Diet Keto Vs Diet Mediterania, Mana yang Lebih Menyehatkan?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   22 Februari 2023

“Diet keto dan diet mediterania sama-sama menyehatkan. Namun, perlu disokong oleh pola makan sehat dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing peserta.”

Diet Keto Vs Diet Mediterania, Mana yang Lebih Menyehatkan?Diet Keto Vs Diet Mediterania, Mana yang Lebih Menyehatkan?

Halodoc, Jakarta – Diet mengacu pada pola pengaturan makan seseorang. Langkah ini berfungsi meningkatkan kebugaran, kesehatan, status gizi, berat badan ideal, dan mempercepat proses penyembuhan penyakit.

Jenisnya beragam, beberapa di antaranya diet keto atau ketogenik dan Mediterania. Diet keto memiliki aturan makanan dengan mengonsumsi tinggi lemak, protein dalam jumlah sedang, dan rendah karbohidrat.

Sementara itu, diet mediterania adalah pola makan yang berasal dari penduduk kawasan Mediterania. Program diet ini berfokus pada konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat.

Mana yang Lebih Menyehatkan?

Baik ketogenik maupun Mediterania, keduanya sama-sama menyehatkan dan memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Semuanya tergantung pada siapa yang melakukannya dan bagaimana penerapannya. 

Dari segi peningkatan kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL), ketogenik meningkatkan kadar itu setinggi 10 persen. Sementara diet Mediterania justru menurunkan kadar LDL sebanyak 5 persen.

Jika ingin menjalani diet yang tidak berdampak pada peningkatan lemak darah dan berkontribusi terhadap sakit jantung, diet Mediterania jadi jawabannya. Sementara ketogenik, diet ini dapat mengurangi jumlah trigliserida.

Sederhananya, kedua jenis diet itu menyehatkan, asal dilakukan dengan cara yang tepat dan diimbangi dengan pola hidup sehat lainnya. Untuk lebih lanjut, ini pola makan yang tepat bagi peserta ketogenik dan diet mediterania:

Ketogenik 

Diet ketogenik melibatkan peningkatan konsumsi lemak dan membatasi asupan karbohidrat secara ketat untuk memasuki proses ketosis. Kondisi ini adalah keadaan ketika metabolisme tubuh menggunakan lemak sebagai bahan bakar, bukan gula.

Dengan kata lain, peserta ketogenik perlu membatasi asupan karbohidrat, termasuk dari buah-buahan, sayuran bertepung, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Utamakan makanan tinggi lemak, seperti protein hewani, produk susu, sayuran, dan minyak atau mentega. 

Diet mediterania

Tidak ada makanan yang dikecualikan dalam diet Mediterania. Namun, ada asupan tertentu yang harus dibatasi. Misalnya, daging merah, seperti daging sapi, babi, dan domba. Sebaliknya, konsumsi lebih banyak sumber protein, seperti unggas, makanan laut, dan kacang-kacangan.

Peserta juga perlu membatasi makanan olahan dan makanan manis, termasuk biji-bijian olahan, produk daging olahan, makanan ringan, dan makanan tinggi gula. Sementara jenis minuman yang perlu dihindari, yaitu soda, teh manis, dan minuman olahan.

Efek Samping Diet Keto dan Diet Mediterania

Ada beberapa potensi risiko dari ketogenik dan diet mediterania, antara lain:

Ketogenik 

Diet keto jauh lebih ketat dan lebih sulit ketimbang diet Mediterania. Sebab, peserta harus melacak asupan karbohidrat dengan yang dikonsumsi sehari-hari. Cara ini tak hanya menghabiskan waktu, tapi juga meningkatkan risiko stres.

Efek samping awal pada tubuh saat proses penyesuaian diri dikenal dengan sebutan “flu keto”. Kondisi tersebut ditandai dengan gejala berupa sakit kepala, mual, kelelahan, pusing, dan  tidak bisa berpikir jernih.

Jika tidak dilakukan dengan langkah yang tepat, ketogenik juga dapat meningkatkan risiko penyakit hati berlemak, sembelit, dan batu ginjal. Peserta juga dikaitkan dengan risiko kekurangan vitamin dan mineral dalam tubuh.

Diet mediterania

Diet mediterania tidak memiliki aturan atau regulasi yang ketat. Peserta masih diperbolehkan mengonsumsi wine, tapi dalam jumlah rendah. Asupan tersebut juga harus dibatasi oleh ibu hamil dan pengidap riwayat gangguan penggunaan alkohol.

Pada intinya, apa pun jenis dietnya, sesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan manfaatnya. Penuhi juga asupan nutrisi guna mencegah kekurangan nutrisi.

Jika ada hal yang ingin ditanyakan, silakan tanya dokter lebih lanjut. Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan download Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Mediterranean Diet vs. Keto: Which Is Better?
Eating Well. Diakses pada 2023. Mediterranean Diet vs. Keto Diet: Which Is Healthiest?