Ekshibisionisme, Keinginan Pamer Area Privat di Khalayak Umum

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Desember 2022

“Ekshibisionisme merupakan kondisi yang dapat merugikan orang lain dan bahkan menimbulkan trauma. Gangguan ini perlu mendapatkan penanganan segera sebelum menjadi tindak kriminal.”

Ekshibisionisme, Keinginan Pamer Area Privat di Khalayak UmumEkshibisionisme, Keinginan Pamer Area Privat di Khalayak Umum

Halodoc, Jakarta – Kasus viral yang berhubungan dengan ekshibisionisme sudah beberapa kali terjadi. Kelainan yang membuat pengidapnya merasa senang saat orang lain melihat area kelaminnya tentu meresahkan warga. Namun, apa sih sebenarnya yang terjadi pada seseorang dengan kelainan tersebut?

Ekshibisionisme, Kelainan untuk Memamerkan Area Vital pada Orang Lain

Gangguan ekshibisionisme adalah kondisi yang menyebabkan seseorang secara kompulsif memperlihatkan alat vital, seperti kelamin, baik itu pria dan dan wanita, atau dada terkhusus untuk wanita, pada orang lain di tempat umum. Hal ini dapat menimbulkan rangsangan dan kesenangan seksual saat melakukannya.

Kondisi ini diklasifikasikan sebagai gangguan parafilik, yaitu minat seksual yang mengalami disfungsional sehingga berpotensi membahayakan diri sendiri atau orang lain. Pengidapnya memiliki keinginan utama untuk mencari perasaan terkejut, terkesan, hingga takut pada korbannya.

Contoh Ekshibisionisme yang Umum Terjadi

Kejadian seseorang memamerkan alat vital di tempat umum dapat terjadi pada satu orang atau lebih. Korban tidak menaruh curiga, atau bahkan terjadi dari kejauhan. Beberapa tempat yang kerap menjadi tempat kejadian dari kondisi ini, yaitu:

  • Jendela rumah.
  • Di dalam mobil.
  • Di ambang pintu atau pintu masuk gedung.
  • Bus kota.
  • Di ruang ganti atau kamar mandi, dan lainnya.

Korban dari aksi pamer alat vital kemungkinan besar adalah orang yang tidak dikenalnya. Hal ini dapat menjadi sumber rangsangan seksual bagi para pengidap ekshibisionisme.

Apakah Ekshibisionisme Termasuk Tindak Kriminal?

Hal ini tergantung pada tingkat dari pelanggarannya untuk dikatakan sebagai tindak pidana. Seseorang yang memiliki kondisi ini dapat dituntut dan bahkan dihukum akibat:

  • Melakukan tindakan tidak senonoh.
  • Melakukan pelecehan seksual.
  • Melakukan hal yang tidak senonoh di publik.
  • Kejahatan lainnya bergantung pada tingkat keparahannya dan keadaan yang terjadi.

Seseorang yang melakukan tindakan tersebut dapat menjadi tuduhan yang serius, bahkan mendapatkan hukuman secara undang-undang yang berlaku hingga sanksi sosial. Tentu hal ini juga menyebabkan dampak psikologis pada para korbannya.

Para pengidap kondisi ini juga perlu ditawarkan perawatan kesehatan mental, agar tahu jika hal yang dilakukannya salah. Dengan begitu, tindakan yang tepat bisa membuat gangguan yang merugikan orang lain ini bisa jadi lebih baik.

Cara Mengatasi Gangguan Eksibisionisme

Kebanyakan orang yang memiliki kondisi ini tidak mencari pengobatan hingga tertangkap dan dipaksa melakukannya. Jika orang yang kamu sayangi dicurigai mengidap kelainan ini, pengobatan segera sangat disarankan untuk dilakukan. Tindakan yang umum dilakukan adalah psikoterapi dan konsumsi obat.

Psikoterapi dapat membuat seseorang mengendalikan impuls dan menemukan cara untuk mengatasi keinginan untuk memamerkan alat kelaminnya. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan agar lebih baik, yaitu pelatihan relaksasi, pelatihan empati, hingga restrukturisasi kognitif.

Konsumsi obat juga dapat dilakukan dalam membantu untuk menghambat hormon seksual, sehingga hasrat seksual bisa ditekan. Beberapa obat untuk mengatasi depresi dan gangguan suasana hati mungkin juga diperlukan untuk mendapatkan manfaat tersebut.

Itulah pembahasan tentang ekshibisionisme, kelainan yang membuat seseorang mendapatkan kesenangan dari memamerkan alat kelamin pada orang lain. Jika kamu atau orang yang dikenal memiliki kondisi ini, segera dapatkan penanganan dari ahlinya. Tindakan dini dapat mencegah tindak kriminal dan juga ancaman bagi orang lain.

Jika ingin tahu lebih jauh tentang kelainan ini, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban langsung dari psikolog/psikiater berpengalaman. Untuk mendapatkan kemudahan ini, cukup download aplikasi Halodoc di smartphone yang kamu gunakan. Akses kesehatan tanpa batas bisa didapatkan kapan dan dimana saja!

Referensi:
Thrive Works. Diakses pada 2022. Exhibitionistic disorder: Explore the causes, symptoms, and treatment for dysfunctional exhibitionism.
Psychology Today. Diakses pada 2022. Exhibitionism.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan