunakan peralatan keselamatan yang tepat saat berolahraga atau bekerja.
- Deteksi Dini: Melakukan skrining rutin pada bayi dan anak-anak untuk mendeteksi deformitas sejak dini.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera konsultasikan dengan dokter jika kamu atau anak kamu mengalami gejala deformitas, terutama jika:
- Deformitas menyebabkan nyeri atau ketidaknyamanan.
- Deformitas membatasi gerakan atau fungsi.
- Deformitas tampak memburuk seiring waktu.
- kamu memiliki riwayat keluarga dengan deformitas.
Itulah penjelasan seputar deformitas yang perlu kamu ketahui. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter di Halodoc saja!
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



