Diet Sejak Dini Boleh untuk Anak-Anak Usia Ini
Halodoc, Jakarta- Hampir tak ada orang tua di dunia yang tidak ingin memenuhi permintaan buah hati mereka. Termasuk soal makanan. Dan masa kanak-kanak biasanya sering dijadikan momen untuk mewujudkan hal tersebut.
Anak-anak biasanya memiliki hasrat dan nafsu yang besar untuk menikmati makanan, terutama makanan manis. Selain itu, anggapan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat masih sangat dipercaya di kalangan masyarakat. Sehingga banyak orang tua yang berlomba-lomba menuruti semua yang diminta anak.
Halsilnya, tak sedikit anak-anak yang mengalami obesitas alias berat badan berlebih. Mungkin ibu berpikir bahwa anak yang gemuk dengan pipi chubby sangat menggemaskan. Namun tahukah ibu kalau berat badan yang terlalu berlebih justru membuat anak rentan terkena penyakit?
Nyatanya, penyakit seperti obesitas hingga diabetes juga menyerang anak kecil. Apalagi jika anak terbiasa dan menjadi kecanduan dengan makanan manis yang mengandung gula tambahan dan membawanya hingga dewasa. Ancaman berbagai jenis penyakit dan komplikasi akan semakin nyata. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya ibu mulai untuk membatasi bobot anak. Bagaimana caranya? Haruskah membiarkan anak melakukan diet?
Sebenarnya tidak ada batasan umur untuk seseorang melakukan diet untuk penurunan berat badan. Namun yang perlu diingat adalah anak masih mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan. Artinya, anak masih memerlukan sejumlah zat gizi untuk mendukung tumbuh kembangnya. Sementara beberapa metode diet biasanya membatasi bahkan menghilangkan sejumlah sumber nutrisi.
Tidak perlu terlalu terobsesi untuk menurunkan berat badan dengan cepat apalagi sampai memaksa anak melakukan diet ketat. Sebab hal itu hanya akan membatasi asupan nutrisi penting bagi tubuh. Diet yang terlalu ekstrem pun berpotensi meningkatkan risiko anak kurang gizi serta gangguan perilaku makan, seperti anoreksia nervosa dan bulimia nervosa.
Daripada diet, lebih baik ibu menerapkan pengontrolan berat badan terutama jika anak telah mengalami obesitas. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat dan mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik, termasuk berolahraga.
Pola Makan Sehat untuk Anak Obesitas
Memiliki berat badan yang ideal nyatanya tak hanya penting bagi penampilan, tapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kalau anak sudah terlanjur memiliki bobot yang berlebih, pengawasan terhadap berat badan lewat makanan seimbang adalah cara terbaik.
Ibu bisa menerapkan pola makan sehat bagi anak, yaitu porsi makan yang tidak terlalu banyak namun beragam. Artinya dalam satu piring makan anak harus tersedia setidaknya tiga jenis makanan sumber zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Anak juga membutuhkan asupan lemak. Namun harus berhati-hati, pastikan ibu memilih lemak yang baik dan menghindari jenis lemak jahat seperti lemak dari makanan yang digoreng dan makanan cepat saji.
Lewat apa yang dikonsumsi anak, pastikan orang tua memenuhi kebutuhan serat harian anak. Serat akan membantu pencernaan bekerja sehingga proses metabolisme tubuh dan penyerapan gizi pada anak tidak terganggu. Hindari juga mengonsumsi makanan dan minuman manis secara berlebihan.
Selain makanan, ibu juga harus memastikan anak mendapat tidur yang cukup di malam hari. Kurang tidur dapat membuat konsentrasi anak terganggu. Tidak tidur di malam hari pun bisa meningkatkan peluang anak untuk terus makan sehingga berat badan akan ikut meningkat. Pastikan juga anak melakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari. Agar tidak terjadi kenaikan berat badan, yang harus diingat adalah jumlah energi yang keluar harus sama dengan yang masuk.
Jika ibu masih bingung dan butuh informasi seputar zat gizi yang dibutuhkan anak, ibu bisa menghubungi dokter di Halodoc. Bicara dengan dokter bisa dilakukan lewat Video/Voice Call dan Chat. Membeli produk kesehatan dan vitamin untuk anak juga bisa di Halodoc. Pesanan akan diantar dalam waktu satu jam. Download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play.